Pertolongan pertama bila positif Covid-19 saat hamil perlu diketahui oleh semua mama yang saat ini tengah menjalani kehamilan. Adanya pandemi Covid-19 tentu membuat para ibu hamil mengalami rasa cemas terhadap keamanan dan keselamatan bayi yang dikandungnya. Sebab, sebagaimana diketahui bahwa sistem imun di masa kehamilan membuat ibu hamil lebih rentan terinfeksi.
Terlebih dengan adanya varian baru virus corona Delta yang baru-baru ini disebutkan sebagai varian yang lebih cepat bermutasi dan menular dari varian lainnya.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng Muhammad Faqih pun mengingatkan kepada seluruh masyarakat khususnya anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui terkait potensi bahaya dari varian Delta tersebut.
Ketika Mama dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 saat tengah mengandung calon buah hati, jangan langsung panik, Ma!
Berikut Popmama.com telah merangkum pertolongan pertama bila positif Covid-19 saat hamil, dilansir dari akun Instagram @darrellfernando, milik dr. Darrell Fernando, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Disimak, yuk!
Apakah Mama Positif Covid-19 dengan Gejala atau Tanpa Gejala?
Pixabay/fernandozhiminaicela
Sebelum mengetahui pertolongan pertama bila positif Covid-19 saat hamil, Mama perlu terlebih dahulu mengetahui apakah Mama pasien Covid-19 dengan gejala atau tanpa gejala.
Ketika Mama dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, yang perlu Mama ketahui terlebih dahulu adalah gejala yang ditimbulkan. Apakah Mama dinyatakan positif dengan gejala atau tanpa gejala.
Bila memiliki gejala sedang atau berat, Mama wajib mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit guna memantau kesehatan mama dan juga janin yang dikandung.
Sebagaimana dijelaskan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ibu hamil lebih berisiko untuk mengalami komplikasi pernapasan. Sehingga sangat membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit seperti menggunakan ventilator.
Jika Mama positif terinfeksi dengan tidak adanya gejala, maka Mama boleh saja melakukan isolasi mandiri di rumah dengan persetujuan dan pengawasan dokter.
Nah, berikut pertolongan pertama bila positif Covid-19 saat hamil:
1. Laporkan pada Fasyankes
Dok. IDN Times/Hana Adi Perdana
Hal pertama yang paling penting saat Mama didiagnosis positif Covid-19 adalah melapor kepada Fasyankes (RS/Puskesmas/dokter kandungan/bidan), di mana pelaporan ini bertujuan untuk melakukan pemantauan kondisi ibu hamil, pencatatan, dan tracing sebagaimana yang diperlukan.
2. Sediakan alat yang dibutuhkan
Pixabay/fernandozhiminaicela
Saat didiagnosis positif, ada sejumlah alat kesehatan yang wajib Mama miliki, antara lain pulse oxymeter untuk mengkur saturasi oksigen dan termometer untuk mengukur suhu tubuh mama. Tak hanya itu, saat hamil dibutuhkan fetal doppler untuk memantau detak jantung janin yang akan disupervisi oleh dokter atau bidan.
3. Kenali gejala dan ukur kondisi tanda vital
Pexels/Puwadon Sang-ngern
Ketahui gejala apa saja yang Mama alami saat dinyatakan positif Covid-19, seperti demam, batuk, pilek, ansomia, dan sebagainya. Adapun untuk tanda vital normal ibu hamil ialah frekuensi napas 12-20 kali per menit, frekuensi nadi <100 kali per menit, saturasi oksigen >95%. Sementara untuk detak janin normal yakni 120-160 kali per menit.
Pastikan untuk selalu mengukur tanda vital tersebut sebanyak 2-3 kali dalam sehari ya, Ma. Jika mengalami kondisi dengan gejala yang memburuk, maka segera laporkan pada Fasyankes terdekat untuk mendapat penanganan.
4. Periksa lab sesuai indikasi
Freepik/prostooleh
Adapun pemeriksaan lab dasar yang disebutkan dr. Darrell di antaranya hematologi lengkap, fungsi hati (SGOT, SGPT), fungsi ginjal (ureum, kreatinin), gula darah, hs-CRP, D-dimer. Setelah mendapatkan hasil lab, konsultasi dapat dilakukan secara telemedicine dengan dokter paru/penyakit dalam. Selain itu, kunjungan ke dokter kandungan pun bisa ditunda hingga tiga minggu atau jika ada gejala atau tanda bahaya pada kehamilan mama.
