Dampak Keracunan Kehamilan pada Janin, Bisa Mengancam Keselamatan
Keracunan kehamilan atau preeklampsia bisa berdampak pada tumbuh kembang janin
16 September 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Keracunan kehamilan atau istilah lain dari preeklampsia merupakan kondisi yang bisa muncul setelah ibu hamil memasuki usia 20 minggu atau pada trimester kedua.
Kondisi medis seperti ini diketahui terjadi pada sekitar 8 persen ibu hamil di seluruh dunia. Jika tidak segera ditangani, keracunan kehamilan ini akan berdampak bagi kesehatan Mama dan juga janin yang dikandung.
Melansir dari Mayo Clinic, preeklampsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda-tanda kerusakan pada sistem organ lain, paling sering terjadi di hati dan ginjal.
Jika Mama didagnosis mengalami keracunan kehamilan atau preeklampsia, sebaiknya segera mendapat penanganan yang tepat demi kesehatan Mama dan calon buah hati.
Jika tidak mendapat penanganan sesegera mungkin, maka akan memberikan dampak berbahaya bagi janin. Apa saja dampaknya? Berikut Popmama.com telah merangkum informasinya dari berbagai sumber.
1. Janin akan kekurangan gizi
Ibu hamil yang mengalami keracunan kehamilan akan memberikan risiko yang berbeda-beda pada setiap janin. Adapun dampak utamanya adalah janin akan mengalami kekurangan gizi karena kurangnya pasokan darah makanan pada plasenta.
Jika janin mengalami kekurangan gizi, maka bukan tidak mungkin calon bayi yang dikandung mengalami gangguan tumbuh kembang. Itulah mengapa ibu hamil dengan preeklampsia perlu mendapat penanganan sejak dini.
Editors' Pick
2. Bayi bisa lahir prematur
Melansir dari Mayo Clinic, ibu hamil dengan keracunan kehamilan yang parah juga bisa berdampak pada proses persalinan lebih awal atau kelahiran prematur. Hal ini dilakukan untuk menyelamatkan nyawa sang Mama dan juga bayi yang dikandung.
Jika bayi yang dilahirkan lebih cepat dari waktu perkiraan atau secara prematur, maka nantinya juga bisa berisiko sebabkan pernapasan dan masalah lain pada bayi di kemudian hari.