Janin Bergerak Terasa sampai Vagina, Apa Penyebabnya?
Apakah kondisi ini perlu dikhawatirkan?
11 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi ibu hamil, merasakan pergerakan janin adalah hal yang sangat ditunggu. Tendangan di dalam perut seolah semakin menguatkan ikatan batin antara ibu dan anak. Meski demikian, dalam beberapa kasus, gerakan janin bisa membuat resah, apalagi jika Mama bisa merasakannya sampai vagina.
Walau tidak terlalu menyakitkan, wajar jika hal ini menciptakan perasaan was-was. Untuk yang sudah memasuki trimester akhir, Mama akan berpikir bahwa ini mungkin tanda menuju persalinan. Namun bagaimana jika pergerakan yang kuat ini terjadi di awal kehamilan? Apakah berbahaya?
Sebaiknya Mama tenang. Faktanya, sebagaimana diungkapkan oleh ahli kandungan Dr Emeil Kamel pada website resmi miliknya, hal ini terbilang wajar.
Waspada boleh, namun Mama tak perlu terlalu mengkhawatirkannya. Dalam ulasan ini, Popmama.com telah merangkum beberapa penyebab gerakan janin terasa sampai vagina.
1. Kelebihan hormon relaksin
Merasakan tendangan keras di awal kehamilan sebenarnya adalah hal yang langka. Umumnya, janin mulai bergerak di usia 10 minggu, namun Mama baru bisa merasakan gerakannya paling cepat di minggu ke-16 hingga ke-25. Pada usia ini, bayi sudah cukup kuat dan besar untuk membuat Mama merasakan keberadaannya.
Meski demikian, ada beberapa kasus di mana ibu hamil merasakan gerakan sangat kuat sebelum usia tersebut yang membuatnya terasa hingga vagina. Jika hal ini tidak berlangsung terus-menerus dan mengganggu mobilitas, Mama tidak perlu khawatir. Kemungkinan hal ini terjadi karena tingginya hormon relaksin.
Hormon relaksin berfungsi untuk membuat otot rileks, sekaligus membantu rahim meregang demi menyesuaikan dengan perkembangan bayi. Peregangan rahim inilah yang kemudian memicu janin untuk bergerak di atas vagina, dan membuat Mama ikut merasakannya.
Jika hal ini tidak menyakitkan dan hanya berlangsung sesaat, maka yang perlu Mama lakukan hanyalah menikmati momen tersebut sebagai bagian dari perkembangan janin. Namun jika keluhannya semakin mengganggu, ada baiknya Mama mulai berkonsultasi dengan dokter.
Editors' Pick
2. Ukuran bayi cukup besar
Berat badan bayi juga memberikan pengaruh signifikan pada proses kehamilan mama. Secara normal, pada dasarnya rahim dan usus tidak memiliki syarat untuk mendeteksi gerakan bayi. Itulah kenapa gerakan bayi hanya bisa Mama rasakan di permukaan perut.
Seiring dengan bertambahnya ukuran bayi, maka pergerakan itu akan semakin terasa hingga ginjal, area pelvic di sekitar rahim, vagina, bahkan anus. Bahkan, jika janin terlalu besar, maka Mama akan bisa merasakannya hingga tulang rusuk, tulang selangka, hingga punggung belakang.
Gerakan macam ini mungkin tidak muncul di usia awal kehamilan karena ukuran bayi yang masih kecil sehingga memungkinkannya bebas bergerak. Seiring dengan waktu, dia akan tumbuh dan memiliki keterbatasan gerak sehingga mendorong berbagai tempat di dalam perut.