Crissy Teigen Suntik Botox saat Hamil, Apa Pengaruh dan Bahayanya?
Karena sakit kepala hebat, Crissy memilih suntik botox dan perawatan lain untuk meredakan sakit itu
17 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Suntik botox adalah perawatan estetika yang terkenal untuk membuat wajah lebih muda. Biasanya perawatan ini dilakukan ketika perempuan sedang tidak hamil.
Botox adalah nama untuk senyawa toksin botulinum A, salah satu racun yang diproduksi oleh bakteri botulisme yang menyebabkan keracunan makanan.
Senyawa tersebut aman ketika disuntikkan di bawah kulit dengan bekerja melemahkan atau melumpuhkan otot atau memblokir saraf, sehingga menyebabkan berkurangnya keriput dan garis halus.
Perawatan kecantikan dengan menggunakan botox bisa mendatangkan manfaat baik bagi laki-laki dan perempuan. Namun bagi ibu hamil, metode kecantikan ini masih belum jelas efeknya karena takut mengganggu kehamilan dan janin sendiri.
Belum lama ini, bintang Hollywood Crissy Teigen melakukan suntik botox saat dirinya hamil. Diketahui, selama hamil anak ketiganya ini ia mengalami sakit kepala yang hebat. Suntik botox dilakukannya untuk menghilangkan sakit tersebut.
Apakah berbahaya ibu hamil suntik botox seperti Crissy Teigen? Berikut Popmama.com rangkum informasinya.
1. Mengalami sakit kepala parah selama hamil
Istri penyanyi John Legend ini mengalami sakit kepala parah selama kehamilannya ini. Crissy Teigen menceritakan pengalamannya ini di akun Twitter pribadinya.
“Saya benar-benar mengalami sakit kepala saat hamil yang sangat parah,” tuturnya di Twitter.
Mama dua anak ini mengumumkan hal itu. Namun, bukannya menelan obat atau sesuatu hal yang lain, ia malah memilih suntik botox. Tentunya ini membuat pengikutnya terheran-heran.
2. Suntik botox untuk meredakan sakit kepala
Model berusia 34 tahun ini juga mengungkapkan mengapa ia memilih suntik botox saat hamil. Ia merasa hampir gila karena sakit kepalanya sangat hebat.
“Saya sangat senang bisa melakukan suntik botox di otot leher, lengkap dengan kombinasi tembakan beta blocker dan frekuensi gelombang radio,” jelas Crissy.
Ia merasa lega setelah melakukan suntik botox dan perawatan lainnya ini karena rasa sakitnya bisa berkurang.
“Bagaimana pun juga, itu sangat buruk tapi akhirnya aku lega,” tuturnya.
Namun, sang Model menyarankan untuk menemui ahli terlebih dahulu untuk berkonsultasi. Mengingat suntik botox tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
“Jika ingin melakukan ini, berkonsultasi dulu ke ahli saraf daripada kosmetik jauh lebih baik dan lebih aman karena mereka berbicara dengan dokter ahli (obstetrician-gynecologist)," kata Crissy.
Editors' Pick
3. Setelah botox, Crissy harus istirahat dua pekan
Dikutip dari People, Chrissy Teigen memberi tahu perkembangan kesehatannya beberapa hari setelah melakukan suntik botox.
“Resmi dua minggu istirahat dan tidur. Aku akan meluangkan waktu untuk belajar menjahit jubah dan pakaian anak-anak,” jelasnya.
Belum jelas apakah itu karena pengaruh botox atau keadaan sakit kepalanya yang masih dalam perawatan. Mengingat sebelumnya, istri John Legend ini sempat melakukan suntik botox untuk menghilangkan sakit kepalanya.
4. Ibu hamil suntik botox, berbahayakah?
Dikutip dari ABC News, Donnica Moore, presiden Sapphire Women's Health Group di New Jersey, Amerika Serikat mengatakan kurangnya penelitian tentang efek botox bagi ibu hamil membuatnya menjadi abu-abu.
“Saya tidak bisa menyebutnya tidak aman dan saya juga tidak bisa menyebut botox tidak disarankan. Namun, sampai saat ini tidak ada pembenaran medis untuk menggunakan botox dalam kehamilan,” jelasnya.
Untuk perempuan yang sudah melakukan botox sebelum hamil juga belum ada cara untuk mengetahui apakah akan ada efek jangka panjang pada anaknya kelak.
5. Risiko suntik botox saat hamil
Botox pada dasarnya adalah obat keras dan hanya bisa dilakukan penyuntikkan di bawah pengawasan dokter. Oleh karenanya, jika Mama ingin suntik botox disarankan untuk datang langsung ke klinik kecantikan terpercaya karena hanya dokter ahli yang bisa melakukannya.
Suntik botox pada ibu hamil saat ini masih diragukan keamanannya. Namun, menurut Food and Drugs Administration (FDA) bahwa botok sebagai kategori C untuk ibu hamil. Itu artinya, botox boleh dipergunakan pada ibu hamil asalkan memberikan keuntungan yang lebih besar daripada risikonya terhadap janin.
Namun, hingga kini penelitian mengenai manfaat botox bagi ibu hamil masih minim. Sehingga bahaya mengenai suntik botox bagi ibu hamil dan janin masih belum diketahui.
6. Tidak disarankan suntik botox saat hamil
Terlepas dari kontroversi suntik botox, beberapa ahli dan dokter kandungan tidak menyarankan dilakukan oleh ibu hamil. Mengingat kejelasan akan manfaat dan efeknya masih harus diteliti lebih lanjut. Sehingga untuk menghindari risiko dan efek negatif sebaiknya suntik botox untuk kecantikan saat hamil dihindari.
Dikutip dari Baby Center, penelitian yang dilakukan terhadap tikus membuat efek suntik botox bagi ibu hamil bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah. Bayi tikus itu juga berisiko lahir prematur, tidak berkembang dengan baik, bahkan kematian dalam kandungan.
Itulah tadi Crissy Teigen yang suntik botox saat hamil untuk meredakan sakit kepalanya. Selama ini suntik botox masih tidak jelas efeknya bila dilakukan untuk ibu hamil. Mengingat penelitian dari efek dan bahaya atau manfaat botox untuk ibu hamil belum banyak.
Semoga informasi ini membuat Mama lebih mempertimbangkan setiap tindakan yang akan dilakukan saat hamil, ya.
Baca juga:
- 5 Perawatan Tubuh yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil
- Perawatan Kanker Dapat Memengaruhi Kesuburan? Begini Penjelasannya
- Sebaiknya Ibu Hamil Tidak Lakukan 5 Perawatan Kecantikan Ini