Panduan Naik Tangga yang Aman untuk Ibu Hamil, Tidak Boleh Asal

Naik turun tangga jadi aman selama kehamilan

22 Januari 2025

Panduan Naik Tangga Aman Ibu Hamil, Tidak Boleh Asal
freepik

Kehamilan membuat Mama harus lebih berhati-hati dalam melakukan berbagai aktivitas. Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan Mama dan si Kecil yang sedang dikandung. Salah satu kekhawatiran yang mungkin muncul adalah ketika Mama harus menaiki tangga.

Di usia kandungan yang semakin bertambah dan ukuran perut yang membesar, Mama disarankan teliti dalam melangkah agar tidak jatuh atau tergelincir. Hal ini dapat terjadi karena kehamilan membuat titik keseimbangan tubuh mama berubah.

Namun di sisi lain, menaiki tangga kadang diperlukan karena aktivitas sehari-hari. Demi keselamatan mama dan si Kecil, di bawah Popmama.com akan mengulas panduan naik tangga yang aman untuk ibu hamil. Perhatikan baik-baik, ya, Ma.

Editors' Pick

Menaiki Tangga saat Hamil

Menaiki Tangga saat Hamil
Pexels/chu chup hinh

Melansir Fitnest Mama, menaiki tangga saat hamil cenderung aman dan tidak dilarang asalkan frekuensinya tidak berlebihan atau terlalu sering. Salah satu efek negatif yang mungkin timbul dari menaiki tangga yang berlebihan adalah nyeri di bagian panggul, punggung, serta lutut.

Di akhir trimester kedua, Mama sebaiknya tidak terlalu banyak menaiki tangga karena bobot dan ukuran perut yang semakin bertambah membuat Mama mudah lelah. Selain itu, persendian di area lutut pun harus bekerja ekstra untuk bisa menopang tubuh agar seimbang dan melangkah dengan baik.

Namun, sisi positif dari menaiki tangga saat hamil adalah Mama lebih aktif bergerak sehingga peredaran darah pun lancar dan mengurangi risiko terjadinya preeklamsia. Ibu hamil disarankan untuk melangkah sebanyak maksimal 6000 langkah per hari. Pada ibu hamil penderita diabetes gestasional, olahraga ringan perlu dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah serta membantu membakar kalori.

Namun, jika Mama tidak yakin mengenai keamanan menaiki tangga saat hamil, segera berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapat jawaban dan informasi yang valid.

Panduan Naik Tangga yang Aman untuk Ibu Hamil

Panduan Naik Tangga Aman Ibu Hamil
Pexels/Tato Villanova

Sebelum menaiki tangga, Mama harus memperhatikan beberapa hal berikut ini, agar aman dan terhindar dari risiko tergelincir atau jatuh di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Kenakan alas kaki yang nyaman dan hindari penggunaan sepatu dengan hak tinggi agar tidak tergelincir.
  2. Menjaga stabilitas atau keseimbangan tubuh saat menaiki tangga dan berpegangan pada handle yang tersedia.
  3. Pastikan bahwa tangga tersebut memiliki penerangan yang cukup dan hindari menaiki tangga dalam keadaan gelap atau minim cahaya.
  4. Jika tangganya beralaskan karpet, pastikan karpet tersebut terpasang erat ke lantai dan tidak longgar.
  5. Hindari menaiki tangga dalam keadaa basah untuk menghindari kemungkinan terpeleset.
  6. Gunakan rok atau celana yang memudahkan kaki mama bergerak dan panjangnya tidak melebihi mata kaki.
  7. Menaiki setiap anak tangga dengan perlahan dan berhati-hati.
  8. Saat harus menaiki tangga dengan membawa barang yang berat dan banyak, pastikan bahwa barang tersebut tidak menghalangi pandangan Mama ke arah tangga.
  9. Jika tangga yang akan dinaiki terlalu curam, hindari dan pilih alternatif lain, seperti lift, jika tersedia.
  10. Meminta bantuan orang lain jika tidak ada lift atau Mama terlalu khawatir untuk menaiki tangga seorang diri.

Kapan Mama Harus Menghindari Menaiki Tangga?

Kapan Mama Harus Menghindari Menaiki Tangga
freepik/gpointstudio

Jika Mama mengalami sejumlah kondisi ini, segera berhenti menaiki tangga agar tidak membahayakan kehamilan. Kondisi tersebut berupa,

  1. Mengalami plasenta previa. Kondisi ini terjadi ketika plasenta berada di bagian bawah rahim dan menutupi seluruh atau sebagian jalan lahir.
  2. Memiliki serviks yang pendek atau riwayat pengikatan leher rahim. Sebagai informasi, prosedur ikat leher rahim umumnya dilakukan pada ibu hamil yang memiliki serviks berukuran pendek dan bertujuan untuk mengurangi risiko kelahiran prematur.
  3. Mengandung anak kembar.
  4. Hamil setelah mengalami satu atau dua kali keguguran.
  5. Sering mengalami sakit punggung, mudah sakit kepala atau pusing, serta kesulitan bernapas setelah menaiki sedikit anak tangga.
  6. Mengalami pendarahan dalam jumlah yang sedikit maupun banyak sesaat setelah menaiki tangga.

Itu dia informasi mengenai panduan naik tangga yang aman untuk ibu hamil. Mama tidak disarankan untuk memaksakan diri menaiki tangga jika dokter kandungan sudah memberi peringatan dengan beberapa alasan terkait keselamatan Mama dan sang janin.

Baca juga:

The Latest