Di cuaca yang panas, tidur di lantai terkadang merupakan sebuah kenikmatan yang sayang dilewatkan.
Tiduran di lantai, kulit bersentuhan dengan dinginnya ubin, di ruangan yang ber-AC atau menggunakan kipas angin tentu bisa membuat siapa saja terlena.
Meski kegiatan tersebut asyik dilakukan, bolehkah ibu hamil tidur di lantai?
Sebelum meneruskan kebiasaan ini, yuk, simak jawaban dari pertanyaan tersebut yang sudah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber.
Apakah Ibu Hamil Boleh Tidur di Lantai?
Freepik/jpointstudio
Sebelum kasur tercipta, manusia sudah biasa tidur di lantai tanpa alas empuk. Kebiasaan tersebut tak terkecuali dilakukan oleh perempuan hamil.
Sebetulnya kebiasaan tidur di lantai saat hamil merupakan hal yang tidak terlalu membahayakan untuk mama dan si calon buah hati. Namun, kegiatan ini bukanlah hal yang disarankan oleh dokter.
Pasalnya, kebiasaan tidur di lantai bisa meningkatkan risiko terjadinya nyeri punggung selama kehamilan lantaran tulang belakang mama berbentuk melengkung dan sensitif akan rasa sakit.
Selain hal itu, berikut empat alasan lain kenapa dokter tidak menyarankan mama tidur di lantai selama kehamilan.
1. Tidur di lantai saat hamil berisiko menimbulkan cedera
Pixabay
Saat hamil, ada berbagai perubahan di dalam tubuh mama, seperti ligamen mengalami tekanan dan rahim meluas. Di usia kehamilan lebih lanjut, calon buah hati mama pun biasanya mulai aktif bergerak.
Kombinasi ketiga hal tersebut dan kebiasaan tidur di lantai saat hamil bisa menimbulkan efek yang kurang baik bagi tubuh mama.
Dampaknya, Mama mungkin saja bisa mengalami rasa tidak nyaman atau bahkan cedera karena adanya tekanan gravitasi.
Editors' Pick
2. Berisiko membuat kehamilan bermasalah
Pexels/freestocks.org
Kebiasaan yang sering dilakukan oleh mereka setelah tiduran di lantai adalah mencoba bangun dengan posisi jongkok.
Hal itu mungkin mudah dilakukan bila tidak sedang mengandung, tetapi bila dilakukan dengan perut yang membesar kondisi itu merupakan hal yang sulit.
Selain itu, jongkok terlalu lama saat hamil juga berisiko membuat kehamilan mama berisiko. Dampak jangka panjangnya, kebiasaan ini dapat menyebabkan bayi mama lahir prematur.
3. Berisiko memicu alergi
Freepik
Tidur di lantai tanpa alas yang memadai juga bisa meningkatkan risiko alergi mama kambuh.
Pasalnya, kita tidak tahu materi apa saja yang ada di lantai tersebut. Bisa jadi, masih ada bulu binatang, debu yang tertinggal, maupun serbuk sari yang tertiup angin.
Oleh karena itu, tidur di lantai saat hamil berpotensi membuat alergi mama kambuh.
4. Berisiko membuat flu
Freepik/diana.grytsku
Ketika sedang di musim panas, lantai biasanya menjadi bagian di rumah yang terasa paling lebih dingin.
Tiduran di lantai saat musim panas, selama dilakukan dengan benar, sebetulnya aman saja.
Namun, bila mama melakukannya di musim hujan, siap-siap saja berisiko terserang flu dan batuk.
Cara Aman Tidur di Lantai saat Hamil
Freepik/bearfotos
Terlepas dari berbagai risiko yang membuat mama sebaiknya tidak tidur di lantai tersebut, mama tetap boleh melakukannya sesekali. Asalkan dilakukan dengan cara yang aman dan tidak terlalu sering.
Lalu, bagaimana cara amannya?
Temukan lantai yang cukup lapang dan tidak dekat dengan barang-barang lain.
Gunakan selimut, karpet, atau kantung tidur di lantai.
Pakai bantal tipis sebagai penyangga leher. Jangan gunakan bantal yang bertumpuk ya, Ma, guna menghindari leher tegang.
Sebelum bangun, pastikan mama tidak langsung berdiri begitu saja. Mulailah dari posisi duduk, kemudian berjongkok sambil pegangan, barulah berdiri.
Itu dia berbagai informasi mengenai bolehkah ibu hamil tidur di lantai. Semoga informasi ini bermanfaat, ya, Ma.