Penyebab Utama Sariawan Saat Hamil dan Cara Mengobatinya
Kita pasti menduga kurang vitamin C saat sariawan. Bagaimana kalau mengalami sariawan terus-menerus?
30 Juli 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Secara umum, kalau ibu hamil mengalami sariawan secara terus-menerus selama kehamilan maka ini bisa menjadi tanda bahwa ada asupan gizi yang belum terpenuhi. Apa yang harus dilakukan?
Ibu hamil harus memerhatikan makanan sehari-hari. Biasanya ibu hamil juga mendapatkan vitamin prenatal. Cek kembali, apakah vitamin yang diberikan dokter atau bidan tersebut sudah diminum secara rutin?
Berikut ini dr. Ana Maria, SpOG dari RS Awal Bros Bekasi Timur menjelaskan 4 penyebab utama ibu hamil mengalami sariawan terus-menerus:
1. Perubahan hormon
Sariawan pada ibu hamil biasanya disebabkan oleh perubahan hormon. Jika karena hormonal, biasanya terjadi paling parah di kehamilan trimester pertama.
Di awal kehamilan justru penting sekali memerhatikan gizi yang dikonsumsi, baik dari makanan, minuman dan vitamin prenatal.
Ada juga ibu hamil yang terus-menerus mengalami sariawan hingga masuk di kehamilan trimester kedua, jangan diabaikan ya Ma. Harus segera diketahui penyebabnya dan disembuhkan.
Editors' Pick
2. Menjaga agar tetap mulut tetap higienis
"Selain perubahan hormon, kurangnya higiene daerah gigi dan mulut juga dapat menimbulkan sariawan pada ibu hamil," kata dr. Ana Maria.
Padahal menjaga kebersihan mulut dan gigi adalah rutinitas sehari-hari, tapi caranya yang salah.
Sikat gigi bisa memilih bulu yang lembut agar tidak melukai gusi. Gosok dari bawah ke atas, bukan dari kiri ke kanan secara menyamping. Lakukan berulang, termasuk bagian gigi dan mulut dalam yang susah dijangkau.
dr. Ana menambahkan, "Sariawan pada ibu hamil dapat dicegah dengan cara menjaga higiene daerah gigi dan mulut, membersikan daerah gigi dan mulut dengan sikat gigi dan berkumur air secara teratur."
Nah, nggak ada alasan lagi kan Ma, untuk tetap menjaga kebersihan mulut setiap hari.
3. Kurangnya gizi dan vitamin selama hamil
Sariawan bisa jadi pengingat, bahwa tubuh mengalami kekurangan nutrisi.
"Kurangnya vitamin C, asam folat atau vitamin B12 juga menyebabkan timbulnya sariawan," kata dr. Ana.
Kalau sariawan sudah terlanjur terjadi, jangan ragu-ragu Ma. Perhatikan asupan secara ekstra.
Banyak makan sayur dan buah-buahan. Yang paling penting vitamin prenatal juga diminum ya, jangan disimpan di laci obat saja.
"Pencegahan lain adalah dengan memenuhi asupan gizi terutama kebutuhan vitamin C, asam folat dan vitamin B12 yang banyak didapat pada sayur dan buah berwarna seperti tomat, jeruk, dan buah naga," kata dr. Ana Maria.
4. Ibu hamil mengalami stres
Selanjutnya dr. Ana menjelaskan, "Faktor stres dalam hal ini adalah sebagai faktor pemicu bukan penyebab. Ibu hamil pastinya juga memiliki beban tersendiri."
Peneliti dari Lieber Institute for Brain Development di Maryland menemukan bahwa kehamilan yang mengalami komplikasi, seperti tekanan darah tinggi dapat ‘mengaktifkan’ gen skizofrenia atau gangguan perilaku dan mental.
Memang tidak bisa dianggap sepele, kondisi yang melelahkan bisa meningkatkan stres ibu hamil bahakna berefek pada skizofrenia. Untuk meredakan faktor pemicu yang satu ini, dibutuhkan dukungan dari suami, orangtua, mertua dan juga teman-teman Si Mama.
Baca juga: Penting! Lakukan Ini Saat Melihat Gejala Skizofrenia pada Anak
Kalau sariawan sudah dirasa menganggu, bahkan sampai sulit makan dan minum maka jangan ragu untuk pergi ke dokter. Jangan berpikiran kalau ini hanya sariawan dan nanti juga bisa sembuh sendiri, tapi pikirkanlah berapa banyak nutrisi yang gagal masuk ke dalam tubuh karena sakit sariawan ini.
"Biasanya sariawan akan sembuh dengan sendirinya tetapi apabila mengganggu sekali dapat diobati dengan sebelumnya konsultasi ke dokter spesialis gigi dan mulut agar mendapat pengobatan untuk sariwan yang aman untuk ibu hamil," tutup dr. Ana Maria, SpOG.
Segeralah konsultasi ke dokter untuk memeriksakan kondisi terkini Mama. Ibu hamil harus mendapatkan penanganan yang tepat, itu semua karena kondisi Mama berpengaruh pada tumbuh kembang janin yang ada di dalam kandungan Mama.
Baca juga: 8 Cara Ampuh Mengobati Sariawan pada Bayi