Apakah Warna Mata Bayi Akan Selalu Sama dengan Orangtuanya?
Warna mata bayi disinyalir dapat diturunkan oleh orangtuanya. Tapi, apakah selalu begitu?
6 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebelum bayi lahir ke dunia, mungkin Mama dan Papa pernah bertanya-tanya, kira-kira si Kecil akan mirip dengan siapa ya?
Perlu diketahui, Ma, ada beberapa hal yang diturunkan oleh orangtua ke anak-anaknya. Hal tersebut, misalnya kecerdasan, risiko penyakit, warna kulit, tinggi badan, ukuran payudara, dan berbagai ciri fisik lainnya.
Dari berbagai ciri fisik yang diturunkan, apakah warna mata juga salah satu hal yang diturunkan, Ma?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut Popmama.com rangkum pembahasannya. Yuk, disimak, Ma!
Editors' Pick
Apakah Warna Mata Bayi Merupakan “Turunan” dari Orangtuanya?
Dilansir dari laman Verywellhealth, warna mata seseorang ditentukan oleh berbagai variasi gen yang bertanggung jawab atas produksi pigmen melanin, pheomelanin, dan eumelanin.
Melanin adalah pigmen berwarna kuning dan coklat. Pigmen itu juga dapat menentukan warna kulit seseorang.
Sedangkan pheomelanin adalah pigmen berwarna merah-oranye, sekaligus pigmen yang bertanggung jawab bila seseorang memiliki rambut merah. Terakhir, eumelanin merupakan pigmen berwarna hitam-coklat yang berlimpah di mata gelap.
Kombinasi ketiga pigmen tersebut disertai dengan seberapa luas penyebarannya, hingga diserap oleh stroma yang membuat mata seseorang terlihat berwarna hitam, coklat, hijau, abu-abu, biru, atau variasi warna lainnya.
Lalu, apakah warna mata bayi merupakan warisan dari Mama dan Papa? Jawabannya bisa jadi.
Perlu Mama ketahui, gen utama yang mempengaruhi warna mata si kecil disebut OCA2 dan HERC2. Kedua gen tersebut berada di kromosom manusia 15.
Setiap gen tersebut memiliki dua versi yang berbeda atau kerap disebut alel. Bayi mama bisa mewarisi satu gen dari ayah dan satu lagi dari Ibu.
Jika gen ayah berbeda dengan ibu (heterozigot), biasanya gen yang paling mendominasi yang akan tampil menjadi warna mata si Kecil.
Akan tetapi, belum dapat dipastikan gen siapa yang akan menurun ke si Kecil. Pasalnya warna mata manusia jauh lebih kompleks dari pada yang diyakini, seperti dikutip dari penelitian yang diterbitkan oleh Science Advances.
Bisakah Kita Memprediksi Warna Mata si Janin?
Jawaban singkatnya tidak bisa. Mama dan Papa tidak bisa memprediksi secara pasti apa warna mata si janin tanpa mengetahui gen siapa yang akan diikutinya.
Meski begitu, saat ini para ilmuwan tengah mengembangkan metode untuk memprediksi warna mata seseorang.
Caranya dengan menggunakan tes genetik yang mengidentifikasi polimorfisme spesifik. Nantinya, tes tersebut dapat menunjukkan berapa banyak melanin, pheomelanin, dan eumelanin yang diproduksi seseorang dan pasangannya.
Warna Mata Bayi Bisa Berubah
Hal yang cukup mengejutkannya adalah, warna mata bayi mama mungkin bisa saja berubah lho, Ma.
Saat baru lahir, biasanya bayi memiliki warna mata yang berkaitan dengan warna kulitnya. Misal, bayi berkulit putih cenderung lahir dengan mata berwarna abu-abu atau biru, sedangkan bayi Asia cenderung memiliki mata berwarna cokelat atau hitam.
Walau begitu, warna mata tersebut bisa jadi belum permanen, Ma. Pasalnya, ketika bayi baru lahir, kombinasi ketiga pigmennya belum tersebar luas di seluruh iris matanya.
Barulah ketika bayi berusia enam bulan, semakin banyak pigmen yang diproduksi seiring dengan tumbuh kembangnya.
Nah, ketika anak Mama berusia satu tahun, barulah warna matanya bisa dikatakan sudah permanen dan tidak akan berubah-ubah lagi.
Jadi, kesimpulannya, warna mata bayi bisa saja diwariskan dari orang tuanya. Namun, belum dapat diprediksi apakah Mama atau Papa yang akan menurunkan gen warna mata tersebut ke si Kecil.
Baca Juga: