Jangan Anggap Sepele, Ini Bahaya Cacar Air pada Ibu Hamil
Hati-hati ya, Ma!
24 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cacar air memang lebih sering menyerang anak-anak, namun bukan berarti penyakit ini tidak dapat menyerang ibu hamil. Cacar air yang dialami ibu hamil cenderung lebih berbahaya karena bisa memicu komplikasi bagi calon mama dan janin dalam kandungan.
Cacar air adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella zoster (VVZ). virus ini termasuk dalam keluarga Herpesviridae. Oleh sebab itu, sama seperti keluarga Herpesviridae lainnya, sekali saja virus menginfeksi manusia, maka virus akan hidup selamanya di dalam tubuh inang atau penderita.
Gejala yang dialami penderita yang terserang cacar air umumnya berupa demam, nyeri pada tubuh, diikuti dengan munculnya ruam kecil kemerahan pada beberapa bagian tubuh. Umumnya cacar air menyerang ibu hamil ketika usia kandungan masih di 20 minggu pertama.
Walaupun bisa terinfeksi virus VVZ untuk kedua kalinya, gejala yang dialami penderita tidak akan separah saat pertama kali terinfeksi. Sebab tubuh penderita telah membentuk kekebalan terhadap virusnya. Oleh karena itu, kondisi cacar air dianggap tidak dapat menyerang lagi ketika seseorang sudah pernah terserang.
Namun, seberapa bahaya cacar air ketika menyerang ibu hamil? Popmama.comakan merangkum penjelasan mengenai bahaya cacar air pada ibu hamil di bawah ini.
Editors' Pick
Dampak Cacar Air pada Ibu Hamil
Gejala cacar air akan muncul 10 sampai 21 hari sejak Mama terinfeksi virus ini. Mama bisa terinfeksi virus melalui kontak langsung dengan ruam yang dialami penderita lain atau terkena percikan air ludah penderita.
Sebenarnya, sebagian besar ibu hamil bisa sembuh dengan sendirinya jika terinfeksi cacar air. Namun, tak dapat dipungkiri, beberapa ibu hamil lainnya juga mengalami komplikasi cacar air seperti pneumonia, ensefalitis atau radang otak, dan hepatitis.
Memang ada sejumlah faktor yang menyebabkan ibu hamil mengalami komplikasi jika terinfeksi virus varicella zoster di antaranya memiliki riwayat penyakit seperti paru-paru dan jantung, mengonsumsi kortikosteroid, serta memiliki kebiasaan merokok. Hingga kini belum ada penelitian kesehatan yang dapat menunjukkan dampak cacar air terhadap risiko keguguran.
Bahaya Cacar Air bagi Bayi Dalam Kandungan
Walaupun terdengar seperti penyakit biasa, cacar air faktanya bisa membahayakan tumbuh kembang si Kecil dalam kandungan. Cacar air dapat menular melalui plasenta dan menyerang bayi.
Apabila virus cacar air menginfeksi si Kecil pada trimester kedua kehamilan, maka bayi bisa terserang sindrom varisela kongenital. Sindrom tersebut dapat mengakibatkan kelainan bawaan pada bayi yang lahir yakni bekas luka, kelainan otot dan tulang, kelumpuhan, ukuran kepala kecil, kejang, hingga keterbelakangan mental.
Apabila cacar air menginfeksi janin saat usia kehamilan mama memasuki trimester ketiga, maka virus akan masuk ke tubuh si Kecil dan tidak menimbulkan gejala apapun. Saat dilahirkan, bayi cenderung lahir dengan kondisi terserang cacar air.