Apakah Demam Bisa Membahayakan Ibu Hamil? Ketahui 6 Hal Penting Ini
Apakah Mama sudah mengetahui bahayanya demam saat hamil?
12 Juli 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah kamu sedang hamil saat ini, kemudian mengalami demam? Jika iya, kamu pasti akan khawatir bagaimana dengan kesehatan bayi di dalam kandungan, apakah akan baik-baik saja?
Tenanglah, atur napas dan stop kepanikan kamu. Hubungi dokter kandungan Mama dan tanyakan apakah Mama harus minum acetaminophen (Tylenol) untuk menurunkan demam.
Langkah penting berikutnya adalah mengungkap penyebab demam. Demam saat hamil sering menjadi gejala dari kondisi mendasar yang berpotensi membahayakan janin yang sedang tumbuh.
Berikut ini adalah 6 hal terkait demam yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil.
1. Bagaimana demam akan mempengaruhi bayi di dalam kandungan?
Jika suhu tubuh ibu hamil berubah dari 37ºC menjadi demam, itu pertanda ia sedang melawan infeksi. Itulah mengapa penting untuk segera berobat.
Sebelum menghubungi dokter, sebaiknya kamu ukur suhu tubuh dulu menggunakan termometer. Suhu 36,5ºC - 37ºC adalah ukuran normal. Jika kamu sudah menemukan di atas angka tersebut bahkan sampai di atas 38ºC barulah hubungi dokter kandungan Mama.
Dilansir oleh healthline.com bahwa, sebuah studi baru yang dilakukan pada embrio hewan menunjukkan adanya hubungan antara demam di awal kehamilan dan peningkatan risiko cacat jantung dan rahang bayi saat lahir.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah demam itu sendiri bukan infeksi yang menyebabkannya, dan apakah meningkatkan risiko cacat lahir pada manusia.
Jika kamu berada di kehakehami trimester pertama dan mengalami demam lebih tinggi dari 38ºC, pastikan untuk segera melakukan perawatan.
Hal ini dapat membantu mencegah komplikasi jangka pendek dan jangka panjang untuk bayi di dalam kandungan yang sedang berkembang.
Jika saat ini kamu berada di kehamilan trimester kedua, meski kandungan sudah lebih kuat bukan berarti bisa bebas minum obat penurun demam. Tetap konsultasikan ke dokter terlebih dulu ya, Ma!
Jika kamu sedang berada pada kehamilan trimester ketiga, kamu harus segera konsultasi ke dokter. Demam saat hamil tua, memiliki risiko pada bayi jika didiamkan.
2. Kenapa ibu hamil bisa demam?
Demam sering disebabkan oleh infeksi saluran kemih dan virus pernafasan, namun infeksi lainnya juga bisa saja menjadi penyebabnya. Penyebab umum demam selama kehamilan antara lain:
- Influensa,
- pneumonia,
- radang amandel,
- gastroenteritis virus (virus perut),
- pielonefritis (infeksi ginjal).
Profesor Irva Hertz-Picciotto, peneliti utama dari CHARGE, menjelaskan bahwa demam disebabkan oleh peradangan akut yang pada jangka pendek dapat mendorong sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap infeksi atau cedera.
Peradangan kronis dapat merusak jaringan sehat. Kondisi ini umumnya terjadi pada pada ibu dengan kelainan metabolik seperti diabetes dan obesitas.
Editors' Pick
3. Gejala apa yang biasanya menemani demam?
Diharapkan ibu hamil harus memperhatikan dan memberi tahu dokter mereka tentang gejala yang menyertai demam.
Berikut ini yang termasuk gejalan demam secara umum:
- Sesak napas,
- sakit punggung,
- panas dingin, perubahan suhu secara drastis,
- sakit perut,
- leher kaku.
4. Apakah keracunan makanan bisa menyebabkan demam?
Keracunan makanan juga bisa menjadi biang kerok sehingga kamu bisa demam. Keracunan makanan biasanya disebabkan oleh virus, atau, lebih jarang, bakteri (atau toksinnya).
Kalau begitu Mama mungkin juga mengalami sakit perut, mual, dan muntah. Diare dan muntah adalah masalah kehamilan yang sangat sering muncul. Ini dapat menyebabkan dehidrasi, kontraksi, dan persalinan prematur.
Elektrolit vital yang hilang melalui muntah dan diare harus diisi ulang. Dalam beberapa kasus, dehidrasi bisa sangat parah sehingga tekanan darah menjadi tidak stabil, sampai ibu hamil memerlukan rawat inap.
Jika Mama menduga bahwa Mama mungkin mengalami keracunan makanan, hubungi dokter sesegera mungkin.
Mama juga bisa menghindari makanan-makanan yang bisa membuat Mama alergi.
5. Bagaimana jika demam hilang dengan sendirinya?
Bahkan jika calon ibu berpikir mereka baik-baik saja setelah demam mereda, sebaiknya agar kamu tetap aman segeralah menemui dokter.
Demam selama kehamilan tidak pernah normal, jadi memeriksakan ke dokter selalu disarankan.
Beruntung, jika demam disebabkan oleh penyakit virus, hidrasi dan Tylenol biasanya cukup untuk pemulihan dan menurunkan demam. Tapi jika penyebabnya adalah bakteri, antibiotik sering dibutuhkan untuk mengatasinya.
Perempuan yang sedang hamil sebaiknya tidak minum aspirin atau ibuprofen, karena sebaiknya hanya minum obat sesuai anjuran dokter saja.
6. Bagaimana cara mengetahui demam mengganggu kesehatan ibu hamil?
Untuk orang dewasa, suhu yang diambil melalui mulut menggunakan termometer dengan suhu lebih dari 40ºC dianggap demam tinggi. Hal yang sama berlaku untuk telinga atau suhu rektum 38ºC atau lebih tinggi.
Cara terbaik untuk menghindari demam adalah rajin mencuci tangan pakai sabun, untuk melindungi diri dari terkena flu atau flu yang bisa menyebabkan demam.
Rajin minum jus buah juga bisa menjaga kesehatan ibu hamil. Jus strawberry dan jeruk adalah contoh yang mudah ditemukan bahannya dan mudah dibuat sendiri di rumah.
Jauhi orang sakit, jika mungkin dapatkan suntikan anti flu.
Kecuali jika kamu memiliki alergi terhadap protein telur atau kamu pernah mengalami reaksi alergi terhadap vaksinasi flu di masa lalu.
Jangan diabaikan, perhatikan kesehatan ibu hamil terutama jika sudah masuk dalam keadaan demam. Suhu tubuh yang meningkat bisa jadi pertanda ada masalah yang cukup serius pada kesehatan tubuh Mama.
Baca Juga: Selain Mengurangi Tingkat Stres, Ini Manfaat Lain Vitamin C untuk Mama