Saat sedang mual atau masuk angin, tak jarang metode kerokan sering terlintas untuk meringankan kondisi tubuh. Namun pada ibu hamil, kerokan sering kali diragukan keamanannya.
Ya, memang ibu hamil tidak boleh asal kerokan terutama jika mengalami masalah tertentu dengan kehamilannya.
Ada beberapa hal yang perlu Mama perhatikan jika ingin kerokan saat hamil. Hal yang paling utama, jangan pijat atau kerok area yang sensitif seperti pinggul atau area telapak kaki.
Sebenarnya, kerokan saat hamil, apakah aman dilakukan? Selain memperhatikan metode kerokan, perhatikan juga bahan atau minyak yang digunakan saat ingin kerokan atau pijat agar aman dan tidak memengaruhi kehamilan.
Di bawah ini Popmama.com telah merangkum penjelasannya untuk Mama. Disimak, yuk, Ma!
Kerokan saat Hamil, Apakah Aman Dilakukan?
Freepik/stefamerpik
Sebenarnya belum ada studi klinis yang secara khusus membahas tentang efek yang ditimbulkan dari kerokan saat hamil. Tapi karena kerokan dilakukan di luar tubuh, metode pengobatan ini dinilai cukup aman, Ma.
Dokter Keven Tali, Sp.OG juga mengatakan kerokan atau pemijatan sebenarnya aman saja dilakukan saat hamil, namun ada beberapa area yang tidak boleh dipijat karena dapat menyebabkan kontraksi.
"Pemijatan atau pengerokan itu sebetulnya aman-aman saja untuk dilakukan, tetapi yang penting adalah pemijatannya juga harus dilihat karena ada beberapa area tubuh yang memang tidak boleh untuk dipijat, misal telapak kaki atau bagian pinggul belakang," ujar dr. Keven melalui laman YouTube pribadinya.
Hindari kerokan terlalu kencang yang bisa menimbulkan luka pada kulit. Jika kulit mama luka saat kerokan, bakteri dan kuman dari luar tubuh akan dengan mudah masuk ke dalam sehingga dapat menginfeksi tubuh. Tentu hal itu bisa memengaruhi kondisi kehamilan.
Meski aman dilakukan, jangan terlalu sering memilih metode kerokan untuk mengatasi gejala kesehatan yang Mama alami, sebab sebenarnya mual atau pusing selama kehamilan cukup umum terjadi pada ibu hamil. Lebih baik berkonsultasi dengan dokter atas gejala yang Mama alami.
Kerokan untuk Ibu Hamil
Freepik/Wavebreakmedia_micro
Kerokan punya banyak manfaat pada tubuh yang sedang masuk angin atau tidak enak badan, seperti yang sering dialami selama kehamilan. Sebelum kerokan, pastikan Mama konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter untuk mengetahui keamanannya lebih lanjut.
Berikut ini beberapa manfaat kerokan yang dapat meredakan gejala kesehatan pada tubuh:
1. Meredakan masuk angin
freepik/krakenimages.com
Masuk angin merupakan salah satu sebutan yang umum untuk menyebut berbagai keluhan kesehatan yang terjadi pada tubuh seperti sakit kepala, mual, kembung, pegal, dan sebagainya yang juga kerap saat sedang hamil.
Dokter Keven Tali menjelaskan bahwa masuk angin sebenarnya penyebabnya adalah virus atau commoncold, Ma. Nah, kerokan ini juga sering digunakan sebagai cara pengobatan yang dapat memulihkan penyakit, salah satunya mengobati gejala kesehatan yang telah disebutkan.
Hal ini dapat terjadi sebab kerokan akan membuat pembuluh darah melebar sehingga aliran darah bersama oksigen akan mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh.
Editors' Pick
2. Mengatasi nyeri punggung
freepik/lookstudio
Selama hamil, ibu hamil akan lebih sering mengalami pegal-pegal karena Mama juga sedang mengandung si Kecil sehingga berat badan Mama juga akan lebih meningkat dari sebelumnya.
Beratnya beban yang dipikul tubuh ini yang membuat ibu hamil akan lebih sering mengalami nyeri punggung. Untuk mengatasinya, Mama bisa kerokan untuk meredakan nyeri.
Menurut jurnal Complementary Therapies in Medicine tahun 2017, kerokan terbukti dapat meredakan nyeri punggung bawah. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh dokter Keven Tali, Sp.OG yang mengatakan kerokan dapat meredakan nyeri punggung dan pundak.
"Apabila Moms yang sedang hamil ini merasakan pegal-pegal di daerah pundaknya. Itu boleh saja untuk dikerok, ya. Tapi dilihat lagi bahan yang digunakan untuk mengerok dan minyak yang digunakan untuk mengerok," jelas dr. Keven.
Apakah aman? Jika tidak terlalu sering dilakukan aman saja, ya, Ma. Jangan terlalu sering kerokan karena kulit mama akan lebih mudah iritasi.
Risiko Kerokan pada Ibu Hamil
Freepik/cookie_studio
Selain bermanfaat, kerokan saat hamil juga punya risiko, Ma. Berikut adalah risiko kerokan saat hamil:
1. Membuat kulit luka dan infeksi
Unsplash/Diana Polekhina
Kerokan dapat menimbulkan luka di kulit dan membuat kuman mudah masuk ke dalam tubuh, Ma. Sebaiknya pilih alat atau bahan yang lembut untuk mengerok kulit, hal ini ajan mencegah iritasi pada kulit.
Saat kerokan, pori-pori kulit mama akan terbuka selama beberapa saat sehingga bakteri dan virus akan lebih mudah masuk ke dalam kulit. Untuk itu, hindari kerokan terlalu sering dan hindari pula kerokan terlalu kencang yang bisa mengiritasi kulit, Ma.
2. Menimbulkan kontraksi dini
freepik/krakenimages.com
Saat sedang hamil, sebaiknya hindari kerokan di area perut dan pinggang sekalipun sedang pegal atau kembung, ya, Ma.
Kerokan sebaiknya tidak dilakukan di area pinggang sebab dapat memicu kontraksi, tentu ini membahayakan kehamilan.
Munculnya kontraksi juga disebabkan oleh terpicunya hormon oksitosin yang tertekan selama kerokan.
Ibu Hamil Harus Bijak Memilih Metode Pengobatan
freepik/tirachardz
Selama hamil, tubuh mama akan lebih sensitif daripada biasanya karena ada si Kecil yang juga hidup di dalam kandungan,
Untuk itu, Mama perlu berikan kenyamanan janin selama di dalam kandungan agar dapat tumbuh dengan sehat dan kuat.
Dalam hal kerokan, sebenarnya boleh saja asalkan tidak terlalu kencang dan terlalu sering, Ma. Kerokan dapat meredakan gejala kesehatan yang Mama alami namun jika terlalu sering akan berdampak buruk pada kulit hingga menimbulkan masalah kesehatan baru.
Mama perlu bijak dalam memilih metode pengobatan yang dipilih selama kehamilan, ya, Ma. Alternatif lain selain kerokan, Mama dapat mengonsumsi bahan-bahan alami untuk meredakan common cold yang Mama alami.
Nah, itu dia penjelasan mengenai kerokan saat hamil. Apakah Mama juga suka kerokan saat hamil?