Editors' Pick
5. Pantau pergerakan janin
Pexabay/PublicDomainPictures
Pada usia 28 minggu kehamilan, normalnya janin bergerak 10-12 kali per hari atau 1 kali per jam. Jika gerakan dirasa kurang, maka Mama bisa segera menghubungi dokter sebagai penanganan awal. Jangan pernah mengabaikan gerakan janin. Bayi tidak bergerak yang dibiarkan terlalu lama bisa membahayakan keselamatan janin.
6. Konsumsi obat sesuai gejala dan dengan pengawasan dokter
Pexels/Polina Tankilevitch
Jangan membeli obat sembarangan tanpa adanya resep dokter, Ma. Penanganan Covid-19 pada ibu hamil lebih memerlukan pengawasan ketat, sehingga penggunaan obat sesuai gejala yang dialami pun harus melalui konsultasi atau mendapat resep dokter terlebih dahulu.
7. Konsumsi makanan bergizi dan vitamin
Pexels/Andrea Piacquadio
Sebagai ibu hamil, Mama dianjurkan mengonsumsi makanan bergizi yang dilengkapi dengan makro dan mikro nutrien seimbang. Selain itu, jangan lupa mengonsumsi vitamin yang telah diresepkan. Tidak hanya vitamin kehamilan, umumnya dokter akan meresepkan vitamin tambahan berupa vitamin C, D, dan Zinc yang dosisnya akan disesuaikan untuk ibu hamil.
8. Rutin bersihkan hidung
Freepik/evening_tao
Mama bisa mencuci hidung menggunakan cairan isotonik (NaCl 0,9%) yang bertujuan untuk meningkatkan imunitas lokal area hidung, mengurangi gejala pilek/tersumbat, mengurangi viral load pada area hidung.
9. Berkumur dengan obat kumur
Popmama.com/Onic Metheany
This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media
Tak hanya hidung, Mama juga dianjurkan melakukan perawatan mulut dengan berkumur menggunakan obat kumur yang mengandung antiseptik (seperti alkohol atau klorheksidin) untuk membantu menjaga kebersihan rongga mulut dan saluran napas atas.
10. Posisi tidur yang aman
Freepik/frimufilms
Saat Mama memasuki usia kandungan 24 minggu, maka posisi tidur yang disarankan adalah miring ke kiri. Namun, posisi proning (teknik meningkatkan kadar oksigen dengan cara mengatur posisi tidur) yang dianjurkan Covid-19 pada ibu hamil harus dilakukan secara hati-hati dan saat ini masih diteliti mengenai keamanannya mengingat adanya penekanan pada rahim. Sehingga tetap perlu pengawasan ketat dari tenaga medis untuk melakukan posisi proning pada ibu hamil yang teri
Hal yang Perlu Dilakukan sebagai Pencegahan
Freepik/Pvproduction
Meski varian terbaru Covid-19 disebut lebih cepat menular dan lebih berpotensi membahayakan untuk ibu hamil. Namun, Mama tetap bisa melakukan pencegahan dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Tetap berada di rumah. Anjuran untuk tetap berada di rumah memang sudah menjadi peraturan dari pemerintah sejak pertama kali kasus Covid-19 ditemukan. Terlebih bagi ibu hamil, anjuran untuk tetap di rumah saja adalah hal yang perlu dilakukan sebagai langkah awal pencegahan dan untuk menekan adanya kasus baru.
Selalu menggunakan masker jika berada di luar rumah. Jika memang mengharuskan Mama ke luar rumah, pastikan untuk selalu menggunakan masker ya, Ma! Pilihlah masker yang efektif dalam mencegah penularan. Kini, Mama juga bisa menggunakan teknik double masker sebagaimana yang disarankan WHO dan lembaga kesehatan lainnya. Mama bisa menggunakan masker bedah pada lapisan pertama, kemudian lapisi dengan masker kain pada bagian terdepan.
Menjaga kesehatan tubuh. Pastikan Mama selalu mendapat asupan makanan bergizi seimbang guna memenuhi nutrisi selama kehamilan, serta melengkapinya dengan multivitamin sesuai dengan anjuran dokter. Ini semua bisa membantu meningkatkan imun tubuh selama kehamilan guna membantu pencegahan penyebaran virus corona.
Selalu jaga kebersihan. Tak hanya menjaga kesehatan tubuh, kebersihan pun perlu diperhatikan guna terhindar dari berbagai virus yang ada. Misalnya dengan selalu mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer dan toilet sanitizer jika ke luar rumah, serta menjaga kebersihan tempat tinggal.
Itulah pertolongan pertama bila positif Covid-19 saat hamil, serta hal yang perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan. Pastikan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang ada ya, Ma.
Stay safe and stay healthy untuk Mama dan calon Buah Hati yang dikandung.