Benarkah Makan Buah Dempet saat Hamil akan Lahirkan Bayi Kembar Siam?
Ketahui penjelasan dokter sebelum percaya dengan mitos yang beredar
1 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika memasuki masa kehamilan, ada saja pantangan baik terkait makanan maupun kebiasaan yang perlu dihindari oleh para ibu hamil. Salah satu pernyataan yang masih sering dipercaya masyarakat Indonesia adalah ibu haml dilarang makan buah dempet atau menyatu.
Pasalnya, banyak yang percaya jika ibu hamil memakan buah yang saling berdempetan, kemungkinan akan melahirkan bayi kembar siam.
Lantas, benarkah makan buah dempet saat hamil akan lahirkan bayi kembar siam?
Yuk, simak penjelasannya yang telah Popmama.com siapkan di bawah ini!
Editors' Pick
1. Pendapat dokter terkait ibu hamil yang makan buat dempet
Kembar siam merupakan sebuah kondisi di mana bayi kembar yang salah satu atau beberapa bagian tubuhnya saling menempel. Bagian tubuh yang paling sering menyatu adalah dada, kepala, perut, punggung, dan panggul.
Kembar siam termasuk jenis kelainan yang jarang ditemukan. Bayi kembar siam berisiko meninggal saat masih berada di kandungan atau sesaat setelah dilahirkan. Namun dalam beberapa kasus, ada juga bayi kembar yang bertahan hidup.
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang bisa membuktikan bahwa makan buah dempet dapat meningkatan risiko ibu hamil melahirkan bayi kembar.
Mengutip dari unggahan Instagram Keven Tali selaku Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, rupanya hal tersebut merupakan mitos belaka.
“Mitos! Kembar siam terjadi ketika adanya keterlambatan proses pembelahan pada janin kembar monozigot (satu sel telur),” tulisnya menjawab pertanyaan dari salah satu warganet.
2. Penyebab bayi terlahir kembar siam
Melansir dari Mayo Clinic, kembar siam bisa terjadi akibat pembelahan janin kembar monozigot (satu sel telur) mengalami keterlambatan dan akhirnya tidak selesai secara sempurna.
Proses pembelahan ini biasa terjadi pada hari ke-8 hingga ke-12 usai sel telur bertemu sperma. Apabila terlambat dan melebihi jangka waktu tersebut, pembelahan berisiko terhenti sebelum selesai dengan sempurna. Akibatnya, bayi kembar akan lahir dengan kondisi tubuh menempel satu sama lain.
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab sepesifik dari bayi yang terlahir kembar. Penelitian masih terus dilakukan untuk membuktikannya.