Bisa Menular ke Bayi, Waspada Hepatitis B saat Hamil!
Ketahui risiko dan penangannya sejak dini yuk, Ma!
10 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak banyak ibu hamil menyadari jika dirinya terinfeksi virus hepatitis. Dari banyaknya virus hepatitis, biasanya hepatitis B dan C merupakan virus yang paling sering menyerang ibu hamil.
Hepatitis B adalah bentuk hepatitis yang paling sering ditularkan dari calon Mama ke janin yang dikandungnya, dengan peningkatan risiko yang lebih besar jika tinggal di negara berkembang. Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B yang dapat menyebar melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi.
Virus hepatitis dikatakan berbahaya karena bisa menular melalui aliran darah. Terlebih ketika seorang ibu hamil terkena virus tersebut, tentunya kondisi janinnya perlu lebih di waspadai.
Memiliki gejala yang hanya bisa dirasakan samar-samar, atau mungkin tidak muncul sama sekali, tentunya Mama perlu mengetahui hal-hal penting mengenai virus hepatitis B saat hamil.
Nah, berikut ini Popmama.com telah merangkumnya dari berbagai sumber. Disimak yuk, Ma!
Editors' Pick
1. Gejala hepatitis B pada ibu hamil
Baik hepatitis B ataupun C, keduanya memang dikatakan virus hepatitis yang pling sering mengintai ibu hamil. Penyebabnya adalah karena virus hepatitis terebut menyebar melalui darah dan cairan tubuh yang terinfeksi.
Gejala hepatitis termasuk mual dan muntah, selalu kecapekan, kehilangan nafsu makan, demam, sakit perut (terutama di sisi kanan atas, lokasi hati berada), sakit pada otot dan persendian, serta bisa menyebabkan kulit kuning.
Namun dari gejala yang sudah disebutkan, hepatitis B pada umumnya tidak akan menimbulkan gejala ketika infeksi virus mulai terjadi. Penyakit ini akan terus berjalan perlahan dalam jangka waktu panjang sehingga kondisi kesehatan semakin memburuk.
2. Bahaya dan risiko hepatitis B pada ibu hamil
Sekitar 90% ibu hamil dengan infeksi hepatitis B akut akan menularkan virus tersebut ke janin mereka. 10-20% dengan infeksi hepatitis B kronis dikatakan akan lebih cepat menularkannya.
Meskipun bayi dalam kandungan pada umumnya tidak terpengaruh oleh virus hepatitis milik mama selama kehamilan, tetapi bahayanya meningkatkan risiko tertentu saat persalinan. Salah satunya bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat rendah (BBLR), atau kelainan anatomi dan fungsi tubuh bayi (terutama pada infeksi hepatitis B kronis).
Risiko lainnya adalah bayi akan terkena virus hepatitis B ketika lahir, pasalnya penyakit ini diteruskan ke bayi yang terkena paparan darah dan cairan vagina mama selama proses persalinan. Itulah mengapa virus hepatitis B bisa sangat parah pada bayi, karena hal ini bisa mengancam nyawa mereka.
3. Penanganan virus hepatitis B saat hamil
Saat Mama mulai mengalami gejala terkena virus hepatitis B, ada baiknya Mama segera melakukan pemeriksaan darah ke dokter untuk mengetahui hasil pastinya.
Jika Mama negatif terkena virus tersebut, biasanya dokter menyarankan untuk memberikan imunisasi agar tidak mudah tertular virus hepatitis B.Namun jika Mama terkena virus hepatitis B saat hamil, dokter akan memberikan vaksin imunoglobulin yang aman dan baik ibu hamil dan janin yang sedang berkembang.
Berbeda dengan kasus hepatitis B positif yang lebih lanjut, dokter akan memberikan obat antivirus yang disebut tenofovir. Obat jenis ini dapat menurunkan risiko perpindahan HBV ke bayi Mama nantinya.
Selain penanganan dengan imunisasi dan obat antivirus, dokter juga akan menganjurkan bagi perempuan hamil yang terkena hepatitis B untuk memperbaiki pola hidup dengan memperbaiki asupan makanan bernutrisi yang diolah secara higienis, perbanyak konsumsi air putih, cukupi istirahat, rutin berolahraga dan menghentikan kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman beralkohol, narkoba, dan perilaku seks bebas.
Setelah selesai melewati proses persalinan, pastikan Mama memberikan si Kecil vaksin dan antibodi untuk mencegah penularan virus.
Itulah ha-hal penting yang perlu Mama ketahui seputar bahaya virus hepatitis B yang bisa menular pada si Kecil. Rutinlah memeriksa kandungan dan kondisi kesehatan Mama ke dokter.
Selamat menjalani kehamilan yang sehat, semoga Mama dan janin yang dikandung selalu diberikan kesehatan ya!
Baca juga:
- Bayi 2 Bulan di Solok Meninggal Dunia, Diduga Hepatitis Akut Misterius
- Tunda Lakukan 6 Hal Ini agar Terhindar dari Hepatitis Akut Misterius
- Kasus Hepatitis Akut Misterius Capai 228 Kasus di 20 Negara