Apakah Kadar Kolesterol Tinggi saat Hamil Itu Normal?
Kadar kolesterol tinggi biasanya identik dengan risiko kesehatan. Lalu bagaimana dengan ibu hamil?
13 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama mungkin kaget saat mengetahui kadar kolesterol saat hamil cenderung meningkat. Jangan panik dulu ya Ma. Ternyata ibu hamil memang membutuhkan kolesterol untuk perkembangan bayi dalam kandungan serta pembentukan air susu ibu (ASI).
Kenapa pengingkatan kadar kolesterol malah penting bagi ibu hamil? Simak faktanya yang akan Popmama.com sampaikan berikut ini!
Editors' Pick
Kenapa Ibu Hamil Butuh Kadar Kolesterol Tinggi?
Dilansir dari Parents.com, kadar kolesterol yang tinggi selama kehamilan dibutuhkan untuk membuat hormon steroid, seperti hormon estrogen dan progesteron, yang sangat penting bagi kehamilan. Pertumbuhan janin dalam kandungan sangat dipengaruhi oleh kadar kolesterol selama masa kehamilan.
Si Kecil yang tumbuh dalam rahim mama membutuhkan kolesterol dalam kadar yang tinggi untuk pertumbuhan lengan dan otaknya.
“Ada kerjasama yang penting dan menarik yang terjadi untuk mendukung perkembangan kehamilan,” kata Dr. Julie Scott, seorang dokter kandungan dan direktur divisi persalinan di Rumah Sakit Universitas Colorado, Amerika Serikat.
“Sang ibu, plasenta, dan sang bayi punya enzim tertentu untuk mengubah kolesterol menjadi hormon yang fungsional.”
Hal ini bisa mendukung pertumbuhan janin dan plasenta yang cukup pesat, serta berpengaruh juga pada pembentukan air susu ibu (ASI).
Pada Trimester Berapa Kolesterol Cenderung Naik?
Kadar kolesterol pada ibu hamil secara alami meningkat selama trimester kedua, memuncak selama trimester ketiga, dan biasanya kembali normal sekitar empat minggu setelah melahirkan. Dr. Scott juga menjelaskan kebanyakan ahli jantung menyarankan kadar kolesterol jahat atau LDL sebaiknya kurang dari 100mg/dL dan kolesterol baik atau HDL seharusnya lebih dari 60mg/dL.
Saat Mama hamil, kadar kolesterol meningkat 25% - 50% dan untungnya kolesterol baik atau HDL bisa meningkat lebih banyak. Kadar kolesterol yang tinggi pada ibu hamil umunya tidak memiliki gejala khusus. Karena itulah, Mama harus rutin cek ke dokter kandungan untuk mengetahui kadar kolesterol pada setiap fase kehamilan.
Bila kadar kolesterol Mama saat hamil lebih dari 240 mg/dL, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk menghindari risiko yang mungkin mengancam kesehatan mama dan si Kecil dalam kandungan, baik selama hamil maupun setelah melahirkan.
Apakah Risiko Kesehatan bagi Ibu Hamil dengan Kolesterol Tinggi?
Meski kadar kolesterol yang tinggi baik untuk kesehatan kehamilan, tapi hal itu juga bisa jadi berbahaya bagi ibu dan bayi, jika ada risiko yang memengaruhi kesehatan jantung, seperti tekanan darah tinggi selama kehamilan. Kadar kolesterol yang tinggi selama kehamilan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi yang bisa mengancam keselamatan mama dan bayi.
Sedangkan jika ibu hamil memiliki kadar kolesterol yang rendah, hal itu bisa berakibat bayi lahir prematur dengan berat badan yang rendah. Dokter biasanya akan memberikan obat penurun kolesterol pada ibu hamil dengan kondisi normal. Namun, pemberian obat ini pun mengandung efek samping yang bisa mengganggu perkembangan kehamilan.
Untuk menjaga agar kadar kolesterol mama tetap berada pada level yang baik selama kehamilan, pastikan Mama mengonsumsi makanan sehat dengan nutrisi seimbang, seperti mengonsumsi buah, sayur, dan serat, serta tetap berolahraga sesuai saran dan petunjuk dokter kandungan.
Ingat juga kalau Mama hanya butuh 300 kalori lebih banyak dari kebutuhan normal per harinya selama masa kehamilan untuk mendukung kesehatan mama dan si Kecil dalam kandungan. Semoga kehamilan mama sehat selalu ya!
Baca juga:
- 7 Cara Menurunkan Kolesterol pada Ibu Hamil Secara Alami
- Jenis-Jenis Makanan Penurun Kolesterol Pada Ibu Hamil
- Amankah Obat Kolesterol untuk Perempuan Hamil?