Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Hamil Trimester Kedua
Hal-hal yang tak boleh dilakukan saat hamil trimester kedua
30 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memasuki trimester kedua kehamilan, pastinya ada sejumlah perubahan yang akan Mama alami. Dibandingkan dengan tiga bulan pertama, mual muntah sudah jauh berkurang sehingga Mama mulai bisa makan dengan tenang. Pada fase ini, baby bump juga sudah mulai membesar, lengkap dengan tendangan-tendangan kecil dari dalam perut mama.
Dalam fase ini, Mama akan menikmati banyak momen menyenangkan dengan banyaknya reaksi dari si Kecil. Sayangnya, hal ini justru membuat banyak ibu hamil lengah dan melakukan banyak kesalahan. Walaupun terlihat sepele, namun apa yang Mama lakukan sangat berpengaruh untuk tumbuh kembang si Kecil, lho!
Apa saja kesalahan yang sering dilakukan saat hamil trimester kedua? Berikut Popmama.com rangkum untuk Mama.
1. Kurang olahraga
Ibu hamil memang lebih mudah lelah dan lemas. Meski demikian, kondisi ini bukan alasan untuk membuat Mama bermalas-malasan. Melakukan olahraga secara teratur justru sangat disarankan untuk membantu memperlancar proses persalinan nanti. Selain itu, olahraga juga bisa mengurangi stres yang dialami ibu hamil.
Meski demikian, Mama juga perlu memerhatikan jenis olahraga yang dilakukan. Lakukan gerakan fisik yang memang direkomendasikan untuk ibu hamil. Saat ini sudah banyak rumah sakit dan pusat kebugaran yang menyediakan program senam atau olahraga lain yang cocok untuk ibu hamil.
2. Minim interaksi dengan janin
Sebagai disebutkan di atas, pada usia ini janin mulai menunjukkan gerakan kecil yang biasa disebut dengan istilah 'tendangan'. Pada fase ini, sangat penting untuk memberikan stimulasi dari luar berupa sentuhan lembut, usapan, atau suara. Dengan demikian, dia bisa merasakan kehadiran Mama serta belajar banyak hal sebelum dilahirkan.
Sayangnya, banyak ibu yang mengabaikan pentingnya berinteraksi dengan janin. Padahal, hal ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi serta menguatkan ikatan antara ibu dan anak. Interaksi dengan janin juga bisa mengurangi stres lho, Ma!
3. Kurang menjaga pola makan
Selama hamil, Mama memang harus menjaga asupan nutrisi karena akan memengaruhi tumbuh kembang bayi. Sayangnya, banyak ibu hamil yang mendefinisikan hal ini secara berlebihan. Terlebih banyak orang percaya bahwa ngidam ibu hamil harus benar-benar dituntaskan.
Boleh saja Mama makan dalam jumlah banyak. Namun perhatikan pula nutrisi dan keamanannya untuk kandungan. Selain itu, jangan berlebihan mengonsumsi apapun karena berisiko mengakibatkan kenaikan berat badan secara tidak sehat. Hal ini bisa menimbulkan berbagai masalah selama hamil.
Editors' Pick
4. Menghindari hubungan intim
Saat awal kehamilan, kondisi kandungan memang cukup rawan mengalami keguguran. Hal ini membuat banyak orang khawatir untuk melakukan hubungan seks karena takut akan menimbulkan dampak negatif pada janin. Namun pendapat ini ternyata tidak sepenuhnya benar lho, Ma!
Saat memasuki trimester kedua, seks saat hamil ternyata relatif aman dilakukan, kecuali jika Mama mengalami kondisi medis tertentu yang mungkin membahayakan janin. Karenanya, agar lebih aman dan yakin, sebaiknya Mama melakukan konsultasi intens dengan dokter kandungan.
5. Berkendara tanpa sabuk pengaman
Dengan kondisi perut yang semakin besar, beberapa ibu hamil memang kesulitan melakukan beberapa hal. Salah satu yang paling sering dihindari adalah menggunakan sabuk pengaman saat berkendara karena khawatir akan menekan janin sehingga sulit berkembang. Padahal pendapat ini sama sekali tidak beralasan.
Janin akan tetap baik-baik saja walaupun Mama menggunakan sabuk pengaman saat berkendara. Melepaskannya saat berada di dalam kendaraan justru akan meningkatkan risiko terbentur atau terluka parah. Jika Mama merasa tidak nyaman menggunakan sabuk tepat di baby bump, coba kenakan di bawah perut atau bagian lain yang membuat merasa lebih nyaman.
6. Konsumsi vitamin dan suplemen berlebihan
Saat berkunjung ke dokter, Mama akan mendapatkan rangkaian vitamin atau supplemen untuk menunjang kesehatan Mama sekaligus memberikan nutrisi untuk tumbuh kembang bayi. Asupan ini memang diperlukan, namun ingat untuk menggunakannya dalam batas wajar.
Demi memaksimalkan tumbuh kembang si Kecil, atau menguatkan tubuh ibu, banyak perempuan yang berlebihan mengonsumsi vitamin dan suplemen. Padahal konsumsi berlebihan justru bisa membahayakan janin. Untuk amannya, jangan lupa berkonsultasi dengan dokter sebelum meminum obat atau suplemen apapun.
7. Menggunakan pakaian terlalu ketat
Memilih pakaian adalah masalah umum yang dialami ibu hamil. Seiring dengan berkembangnya baby bump dan bagian tubuh lainnya, banyak busana yang mulai sempit saat digunakan. Jika demikian, jangan memaksakan untuk mengenakan baju yang ketat atau tak lagi muat di tubuh mama.
Baju ketat tak hanya membuat Mama tidak nyaman, namun juga kurang leluasa bergerak. Pakaian ini akan memberikan tekanan yang membuat Mama merasa lebih mudah sesak. Coba pilih baju yang longgar agar Mama nyaman dan tidak merasa stres. Hal ini juga berdampak pada bayi, lho!
8. Sering terpapar asap rokok
Hidup di tengah para perokok seringkali menciptakan dilema bagi ibu hamil. Bahkan, tak sedikit perempuan yang juga menjadi perokok aktif walau dalam keadaan mengandung. Perlu Mama tahu, asap rokok sangat berpotensi membahayakan janin dan meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah.
Karbon monoksida dan racun di dalam asap rokok bisa mengganggu tumbuh kembang bayi. Hal ini juga bisa meningkatkan kemungkinan bayi lahir secara prematur. Karenanya, selama hamil, sebaiknya Mama benar-benar menghindari paparan asap rokok, baik secara aktif maupun pasif.
9. Kurang mengedukasi diri
Ketika keluhan kehamilan berkurang, banyak Mama yang lengah dan bermalas-malasan. Padahal, momen ini sangat tepat untuk mencari tahu berbagai hal tentang persalinan dan kehamilan. Sejak jauh hari, Mama harus mempersiapkan diri dengan pengetahuan yang tepat agar semuanya lancar hingga hari H.
Itulah beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat hamil rimester kedua. Selain ulasan Popmama.com di atas, mungkin masih ada hal lain yang perlu Mama perhatikan saat memasuki usia ini. Jangan lupa untuk terus mengedukasi diri ya, Ma!
Baca Juga:
- Jaga Janin, Apa yang Harus Dilakukan Ibu Hamil di Trimester Kedua?
- Serba-Serbi Stretch Marks, Bisa Muncul di Trimester Kedua Kehamilan
- Tidak Bahayakan Janin, 5 Posisi Seks di Trimester Kedua yang Aman