Kehamilan menjadi masa yang sangat diperhatikan oleh suami dan istri. Karena pada masa inilah segala hal yang terjadi pada ibu dan janin memengaruhi kehidupan anak. Kehamilan juga menjadi anugerah yang akan dikenang seorang perempuan hingga akhir hayatnya.
Kehamilan perlu dipandang sebagai masa yang rentan, terlebih untuk si janin yang sedang dikandung. Bukan hanya ibu hamil yang wajib menjaga sang Buah hati yang belum dilahirkan. Calon papa juga berperan penting dalam menjaga kesempurnaan masa kehamilan.
Berikut Popmama.com rangkum mitos dan fakta pantangan suami saat istri hamil, ada yang ekstrem.
1. Menafkahi istri dengan sesuatu yang haram
Freepik/Jcomp
Sebenarnya tidak hanya untuk ibu hamil, pada dasarkanya menafkahi keluarga dengan sesuatu yang haram pasti akan banyak keburukannya. Dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 172 menyebutkan hendaknya setiap orang beriman memakan di antara rezeki yang baik.
Menurut Islam, ketika seorang suami menafkahi dengan sesuatu yang haram bisa menyebabkan berbagai kerugian. Ketika uang tersebut digunakan dalam membeli makanan atau masakan yang akhirnya masuk ke dalam tubuh akan membawa banyak keburukan bagi istri dan janin.
2. Membunuh segala macam hewan
Pexels/Nandhu Kumar
Saat istri sedang hamil, suami dipercaya untuk tidak boleh membunuh hewan apapun dengan segala macam caranya. Menurut mitos yang berasal dari adat Jawa, jika suami membunuh hewan saat ibu hamil bisa memengaruhi kondisi janin yang ada dalam kandungan.
Konon, ketika suami membunuh hewan saat istri hamil janin dalam kandungan bisa gugur sebelum dilahirkan. Selain janin, kejadian buruk juga bisa menimpa istri, lho.
3. Menyembelih dan menguliti hewan
Unsplash/Ray Aucott
Selain membunuh hewan, terdapat anggapan bahwa suami juga dilarang untuk menyembelih dan menguliti hewan saat istri sedang hamil. Hal ini dipercaya dapat menyebabkan kecacatan fisik pada janin.
Ternyata mengutip NU Online, dalam kitab ‘Aun al-Ma’bud Syarhu Sunani Abi Dawud ditegaskan, menyembelih hewan yang boleh dimakan itu diperbolehkan apabila memang untuk dikonsumsi.
Rasulullah SAW juga melarang menyembelih hewan kecuali untuk tujuan dikonsumsi:
“Sungguh, Rasulullah saw telah melarang menyembelih hewan kecuali untuk dikonsumsi,” (Muhamad Samsul Haqq al-Azhim Abadi Abu Thayyib, Aun al-Ma’bud Syarhu Sunani Abi Dawud, Bairut-Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1415 H, juz, 10, h. 252).
Berangkat dari penjelasan ini, maka kesimpulannya, dalam ajaran Islam terdapat pantangan (larangan) membunuh atau menyembelih binatang tanpa adanya alasan yang dibenarkan seperti dijelaskan di atas.
Adapun dalam kondisi ketika istri sedang hamil, tidak ada pantangan bagi suaminya untuk menyembelih hewan yang boleh dimakan apabila memang untuk keperluan dikonsumsi.
Meski sudah mengetahui hukumnya, kepercayaan masyarakat yang berbasis kearifan lokal juga tak bisa begitu saja disalahkan. Saling menghargai adalah jalan terbaik.
4. Menggaruk bagian perut istri
Pexels.com/Trần Long
Pantangan suami saat istri hamil selanjutnya adalah dilarang untuk menggaruk bagian perut. Ketika hal tersebut dilakukan dipercaya dapat menyebabkan luka lebam pada janin yang ada dalam kandungan.
Rupanya larangan menggaruk perut istri saat hamil ini adalah mitos. Selama hamil, kulit perut memang rentan mengalami gatal. Tetapi dengan menggaruk bagian perut ibu hamil dan bisa menyebabkan lebam itu tidak benar.
Garukan di luar perut tidak bisa menembus sampai ke janin. Meski kulit epidermis tipis, garukan di luar perut tidak bisa melukai janin dalam kandungan. Meski begitu suami tetap tidak dianjurkan menggaruk-garuk perut yang gatal karena bisa meninggalkan bekas yang sulit hilang.
5. Memaksa istri untuk berhubungan seks
Freepik/partystock
Pantangan kali ini datang dari sisi psikologi. Suami dilarang memaksa istri untuk melakukan hubungan seksual saat sedang hamil. Hal ini menghindari risiko yang membahayakan janin.
Jika ragu ibu dan suami bisa mengonsultasikan dengan dokter kandungan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi sesuatu yang membahayakan istri ataupun janin.
6. Bersikap acuh dan cuek kepada istri
Freepik/Primagefactory
Saat istri sedang hamil, suami dituntut untuk lebih perhatian dan mengkhawatirkan istri. Hal ini karena saat sedang hamil, kondisi emosional istri tidak stabil dan fluktuatif.
Jika suami bersikap cuek kepada istri dapat memengaruhi psikologisnya dan dapat berpengaruh pada kesehatan fisik maupun mental. Hal itu akan berpengaruh terhadap janin.
Editors' Pick
7. Tidak berempati pada istri
Freepik/Yanalya
Ketika istri sedang hamil, kondisi emosional istri tidak stabil. Oleh karena itu, suami harus bisa berempati kepada istri.
Suami dapat ikut membantu pekerjaan rumah sang istri agar meringankan beban sang istri. Berempatilah pada istri karena istri tidak hanya membutuhkan nutrisi yang cukup, tetapi juga istirahat yang cukup.
