Tes NIPT: Manfaat, Tingkat Akurasi, dan Kelebihan
Tes NIPT dapat dilakukan kapan saja setelah 9 minggu kehamilan, Ma
20 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika hamil, Mama akan dihadapkan dengan berbagai jenis pemeriksaan. Salah satunya adalah Noninvasive Prenatal Testing atau yang dikenal dengan NIPT, Ma.
NIPT adalah tes skrining prenatal yang dilakukan dengan penggunaan sampel darah mama untuk melihat DNA dari plasenta bayi untuk mengidentifikasi risiko gangguan genetik.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini Popmama.commerangkum berbagai informasi mengenai NIPT yang dilansir dariWhat to Expect dan berbagai sumber lainnya.
Apa Itu Noninvasive Prenatal Testing atau NIPT?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa noninvasive prenatal testing (NIPT) merupakan tes skrining prenatal yang dilakukan dengan penggunaan sampel darah mama untuk melihat DNA dari plasenta bayi untuk mengidentifikasi risiko gangguan genetik.
Tes ini dapat dilakukan kapan saja setelah 9 minggu kehamilan, lebih awal dari skrining prenatal atau tes diagnostik lainnya, Ma.
Sebagai perbandingan, nuchal translucency screening dilakukan antara minggu ke 11 dan 13; CVS dilakukan pada 10 sampai 13 minggu; quad screen selesai antara minggu 14 dan 22; dan amniosentesis biasanya dilakukan antara minggu ke 16 dan 18, meskipun terkadang dilakukan pada minggu ke 13 atau 14 dan hingga minggu ke 23 atau 24.
Perlu diingat, hasil dari tes ini hanya memberikan kemungkinan kondisi yang terjadi tetapi tidak memberikan jaminan pasti. Namun, tes ini dapat membantu untuk mengetahui langkah lanjutan yang harus Mama lakukan.
Editors' Pick
Tingkat Akurasi dan Manfaat Tes NIPT
NIPT berguna untuk menguji gangguan kromosom yang paling umum seperti Down syndrome, Edwards syndrome, atau Patau syndrome dengan tingkat akurasi antara 97 hingga 99 persen, Ma.
Tes ini juga bisa mengungkapkan status Rh dan menentukan kebutuhan suntikan RhoGAM selama kehamilan. Tidak hanya itu, NIPT pun bisa mengungkapkan jenis kelamin bayi.
Bagaimana Tes NIPT Dilakukan?
NIPT dilakukan dengan mengambil sampel darah melalui jarum dan suntikan. Setelah itu, sampel tersebut, khususnya DNA dalam darah akan diperiksa di laboratorium untuk mencari tanda-tanda kelainan.
Hasil pemeriksaan akan dibandingkan dengan hasil ultrasound trimester pertama atau skrining translusensi leher rahim untuk menentukan kebutuhan tes lanjutan, Ma.
Siapa saja yang Harus Menjalani Tes NIPT?
Pada masa lalu, NIPT hanya direkomendasikan untuk perempuan yang memiliki risiko tinggi mengandung bayi dengan kelainan kromosom, perempuan yang hamil di usia 35 tahun ke atas, pernah memiliki anak dengan gangguan genetik, memiliki riwayat keluarga yang berkaitan, dan untuk Mama yang merasa khawatir terkait hasil tes prenatal lain.
Kini American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan agar dokter untuk mendiskusikan pilihan skrining dengan setiap ibu hamil tanpa memandang syarat usia ataupun risiko.
Namun, keputusan tetap ada di tangan mama, mau mengikuti tes ini atau tidak.
Kelebihan NIPT yang Perlu Diketahui Ibu Hamil
Ada beberapa kelebihan dari tes NIPT, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Tingkat akurasi tinggi yang mencapai 97 hingga 99 persen.
- Tingkat risiko rendah bahkan tidak berisiko bagi ibu maupun bayi yang dikandung.
- Rentang waktu pemeriksaan yang luas karena tes ini bisa dimulai kapan saja setelah 9 minggu kehamilan.
Itu tadi penjelasan mengenai tes NIPT untuk ibu hamil. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Kelainan-Kelainan Genetik yang Bisa Menurun ke Janin
- 7 Kondisi Kehamilan yang Diturunkan Secara Genetik
- Cara Penyakit Genetik Menurun Ke Janin. Ada yang Bisa Dicegah!