Risiko Kelainan pada Janin Jika Mama Minum Alkohol Saat Hamil
Mengerikan sekali Ma, anak-anak dengan FASD mungkin memiliki karakteristik dan perilaku seperti ini
31 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jika saat ini kamu sedang hamil dan kamu adalah seorang alkoholik maka berhentilah dengan kebiasaan minum alkohol tersebut. Tanpa kamu sadari, kamu melakukan hal yang membahayakan kesehatan bagi ibu hamil dan janin.
Ini mungkin bisa menciderai masa depan calon bayi mama. Namun, jika saat ini kamu belum menyadarinya maka jangan berhenti di sini. Terus scroll down dan temukan apa bahayanya jika ibu hamil mmengonsumsi alkohol.
Editors' Pick
1. Mengapa alkohol berbahaya bagi ibu hamil?
Alkohol dalam darah ibu mengalir ke bayi melalui tali pusat. Minum alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, dan berbagai cacat fisik, perilaku, dan intelektual seumur hidup.
Cacat ini dikenal sebagai gangguan spektrum alkohol janin atau Fetal Alcohol Spectrum Disorder (FASD).
Baca juga: Penting! Stop Minum Alkohol Selama Kehamilan
2. Ciri-ciri janin dalam kandungan ibu hamil yang minum alkohol juga bisa terlihat setelah anak dilahirkan
Akan berbeda kondisi janin dan perkembangannya pada ibu hamil yang minum alkohon dengan yang tidak sama sekali menyentuhnya. Itu sudah jelas, namun tahukah kamu apa perbedaannya?
Pada janin dari kandungan ibu hamil yang minum alkohol akan memperlihatkan tanda-tanda bayi stres dan perkembangannya tidak cukup baik. Dilansir dari laman cdc.gov inilah ciri-ciri janin dalam kandungan ibu hamil yang minum alkohol dan ini dinyatakan dalam kondisi yang tidak normal.
Kemudian ciri-ciri ini mungkin juga dapat dilihat secara nyata setelah bayi dilahirkan. Bahkan jika awalnya terlihat normal, terus pantau perkembangan anak saat 3-5 tahun.
Anak-anak dengan FASD mungkin memiliki karakteristik dan perilaku berikut:
- Ciri-ciri wajah yang tidak normal, seperti bubungan halus antara hidung dan bibir atas (bubungan ini disebut filtrum)
- Ukuran kepala kecil
- Tinggi lebih pendek dari rata-rata
- Berat badan rendah
- Koordinasi yang buruk
- Perilaku hiperaktif
- Kesulitan dengan perhatian
- Memori buruk
- Kesulitan di sekolah (terutama dengan matematika)
- Mempelajari ketidakmampuan
- Keterlambatan bicara dan bahasa
- Kecacatan intelektual atau IQ rendah
- Keterampilan penalaran dan penilaian yang buruk
- Masalah tidur dan mengisap saat bayi
- Masalah penglihatan atau pendengaran
- Masalah dengan jantung, ginjal, atau tulang.
3. Tidak aman minum alkohol baik di awal kehamilan atau saat hamil tua
Tidak ada waktu yang aman bagi ibu hamil untuk bisa minum alkohol, baik itu saat hamil muda atau saat menjalani hamil tua.
Minum alkohol pada tiga bulan pertama kehamilan dapat menyebabkan bayi memiliki fitur wajah yang tidak normal. Masalah pertumbuhan dan sistem saraf pusat seperti berat badan lahir rendah, atau masalah perilaku.
Semua masalah itu dapat terjadi karena minum alkohol di saat hamil muda atau kapan pun itu pada saat Mama menjalani kehamilan.
Otak bayi seharusnya bisa berkembang sepanjang kehamilan dan minum alkohol saat hamil dapat dipengaruhi oleh paparan alkohol kapan saja.
Jika seorang perempuan biasa minum alkohol dan ia melanjutkan selama kehamilan, tidak ada kata terlambat untuk berhenti. Semakin cepat berhenti minum, semakin baik untuk bayinya dan dirinya sendiri.