Perubahan Emosi Ibu Hamil Trimester Kedua, Bagaimana Menyikapinya?
Cara mengatasi perubahan emosi ibu hamil pada trimester kedua
31 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjalani masa kehamilan memang membawa tantangan namun juga menjadi pengalaman berharga. Banyak hal yang terjadi selama proses tersebut, baik secara fisik maupun emosional. Jika pada trimester pertama Mama akan berhadapan dengan morning sickness yang memengaruhi mood, pada trimester kedua ini gejala tersebut mungkin mulai berkurang.
Meski demikian, Mama juga akan mengalami tantangan baru. Fluktuasi emosi pastinya masih sering terjadi, walaupun tidak separah saat trimester pertama kehamilan. Dalam ulasan ini, Popmama.com akan membahas perubahan emosi ibu hamil trimester kedua, serta cara menyikapinya agar tidak berdampak pada kesehatan mama dan calon Buah Hati.
Apa yang Akan Mama Alami di Trimester Kedua?
Saat trimester pertama kehamilan, ibu hamil akan mengalami morning sickness, serta perasaan mudah lelah, tidak nyaman, serta muncul ketakutan menghadapi. Hal ini diperparah dengan peningkatan produksi hormon hcG, estrogen, dan progesteron yang membuat Mama lebih sensitif dan emosional. Namun ketika memasuki trimester kedua, perlahan gejala-gejala tersebut akan mereda.
Umumnya, ibu hamil sudah terbiasa dengan kondisi kehamilan dan sudah bisa beradaptasi dengan kelelahan fisik yang dialami ketika trimester pertama. Meski demikian, pada fase ini Mama akan mengalami perubahan fisik yang lebih cepat, sehingga memicu meningkatnya level kecemasan.
Tidak heran, pada trimester kedua ini ibu hamil tanpa mereka sadari justru akan lebih sensitif serta kurang percaya diri dengan penampilan. Hal ini berkaitan dengan naiknya berat badan dan perubahan fisik yang lainnya seperti baby bump yang semakin besar atau perubahan ukuran payudara. Jadi jangan heran jika Mama masih menghadapi mood swing pada fase ini.
Editors' Pick
Mengatasi Mood Swing pada Trimester Kedua
Perubahan emosi atau dikenal dengan istilah mood swing, memang sering terjadi pada ibu hamil. Pada trimester kedua, hal ini sangat normal terjadi, tentunya dengan tingkatan yang berbeda pada setiap perempuan. Penyebabnya pun bervariasi, namun umumnya dikarenakan kondisi tubuh yang terlalu lelah. Coba lakukan beberapa hal berikut ini agar Mama merasa lebih baik:
- Banyak istirahat agar tubuh tidak terlalu lelah.
- Jangan melakukan semuanya sendiri. Mintalah bantuan suami atau orang dekat jika merasa suasana hati sedang tidak bagus.
- Menyalurkannya kepada hobi yang positif.
- Cobalah berolahraga. Selain bisa menyehatkan tubuh, gerakan tubuh ringan juga bisa memperbaiki mood.
- Sering berbincang dan membicarakan perasaan kepada orang dekat, misalnya suami.
Mood swing pada ibu hamil memang hal yang umum terjadi. Namun jangan pernah menyepelekan hal ini karena akan membawa berbagai dampak negatif. Menjaga mood tetap baik akan membantu memperlancar hormon oksitosin yang nantinya akan memperlancar kehamilan, persalinan, hingga produksi ASI ketika bayi sudah lahir.
Peran Serta Orang Dekat
Perubahan emosional ibu hamil trimester kedua seringkali tidak disadari oleh orang dekat, termasuk suami. Padahal perlu sekali adanya komunikasi agar perasaan cemas yang Mama alami tidak berkembang menjadi depresi dan memengaruhi kondisi kehamilan. Cobalah bercerita kepada suami tentang apa yang dirasakan selama kehamilan.
Mama juga disarankan mengikutsertakan suami dalam berbagai hal yang berkaitan dengan perkembangan kehamilan, seperti periksa kandungan, olahraga bersama, mengikuti kelas prenatal, atau cukup menikmati waktu berdua saja. Hal tersebut bisa membantu membangun hubungan sekaligus menurunkan stres selama kehamilan. Ingat, jangan pernah melakukan semuanya sendiri ya, Ma!
Menjalani Trimester Kedua dengan Bahagia
Dalam semua fase kehamilan, hal paling penting yang harus Mama ingat adalah selalu bahagia. Hal ini tak hanya berdampak pada kondisi mood dan kesehatan fisik, namun juga penting untuk tumbuh kembang bayi. Karenanya, Mama harus memastikan semua kebutuhan terpenuhi. Perbanyaklah istirahat, jangan lupa makan makanan bergizi, dan jangan lupa memeriksakan diri ke dokter kandungan secara teratur.
Selain itu, hindari kebiasaan memendam perasaan karena hal ini justru akan merugikan diri mama sendiri. Cobalah ungkapkan semua keluhan Mama kepada suami, atau orang yang dipercaya. Selain itu, jangan lupa perbanyak edukasi diri tentang kehamilan dan persalinan agar semua lancar hingga hari H. Semoga penjelasan mengenai emosi ibu hamil trimester kedua ini cukup membantu ya, Ma!
Baca Juga:
- Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Hamil Trimester Kedua
- Jaga Janin, Apa yang Harus Dilakukan Ibu Hamil di Trimester Kedua?
- Serba-Serbi Stretch Marks, Bisa Muncul di Trimester Kedua Kehamilan