Penyebab Janin Jarang Bergerak di Siang Hari
Janin jarang bergerak tentu membuat ibu hamil khawatir
15 Januari 2025
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, gerakan janin menjadi salah satu hal yang diperhatikan oleh ibu hamil karena menentukan pertumbuhan dan perkembangannya di dalam kandungan. Pola gerakan janin sendiri bervariasi, tergantung pada banyak faktor, seperti usia kehamilan, posisi janin, hingga kebiasaan sehari-hari.
Gerakan tersebut juga tidak menentu dan terjadi secara alami. Terkadang janin lebih aktif di siang hari atau bahkan di malam hari tergantung pola bangun dan tidurnya. Namun, bagaimana jika janin tidak bergerak, terutama di siang hari, apakah perlu dikhawatirkan? Apa penyebab janin jarang bergerak di siang hari?
Berikut Popmama.com akan mengulas penjelasannya.
Penyebab Janin Jarang Bergerak di Siang Hari
Melansir St. Mary’s Regional Medical Center, puncak aktivitas pergerakan bayi berada di malam hari sehingga normal jika Mama tidak dapat merasakan pergerakan apa pun saat siang hari. Pergerakan janin yang tidak dapat dirasakan oleh ibu hamil di siang hari terjadi karena sejumlah faktor, seperti ibu hamil sibuk bekerja atau melakukan aktivitas lainnya dari pagi hingga sore hari sehingga tidak terlalu fokus pada pergerakan janin.
Selain itu, gerakan ibu hamil yang terlalu aktif justru membuat janin merasa nyaman sehingga mudah tertidur. Sebaliknya, jika ibu hamil sedang beristirahat, janinakan bergerak dengan lebih aktif. Penyebab lainnya adalah gula darah pada ibu hamil. Jika kadar gula darah rendah atau hipoglikemik, maka pergerakan janin menjadi tidak terlalu aktif.
Posisi janin juga menentukan pergerakan mereka di dalam kandungan. Ketika janin sedang menghadap ke arah belakang atau posterior, maka tendangan atau gerakan yang dirasakan akan terasa kurang kuat dibandingkan jika posisinya sedang menghadap ke depan atau anterior.
2. Pergerakan Janin di Dalam Kandungan
Pergerakan janin di dalam kandungan umumnya dimulai ketika usia kehamilan berada di 13 – 25 minggu dan akan semakin aktif seiring dengan bertambahnya usia kehamilan tersebut. Pada ibu hamil yang pernah mengalami kehamilan akan lebih mudah mendeteksi pergerakan janin ketika memasuki usia 16 minggu kehamilan.
Mama harus memantau pergerakan bayi secara rutin untuk mencegah berbagai gangguan kehamilan yang mungkin timbul akibat bayi yang tidak aktif bergerak. Melansir Healthline, penurunan gerakan bayi bisa menjadi indikasi adanya gangguan yang berbahaya maupun tidak berbahaya, seperti janin sedang tertidur.
Namun, ada kemungkinan bahwa pertumbuhan janin mungkin melambat yang disebabkan oleh masalah pada plasenta atau rahim. Pada kebanyakan kasus, terdapat risiko bahwa tali pusar melilit leher janin hingga sulit bernapas dengan lancar.
Sedangkan janin yang bergerak dengan aktif menjadi pertanda baik bahwa janin tumbuh dengan sehat dan tidak berarti bahwa ia akan menjadi hiperaktif di kemudian hari. Pergerakan tersebut akan semakin aktif dan frekuensinya bisa berlangsung setiap hari ketika usia kehamilan memasuki trimester ketiga karena janin sudah berbentuk bayi yang dilengkapi dengan anggota tubuh secara utuh.