8. Memotong rambut istri
Pexels/Lisa Fotios
Saat istri sedang hamil, konon mitosnya suami dilarang untuk memotong rambut istri. Hal ini dipercaya dapat memengaruhi kesehatan janin. Mitos ini berkembang di sejumlah kebudayaan termasuk Indonesia.
Di Indonesia pantangan ini berdasarkan kepercayaan adat Jawa.
Rambut diyakini dapat menyalurkan kekuatan hidup dan energi. Memotong rambut dipercaya bisa menyebabkan hilangnya kekuatan dan mengurangi umur seseorang.
Selain itu, banyak masyarakat yang memercayai bahwa jika hal tersebut dilakukan, janin dapat mengalami patah tulang atau terdapat bagian tubuhnya yang tidak berkembang secara sempurna.
Dikutip dari Parenting Firstcry, suami memotong rambut saat istri hamil berbahaya untuk janin hanyalah mitos belaka.
9. Membuat masalah dengan istri
Freepik/racool_studio
Saat istri hamil, hormon dalam tubuhnya berubah drastis. Oleh karena itu, sebaiknya suami tidak membuat masalah dengan istri dalam hal apa pun, termasuk dalam urusan komunikasi.
Suami diharapkan tidak memancing emosi istri walau sedang bercanda. Buatlah emosi istri selalu positif. Karena emosi positif pada ibu hamil akan membuat sang janin lebih sehat di dalam kandungan.
10. Tidak boleh kasar ke istri
Freepik/onlyyouqj
Wajar hubungan suami istri akan ada ketidakcocokan. Namun, ketika ibu hamil sering bertengkar dengan pasangan harus waspada apalagi jika suami bertindak kasar ke istri.
Kondisi tersebut berpotensi berpengaruh kepada janin. Misalnya janin menjadi stres, sistem kekebalan tubuh menurun, perkembangan otak bayi terganggu hingga risiko keterlambatan motorik dan mental bayi.
11. Berkata buruk dan bergosip
Freepik/Freepik
Saat istri sedang hamil, suami dilarang untuk berkata buruk, mengumpat, atau bahkan bergosip. Dalam agama Islam, jika suami melakukan hal itu bisa berbalik menimpa anaknya sendiri.
Oleh karena itu, kita harus senantiasa berkata yang baik. Hal ini dituangkan dalam Al-Qur'an surat Al-Hujurat ayat 12 yang menerangkan agar umat muslim menjauhi prasangka.
Karena prasangka itu adalah dosa. Lalu janganlah mencari-cari kesalahan orang lain. Jangan pula menggunjing sebagian yang lain.
12. Melakukan hal syirik
Freepik/rawpixel.com
Saat ada seseorang yang tengah hamil, orang-orang memberikan petuah-petuah yang mereka percaya. Bahkan, ada beberapa petuah atau ritual tersebut yang termasuk ke dalam syirik.
Sebaiknya suami menghindari acara ritual yang tidak sesuai dengan aturan dalam Al-Qur'an dan hadis. Tentunya ini adalah usaha yang bisa dilakukan untuk melindungi istri dan janin.
13. Suami dilarang memancing
Pexels/Lum3n
Pantangan suami saat istri hamil dari kepercayaan zaman dulu adalah dilarang memancing. Kegiatan memancing dipercaya menyakiti dan membunuh ikan yang berhasil ditangkap, ini berhubungan dengan bayi yang lahir akan sumbing.
Tentunya ini adalah mitos. Mitos soal larangan memancing ini juga masih dipercayai karena dirasa khawatir nanti anaknya akan memiliki nasib yang kurang beruntung.
Faktanya, saat istri hamil, suami tidak disarankan meninggalkan istrinya dalam waktu yang lama. Di mana kegiatan memancing tidak bisa selesai dalam 1-2 jam. Untuk masalah waktu meninggalkan istri ini fakta, karena ibu hamil memang cukup rentan fisik dan emosionalnya.
14. Menyobek bungkus plastik
Unsplash/Nico Smit
Perkara menyobek bungkus plastik juga menjadi pantangan suami ketika istri sedang hamil. Suami dilarang untuk membuka bungkus makanan atau apa pun yang berbahan plastik dengan cara menyobeknya.
Hal ini dipercaya oleh masyarakat Jawa bahwa bayi yang lahir akan mengalami cacat pada bagian tubuh tertentu. Sesuai dengan sobekannya bungkus tersebut.
Dilihat dari sisi medis, dr. Nadia Nurotul Fuadah dalam sebuah komunitas kesehatan menyebutkan sejauh ini hal itu dinilai tidak ada kaitannya dengan kesehatan istri yang sedang hamil.
Besar kemungkinan, hal ini hanyalah bagian dari mitos di masyarakat, yang kaitannya bisa dengan budaya, kebiasaan, keyakinan agama tertentu, atau banyak lagi landasan lainnya.
15. Suami merendam cucian terlalu lama
Pexels/Amina Filkins
Merendam cucian terlalu lama dalam primbon dipercaya bisa membuat kaki ibu hamil bengkak dan sulit bergerak. Pandangan ini rupanya hanya mitos belaka.
Sebenarnya kaki yang bengkak pada ibu hamil adalah hal yang wajar dan sering dialami oleh para mama. Apalagi jika usia kandungan sudah di trimester ketiga.
Namun, kemungkinan mitos ini berkembang agar tidak menyepelekan rendaman cucian. Apalagi jika cucian direndam terlalu lama bisa membuatnya berbau.
Itulah tadi mitos dan fakta pantangan suami saat istri hamil, ada yang ekstrem. Siapa nih yang di daerahnya masih ada kepercayaan tertentu? Yuk, cerita!