Saat hamil, sebagian perempuan memimpikan melakukan babymoon di tempat impiannya. Jika perjalanan mengharuskan untuk naik pesawat, terkadang Ibu hamil ragu karena hal ini masih menjadi perbincangan yang menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat.
Namun, jika memang Mama benar-benar harus melakukan perjalanan udara, Mama dapat simak tips aman naik pesawat bagi ibu hamil yang berikut ini ya.
1. Konsultasi dengan dokter sebelum melakukan perjalanan
cardiff.ac.uk
Menurut situs Government of Canada, dengan persiapan yang matang, berpergian saat hamil bisa aman, namun ada risiko yang harus dipertimbangkan. Ibu hamil dapat berisiko terinfeksi virus tertentu yang juga dapat mempengaruhi bayi yang belum lahir. Penting bagi Mama melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendiskusikan rencana perjalanan Mama. Sebaiknya enam minggu sebelum Mama berpergian.
Waktu paling aman untuk bepergian adalah antara minggu ke-18 dan 24 masa kehamilan. Keadaan darurat obstetrik yang paling umum terjadi pada trimester pertama dan ketiga.
Jika Mama memutuskan untuk bepergian saat hamil, pastikan Mama memiliki asuransi kesehatan perjalanan yang tepat. Tinjau kebijakan dan cakupan yang diberikannya, karena kebanyakan kebijakan tidak secara otomatis mencakup kondisi kehamilan atau perawatan di rumah sakit untuk bayi prematur.
2. Cari maskapai ramah ibu hamil
Unsplash.com/Gary Lopater
Salah satu perencanaan perjalanan ibu hamil, Mama wajib membuat daftar maskapai penerbangan yang menawarkan dukungan khusus untuk ibu hamil. Dilansir dari momjunction.com, berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Beberapa maskapai menawarkan perawatan khusus dan dukungan kepada ibu hamil. Pilih salah satu yang menangani semua kebutuhan ibu hamil.
- Jika maskapai ini sudah diberitahu mengenai kehamilan Mama, mungkin maskapai tersebut menawarkan fasilitas seperti kursi roda, kursi khusus ibu hamil, dan layanan makanan dalam penerbangan.
- Langkah penting lainnya adalah menanyakan tentang kebijakan maskapai penerbangan untuk ibu hamil. Beberapa maskapai penerbangan mungkin tidak mengizinkan bepergian pada ibu yang memasuki bulan terakhir kehamilan. Dalam beberapa kasus, maskapai penerbangan mewajibkan ibu hamil menyertakan surat dari dokter.
3. Lakukan vaksinasi
northcentralhealthdistrict.org
Setiap orang yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri, diwajibkan untuk menjalani berbagai rangkaian vaksinasi untuk menghindari terjangkit virus yang berbahaya. Ibu hamil wajib melakukan vaksinasi sebelum traveling menggunakan pesawat.
Dilansir dari iamat.org, perjalanan ke daerah baru dapat meningkatkan risiko tertular penyakit menular, penyakit bawaan serangga, serta penyakit yang dibawa dari makanan dan air.
Sebelum melakukan perjalanan, telusuri situasi perawatan kesehatan di tempat tujuan Mama jika terjadi keadaan darurat. Pertimbangkan vaksinasi dan pencegahan malaria. Check up dan vaksinasi yang perlu dilakukan sebelum melakukan perjalanan, meliputi;
Ultra-sound untuk memastikan kehamilan dalam kondisi normal.
Vaksin tidak aktif seperti Hepatitis A dan B, tetanus, difteri, pertusis dan influenza.
Vaksin hidup yang dilemahkan seperti campak, gondok, rubela, dan demam kuning tidak boleh diberikan selama kehamilan. Perjalanan ke daerah yang rawan demam kuning harus dihindari selama kehamilan. Jika punya rencana melakukan honeymoon di tempat tersebut, tunda pembuahan sampai satu bulan setelah menerima vaksin hidup.
Keputusan untuk mendapatkan vaksinasi saat hamil harus dievaluasi dengan pihak rumah sakit, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti kesehatan pribadi, kota atau negara tujuan, lama perjalanan dan risiko tertular penyakit.
Editors' Pick
4. Perhatikan risiko malaria
Pexels.com/imagesthai.com
Selain masalah air dan makanan, perhatikan juga risiko malaria. malaria dapat menyebabkan masalah kesehatan utama bagi seorang ibu dan bayinya yang belum lahir. Ibu hamil dapat mempertimbangkan untuk menghindari perjalanan ke daerah di mana transmisi malaria terjadi.
Jika Mama tidak menghindari perjalanan ke daerah di mana malaria bersarang, Mama perlu melindungi diri dari gigitan nyamuk. Konsultasikan dengan dokter untuk mencari tahu obat anti malaria yang dapat mengurangi risiko infeksi.
Saat mengetahui mengalami ciri-ciri terkena malaria, segera carilah bantuan medis atau segeralah kembali ke rumah. Beritahu penyedia layanan kesehatan bahwa Mama telah bepergian ke daerah yang banyak ditemukan malaria.
5. Selalu bawa perlengkapan medis
Pexels.com/Kaboompics // Karolina
Selain membawa obat-obatan yang memang diwajibkan untuk ibu hamil. Mama juga wajib membawa obat untuk infeksi gastrointestinal dan diare, vitamin, salinan catatan medis dan surat dari dokter yang mengkonfirmasikan kesehatan Mama untuk perjalanan dan tanggal Mama melahirkan. Selalu simpan perlengkapan medis pribadi dalam tas tangan.
Mama juga jangan sampai lupa membawa bantal kecil untuk mengganjal bagian belakang Mama ketika merasa pegal.
Ketika sedang hamil, kita akan merasa sesak jika harus menggunakan sabuk pengaman. Namun, ini wajib digunakan ketika bepergian dengan pesawat, mobil, atau kereta api. Bila menggunakan tali bahu diagonal dengan sabuk pangkuan, tali pengikat harus diletakkan dengan hati-hati di atas dan di bawah perut Mama. Jika hanya sabuk lap tersedia, kencangkan pada area panggul atau di bawah perut Mama.
7. Perhatikan dataran tingginya
Pixabay.com
Masih dalam laman Government of Canada, dianjurkan agar ibu hamil menghindari ketinggian di atas 3.658 meter (12.000 kaki), hal ini dikarenakan hal tersebut berisiko tinggi pada tahap akhir kehamilan, ketinggian harus dibatasi 2.500 meter (8.200 kaki).
8. Tetap terhidrasi dan bawa makanan sehat
checksandspots.com
Ketika melakukan perjalanan udara maupun darat, ibu hamil harus tetap terhidrasi dengan baik. Dilansir dari huffingtonpost.com. Menurut American Pregnancy Association, ibu hamil harus minum delapan sampai 12 gelas air putih per hari untuk memastikan cairan ketuban diperbaharui dan produksi ASI berjalan dengan baik. Selain itu, beberapa maskapai juga menyediakan makanan yang bisa dipesan sebelum melakukan perjalanan. Mama dapat memesan makanan sesuai dengan kebutuhan Mama. Disarankan untuk memilih makanan yang kaya serat ya. Mama juga dapat membawa camilan seperti buah jeruk, granola bar, kismis, dan kacang-kacangan dalam kotak makan. Ini cukup membantu mengurangi mual selama perjalanan udara.