Penting! Stop Minum Alkohol Selama Kehamilan
Susah menghentikan kebiasaan ini, mama harus baca penjelasannya
29 Maret 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Punya kebiasaan meminum minuman beralkohol ternyata memiliki tantangan tersendiri saat hamil. Mama harus berusaha untuk menghentikan habit ini. Tidak ada cara untuk mengetahui berapa banyak alkohol yang aman untuk diminum selama kehamilan.
Dilansir oleh bebecenter.co.uk bahwa para ahli sepakat, minum alkohol selama kehamilan dapat menimbulkan risiko jangka panjang bagi janin yang sedang berkembang.
Semakin banyak minum alkohol maka semakin tinggi risikonya.
Ahli kesehatan menyarankan agar menghindari alkohol sepenuhnya, selama kehamilan. Ini sangat penting untuk menghindari alkohol sejak kehamilan trimester pertama, karena memiliki risiko keguguran.
Jika ibu hamil terus memaksakan tetap minum alkohol pada kehamilan trimester kedua atau ketiga, maka dikaitkan dengan risiko tingkat kelahiran prematur yang lebih tinggi.
Bahayanya Jika Ibu Hamil Minum Alkohol
Dilansir dari laman cdc.gov bahwa tidak diketahui jumlah penggunaan alkohol yang aman selama kehamilan atau saat mencoba hamil. Selain itu, tidak ada waktu yang aman untuk minum alkohol selama kehamilan. Semua jenis alkohol sama-sama berbahaya, termasuk semua wine dan bir.
Ketika seorang ibu hamil minum alkohol, janin di dalam kandungannya juga ikut merasakan pengaruhnya.
Ibu hamil dilarang minum alkohol jika mereka aktif secara seksual dan tidak menggunakan alat kontrasepsi yang efektif. Ini karena seorang perempuan mungkin hamil dan memaparkan alkohol pada janinnya sebelum dia mengetahui bahwa dirinya hamil.
Hampir setengah dari semua kehamilan di Amerika Serikat tidak direncanakan. Sebagian besar perempuan tidak akan tahu bahwa mereka hamil hingga 4 hingga 6 minggu.
Bila kamu minum alkohol, kemudian alkohol masuk ke aliran darah mama. Begitu alkohol ada di aliran darah kamu, bayi akan terkena dampak karena alkohol akan sampai di plasenta. Kebanyak ibu hamil menyadari bahwa minum alkohol saat hamil bisa berbahaya untuk kesehatan janin.
Namun, tidak sedikit juga yang mengenyampingkan informasi tersebut. Berikut ini Popmama.com akan memberikan penjelasan, apa yang mungkin terjadi jika Mama minum alkohol selama kehamilan.
Risiko Ibu Hamil Minum Alkohol Saat Hamil
Beberapa risiko ini bukan hanya berdampak ke Mama, tapi juga kepada janin yang berada di dalam kandungan. Mama perlu menaruh perhatian untuk hal ini.
1. Mengganggu perkembangan organ janin
Janin yang ada di dalam rahim seorang yang suka minum alkohol bisa memiliki organ yang tidak berkembang dengan sempurna. Penyebabnya adalah kandungan berbahaya di dalam alkohol bisa mengganggu perkembangan janin, sehingga organ yang seharusnya bertumbuh tidak bisa berjalan sebagaimana fungsinya.
Pemaparan alkohol selama trimester pertama pada janin yang terserap melalui plasenta bisa menjadi bahaya utama. Mungkin seorang mama minum alkohol sebelum Ia tahu bahwa Ia sedang hamil, ini dapat menjadi penyebab cacat lahir.
Minum alkohol selama kehamilan trimester kedua atau bahkan ketiga, dapat menyebabkan pertumbuhan dan kerusakan otak yang parah yang dapat menyebabkan masalah dalam belajar dan perilaku.
Editors' Pick
2. Merusak organ janin
Organ bayi masih dalam perkembangan dan masih rentan terhadap zat kimia dan zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh.
Kandungan di dalam alkohol sangat berbahaya bagi organ bayi karena mengkonsumsi alkohol secara berkesinambungan bisa merusak organ bayi sedikit demi sedikit.
Semakin banyak mama minum alkohol, semakin tinggi risiko bayi mama untuk mengembangkan masalah yang akan bertahan seumur hidupnya. Fetal Alcohol Spectrum Disorders (FASD) adalah istilah umum yang menjelaskan berbagai efek yang dapat terjadi pada seseorang yang ibunya minum alkohol selama kehamilan.
Efek ini mungkin termasuk ketidakmampuan fisik, mental, perilaku, dan belajar dengan kemungkinan terjadi selama seumur hidup.
Bayi yang lahir dengan FASD mungkin memiliki masalah dengan perhatian, pembelajaran dan pemahaman sosial, serta ucapan, dan seringkali tidak tumbuh sebaik seharusnya.
3. Keguguran
Perempuan yang sedang hamil muda dan mengkonsumsi alkohol bisa menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran. Panas yang disebarkan alkohol di dalam perut ibu hamil bisa meluruhkan janin dan plasenta.
Janin di dalam rahim tidak bisa bertahan dengan suhu perut yang panas sehingga janin yang melekat di dalam dinding rahim memilih melepaskan diri dari dinding rahim dan menyebabkan ibu mengalami keguguran.
4. Cacat lahir
Bahaya alkohol saat hamil yang dikonsumsi oleh sang Mama, bisa menyebabkan bayi yang ada di dalam kandungan mengalami cacat bawaan, sehingga sampai besar bayi tersebut akan mengalami kecacatan. Entah itu cacat fisik maupun cacat secara mental.
Seorang bayi yang lahir dengan FAS, kondisi paling parah yang disebabkan oleh alkohol, mungkin juga memiliki kerusakan otak dan wajah yang tidak normal.
Ada pula kasus bayi terlahir dengan jari dempet karena proses pembelahannya tidak berjalan dengan sempurna.
5. Gangguan syaraf otak janin
Ibu hamil yang mengkonsumsi alkohol berdampak pada perkembangan syaraf otak janin.
Dampaknya akan berpengaruh pada pola pikir bayi dan juga kemampuan konsentrasi pada bayi, sebagian mengalami down syndrome sejak lahir.
6. Gangguan pada pertumbuhan bayi
Beberapa gangguan yang biasa terjadi adalah telat berbicara, susah beradaptasi dengan lingkungan, hiperaktif, impulsif, kurang koordinasi antara motorik dan otak.
Kemungkinan lain adalah memori yang lemah.
Jika kamu mengaku sebagai generasi milenial, cerdas dalam memilih hal yang postif dan negatif. Lakukan yang terbaik untuk diri kita dan Si Kecil.
Hindari minum alkohol saat hamil. Berikan yang terbaik pada Si Kecil demi masa depan yang lebih baik.