Mudah Dilakukan dan Bikin Bugar, Bolehkah Olahraga Lari saat Hamil?
Apakah Mama pernah melihat perempuan yang sedang hamil tetap olahraga lari?
21 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama pernah melihat perempuan yang sedang hamil tetap olahraga lari atau mengikuti lomba lari maraton? Penyanyi Indonesia, Andien Aisyah pun pernah melakukannya. Bagi Mama yang gemar olahraga lari sebelum hamil, pasti masa kehamilan menjadi tantangan. Mama yang biasanya rutin olahraga lari ke berbagai tempat, sekarang justru harus diam di rumah alias banyak istirahat.
Olahraga memang baik untuk menjaga kesehatan mama terutama selama masa kehamilan karena olahraga dapat menguatkan jantung dan otot tubuh mama. Olahraga juga dapat melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi kemungkinan bayi terlahir prematur.
Salah satu olahraga yang mudah dilakukan adalah lari. Tetapi, apakah ibu hamil boleh olahraga lari? Berikut penjelasan dari Popmama.com.
1. Boleh dilakukan, asal ….
Dilansir dari Moms.com, lari boleh dilakukan ibu hamil selama masa kehamilan belum masuk usia 9 bulan. Lari terbukti memiliki manfaat bagi Mama dan janin dalam kandungan karena bisa membantu kelancaran proses persalinan, meningkatkan fungsi pernapasan, dan mengurangi kemungkinan kram perut.
Berlari aman dilakukan jika Mama dalam kondisi sehat dan tidak memiliki kehamilan berisiko tinggi. Oleh sebab itu, Mama perlu konsultasi ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi kehamilan dan dampak olahraga lari jika dilakukan.
Editors' Pick
2. Lakukan gerakan ringan sebelum lari
Tak seperti berolahraga lari sebelum hamil, Mama sebaiknya jalan santai terlebih dahulu selama 15 sampai 30 menit. Lakukan gerakan ringan sebelum mulai berlari. Tujuannya adalah menghindari kram otot dan mengganggu kesehatan janin dalam kandungan. Pastikan juga menggunakan pakaian yang nyaman dan tidak terlalu ketat.
3. Jangan memaksakan diri
Pahami kondisi tubuh mama yang tidak fit seperti sebelum masa kehamilan. Mama mungkin terbiasa lari lebih dari lima kilometer, namun saat hamil lakukanlah olahraga lari sesuai kemampuan diri. Jangan terlalu memaksakan diri mencapai target tertentu hingga Mama merasa capek.
Turunkan kecepatan, lebih banyak istirahat, dan kurangi frekuensi lari demi menjaga kesehatan janin. Mengurangi kecepatan lari juga meminimalisir Mama terjatuh. Sebab, saat Mama terjatuh, perut akan mendapat tekanan hebat hingga bisa menyebabkan keguguran.
4. Minum banyak air putih
Minumlah banyak air putih sebelum dan setelah berlari. Jangan sampai Mama mengalami dehidrasi saat lari. Mama juga bisa membawa camilan untuk dikonsumsi di sela waktu berlari.
Usahakan juga suhu tubuh tetap dingin karena suhu tubuh ibu hamil cenderung mudah panas. Pilih waktu lari pagi atau sore hari untuk menghindari cuaca yang terlalu panas.
Olahraga lari memang aman dilakukan ibu hamil selama disesuaikan dengan kondisi kehamilan. Jadi, jangan ragu untuk olahraga lari ya, Ma, selama sudah dikonsultasikan ke dokter.
Baca juga :
- Amankah Berolahraga saat Program Hamil?
- Beragam Cedera Olahraga Akibat Bersepeda dan Lari Serta Pencegahannya
- Ingin Persalinan Lancar? Yuk, Lakukan 6 Olahraga Ini di Rumah