Jangan Salah, Ma! Ini Aturan Posisi Duduk Ibu Hamil Saat Naik Motor
Ketahui juga risiko dan tips aman naik motor saat hamil
15 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berkendara menggunakan sepeda motor memang menjadi sangat efisien daripada menggunakan mobil. Terlebih ketika tinggal di perkotaan yang jalanannya selalu terkena macet seperti Jakarta. Motor adalah kendara pilihan paling efisien untuk cepat sampai tujuan.
Namun, berpergian dengan kendaraan beroda dua ini mengharuskan pengendara atau penumpang untuk lebih berhati-hati, apalagi saat sedang hamil trimester kedua. Mama perlu lebih waspada dalam menggunakan kendaraan roda dua ini.
Saat hamil, tentu banyak pantangan atau hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil. Salah satunya adalah berkendara dengan motor. Meskipun dianggap berbahaya bagi ibu hamil, efek buruk dari naik motor memang belum bisa dipastikan secara pasti. Namun, sepeda motor dapat meningkatkan risiko mengalami hal-hal buruk ketika menggunakannya dalam keadaan sedang hamil.
Padahal, berkendara dengan sepeda motor saat hamil tidaklah membahayakan jika Mama mengetahui dengan betul ketentuan dan aturan berkendara dengan baik.
Untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan, berikut ini Popmama.com telah merangkum hal penting yang perlu Mama ketahui mengenai berkendara dengan motor ketika sedang hamil.
Editors' Pick
1. Risiko kemungkinan yang akan terjadi
Sebelum memutuskan menggunakan sepeda motor, sebaiknya kamu mengetahui kondisi-kondisi berikut ini:
- Berisiko tinggi melahirkan bayi prematur.
- Membutuhkan banyak istirahat.
- Letak plasenta terlalu rendah (plasenta previa).
- Ada gangguan pada tulang belakang.
- Kondisi serviks lemah.
Jika kondisi kehamilan Mama seperti itu, ada baiknya Mama menghindari berkendara menggunakan motor. Baik berkendara sendiri ataupun hanya sebagai penumpang.
Selain dirasa kurang aman karena berisiko mengalami cedera saat mengalami kecelakaan lalu lintas, risiko lainnya yang bisa saja terjadi adalah terjadi guncangan pada rahim Mama.
Jalanan yang rusak tentu menjadi faktor terjadinya guncangan saat motor melintas. Akibatnya bisa berisiko bagi kondisi rahim.
Kecelakaan kendaraan bermotor juga bisa menimbulkan komplikasi kehamilan yang berbahaya seperti rahim pecah dan plasenta terlepas dari dinding rahim sebeum bayi melahirkan.
2. Posisi duduk ibu hamil saat naik motor
Jika biasanya Mama terbiasa mengendarai motor sendiri, ketika hamil, usahakan untuk meminta bantuan orang terdekat agar mau membonceng Mama sampai tujuan.
Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir risiko kecelakaan yang disebabkan karena kurangnya keseimbangan pada ibu hami. Sebab dalam mengemudikan motor dibutuhkan keseimbangan yang baik.
Ibu hamil biasanya akan mengalami penambahan berat badan, ini akan mempengaruhi keseimbangan dan stabilitasnya. Jadi lebih baik meminta bantuan Papa atau orang terdekat lainnya untuk berkendara ya, Ma.
Nah, jika dalam posisi dibonceng, Mama perlu mengetahui hal penting bahwa posisi miring sangatlah tidak dianjurkan. Meskipun mempermudah untuk menaiki motor, namun duduk miring dirasa sangat membahayakan ibu hamil karena akan lebih berisiko terjatuh.
Itulah sebabnya duduk dengan posisi menghadap ke depan akan lebih aman untuk menjaga keseimbangan tubuh saat naik motor. Pastikan untuk selalu berpegangan pada pengemudi agar guncangan pada tubuh tidak berlebihan.