Ini yang Harus Diperhatikan bila Alami Tekanan Darah Rendah saat Hamil
Tidak selamanya sakit kepala menandakan hipertensi, bisa jadi Mama justru mengalami darah rendah
8 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama masa kehamilan, ibu hamil dianjurkan untuk melakukan cek kesehatan secara rutin. Salah satu yang diperiksa setiap kunjungan cek rutin kehamilan adalah mengukur tensi atau tekanan darah.
Tekanan darah yang tidak normal bisa berdampak bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Itu berlaku saat ibu hamil mengalami tekanan darah rendah ataupun tekanan darah tinggi (hipertensi).
Ibu hamil biasanya sudah lebih waspada terhadap hipertensi. Kebanyakan ibu hamil yang mengalami sakit kepala secara intens akan berpikir dirinya mungkin mengalami tekanan darah tinggi. Padahal, bisa saja itu dikarenakan tekanan darah rendah yang sudah berada kurang dari batas normal.
Agar lebih waspada terhadap gangguan tekanan darah rendah saat hamil, berikut Popmama.com merangkum informasinya untuk Mama.
Editors' Pick
1. Penyebab tekanan darah rendah saat hamil
Ibu hamil akan mengalami peningkatan arus darah dalam tubuh untuk menjaga pasokan oksigen dan nutrisi ke janin. Hal ini menyebabkan tekanan darah tubuh ibu hamil menurun.
Dapat dikatakan, ini adalah penyebab utama tekanan darah rendah atau hipotensi pada sebagian besar ibu hamil.
Namun, ada juga penyebab lain, termasuk memiliki anak kembar, riwayat medis hipotensi bawaan yang sudah terjadi dari sebelum hamil, atau penyakit medis yang mendasari seperti dehidrasi, penyakit jantung tertentu, serta anemia.
Selain itu, faktor-faktor seperti kekurangan asam folat atau vitamin B12 juga bisa menyebabkan ibu hamil mengalami tekanan darah rendah.
Biasanya ibu hamil akan mengalami pusing dan merasa berkunang-kunang setelah duduk lama atau jongkok. Jika Mama pengguna toilet jongkok, Mama harus berhati-hati saat bangun. Lakukan dengan perlahan.
2. Gejala tekanan darah rendah saat hamil
Pada sebagian besar ibu hamil, tekanan diastolik mungkin turun hingga 15mm Hg, sedangkan tekanan sistolik mungkin turun sekitar 5-10mm Hg.
Tekanan sistolik dan diastolik yang turun dapat berlangsung selama periode kehamilan dan semuanya bisa kembali normal setelah itu.
Umumnya, orang dewasa termasuk juga ibu hamil dengan kondisi tubuh sehat memiliki tekanan darah normal sekitar 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.
Gejala-gejala tekanan darah rendah ini yang terjadi saat hamil tidak berbeda dengan tekanan darah rendah yang terjadi saat tidak hamil, seperti:
- Sakit kepala ringan terutama saat berdiri tiba-tiba dari posisi duduk,
- penglihatan kabur atau berbayang,
- mual,
- pucat, berkeringat, dan kulit dingin
- kesulitan konsentrasi,
- denyut jantung tinggi,
- haus yang berlebihan,
- kelelahan dan kecapekan.
3. Cara mengatasi tekanan darah rendah saat hamil
Mama mungkin akan mengalami sejumlah keluhan di atas saat terjadi tekanan darah rendah. Namun, Mama bisa mencoba langkah-langkah sederhana untuk meminimalkan gejala tersebut:
- Cobalah berbaring menghadap ke kiri karena posisi ini bisa meningkatkan aliran darah ke jantung.
- Hindari beberapa gerakan tiba-tiba terutama ketika berdiri dari posisi duduk dan jongkok.
- Hindari berdiri untuk jangka waktu yang lama.
- Menggunakan support stockings atau maternity tights.
- Hindari minuman dan makanan mengandung kafein atau minuman beralkohol.
- Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil beberapa kali seharian, bukan tiga kali makan besar.
- Berolahraga secara teratur karena mempertajam refleks dan membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran normal. Konsultasikan dengan dokter mengenai olahraga yang aman untuk Mama lakukan selama hamil.
- Minum banyak cairan. Seorang ibu hamil harus minum lebih banyak air dari jumlah yang disarankan untuk orang normal, jika memungkinkan minumlah tiga liter air perhari.
Itulah beberapa hal yang penting untuk diperhatikan bila Mama mengalami tekanan darah rendah saat hamil. Jangan lupa perhatikan nutrisi asupan makan selama kehamilan. Penuhi juga kebutuhan protein dan asam folat selama kehamilan ya, Ma.
Baca juga:
- Selain Test Pack, Perlukah Tes Kehamilan melalui Pemeriksaan Darah?
- 7 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil
- Ini Bahaya Perdarahan Antepartum yang Harus Diwaspadai