Ibu Hamil Dilarang Berhubungan Seksual saat Alami Kondisi Ini!
Apabila kehamilan mama bermasalah, maka sebaiknya hindari berhubungan seksual terlebih dahulu
27 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berhubungan seksual saat hamil sebenarnya boleh dilakukan. Berhubungan seksual saat hamil faktanya bisa bermanfaat bagi Mama, di antaranya menjaga keharmonisan dengan pasangan dan mengurangi stres. Meskipun begitu, tak semua ibu hamil diperbolehkan untuk berhubungan seksual.
Apabila kehamilan mama bermasalah, maka sebaiknya hindari berhubungan seksual terlebih dahulu saat hamil. Berhubungan seksual dikhawatirkan dapat menyakiti janin dalam kandungan sekaligus berdampak negatif pada kesehatan mama.
Lantas, kondisi apa saja yang membuat ibu hamil dilarang berhubungan seksual? Berikut Popmama.com rangkum kondisi selama kehamilan yang tidak diperbolehkan untuk berhubungan seksual dengan pasangan.
1. Terserang gangguan serviks
Memaksakan kehendak untuk berhubungan seksual ketika terserang gangguan serviks atau leher rahim ternyata bisa membahayakan kehamilan sewaktu-waktu. Gangguan serviks umumnya berupa leher rahim yang lemah atau pendek.
Berhubungan seksual saat memiliki gangguan serviks dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur hingga keguguran. Apabila Mama tetap ingin melakukannya, maka konsultasikan ke dokter terlebih dahulu guna mengetahui waktu yang tepat untuk berhubungan seksual.
Editors' Pick
2. Memiliki riwayat melahirkan prematur
Bagi Mama yang memiliki riwayat melahirkan prematur, sebaiknya menunda berhubungan seksual selama hamil. Seperti diketahui, melahirkan secara prematur bisa disebabkan beberapa faktor di antaranya kelainan genetik pada janin, infeksi, gangguan leher rahim, gangguan tumbuh kembang bayi, hingga stres.
Apabila Mama berhubungan seksual, maka Mama berisiko untuk melahirkan secara prematur lagi. Mama pun bisa melahirkan secara prematur meski sebelumnya kondisi kehamilan dinyatakan sehat.