Mudik Lebaran biasanya menempuh jarak perjalanan yang cukup jauh. Walaupun jauh, tentu Mama yang sedang hamil sangat ingin bertemu dan silaturahmi dengan keluarga, bukan?
Menempuh perjalanan jauh tentu melelahkan, terlebih dalam keadaan hamil. Namun rasa lelah yang dialami akan terbayarkan saat sudah bertemu dengan orangtua dan sanak saudara di kampung halaman.
Meski momen mudik sangat dinanti, tak sedikit ibu hamil yang bertanya-tanya keamanan bepergian jauh saat sedang mengandung. Tentu kekhawatiran ini wajar sebagai langkah antisipasi.
Untuk menjawab rasa penasaran Mama, berikut ini Popmama.comtelah merangkum informasi mengenai aturan bolehkah ibu hamil trimester kedua melakukan mudik atau bepergian jauh. Simak, yuk, Ma!
Bolehkah Ibu Hamil Trimester Kedua Bepergian Jauh?
freepik/freepik
Sebelum memutuskan mudik atau bepergian jauh, Mama perlu memperhatikan kondisi kehamilan dan kesehatan terlebih dahulu.
Agar perjalanan lebih aman, sebaiknya Mama yang sedang hamil mudik pada usia kehamilan ideal untuk bepergian di mana saat kondisi kehamilan sudah mulai stabil sehingga sangat kecil risiko kesehatan yang dapat terjadi.
Pada dasarnya, Mama tetap diperbolehkan melakukan perjalanan jauh pada trimester pertama kehamilan, asalkan tubuh dan kehamilan mama dalam keadaan sehat, serta dokter telah mengizinkan Mama untuk bepergian.
Namun, melansir Pregnancy, Birth & Baby, waktu yang paling disarankan untuk bepergian jauh adalah saat usia kehamilan sudah berada di trimester kedua (minggu ke-14 sampai ke-27). Pada tahap ini, Mama boleh melakukan perjalanan domestik maupun internasional melalui darat, laut, hingga udara.
Sehingga, tentu boleh jika ibu hamil ingin melakukan perjalanan jauh di trimester kedua kehamilan.
Risiko Kesehatan yang Dapat Terjadi jika Memaksakan Diri
freepik/freepik
Sebelum memutuskan untuk mudik, Mama perlu memeriksakan kandungan terlebih dahulu apakah aman untuk bepergian atau tidak. Sebaiknya jangan memaksakan diri sebab dapat berakibat fatal untuk kehamilan.
Untuk itu, Mama perlu mengetahui batasan pada kehamilan yang sedang dijalani. Jangan sampai menyesal karena terlalu bersemangat dan memaksakan diri, Ma.
Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi:
Kelelahan,
Kaki bengkak,
Mual dan muntah semakin parah,
Kehamilan ektopik,
Keguguran,
Gangguan pada plasenta janin,
Bayi lahir prematur.
Editors' Pick
Tips Perjalanan Mudik Ibu Hamil sesuai Jenis Transportasinya
freepik/gpointstudio
Lamanya perjalanan mudik tentu dipengaruhi oleh jenis transportasi yang digunakan. Bagi Mama yang sedang hamil, penting untuk mengetahui risiko yang dapat terjadi selama perjalanan.
Untuk meminimalisir masalah kesehatan yang dapat terjadi pada ibu hamil selama perjalanan mudik, yuk, ikuti tips berikut ini!
1. Mudik dengan mobil
freepik/freepik
Pastikan tubuh mama tetap bergerak dan sesekali istirahat di rest area yang tersedia.
Mama dapat melakukan pemanasan sederhana selama perjalanan dengan melenturkan dan memutar kaki serta menggoyangkan jari-jari kaki untuk melancarkan aliran darah.
Kemudian jangan lupa untuk menggunakan sabuk pengaman dengan tali silang antara payudara, kemudian tali yang melintang diletakkan di panggul atau bawah perut agar tidak memberi tekanan pada janin.
Agar tubuh tetap sehat dan terhidrasi, sebaiknya Mama rutin minum air selama perjalanan serta mengonsumsi buah-buahan untuk mengganjal rasa lapar.
2. Mudik dengan pesawat
Pinterest/Women Today
Perjalanan udara yang dilakukan selama kehamilan sebenarnya meningkatkan risiko pembekuan darah pada kaki karena harus berdiam dalam waktu yang cukup lama. Namun Mama dapat mencegahnya dengan berjalan-jalan sedikit atau melakukan peregangan di tempat.
Kemudian jangan gunakan pakaian yang terlalu ketat, sebaiknya gunakan pakaian yang nyaman dan longgar. Hindari juga pakaian dalam yang terlalu ketat, ya, Ma.
Beberapa maskapai penerbangan tidak mengizinkan ibu hamil di usia tertentu untuk terbang. Sebaiknya Mama periksa dan tanyakan terlebih dahulu sebelum memesan tiket, ya.
3. Mudik dengan kapal laut
freepik/freepik
Mama yang mudik ke antar daerah mungkin berencana untuk naik kapal laut. Bagi ibu hamil, biasanya beberapa perusahaan menolak pada usia kehamilan trimester ketiga, tepatnya mulai usia 28 minggu sampai 32 minggu karena terlalu berisiko.
Jika Mama menaiki kapal pesiar dengan perjalanan lebih lama, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu apakah ada fasilitas kesehatan yang memadai di dalam kapan untuk membantu sewaktu-waktu terjadi gangguan kesehatan.
Perhatikan Kondisi Mama sebelum Mudik
freepik/valuavitaly
Melansir Johns Hopkins Medicine, ada beberapa kondisi dan riwayat kesehatan yang tidak disarankan untuk melakukan perjalanan jauh. Namun, Mama dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan.
Berikut beberapa ibu hamil dengan riwayat kesehatan yang tidak disarankan bepergian jauh:
Memiliki kelainan plasenta,
Hamil pertama kali di atas usia 35 tahun,
Memiliki riwayat pembekuan darah,
Memiliki riwayat kehamilan ektopik,
Pernah keguguran,
Gangguan pada serviks,
Pernah melahirkan prematur, dan lainnya.
Nah, itu dai informasi mengenai bolehkah ibu hamil trimester kedua melakukan mudik atau bepergian jauh. Sebelum memutuskan mudik, konsultasikan terlebih dahulu kondisi kehamilan pada dokter, ya, Ma.