Jumlah Angka Kematian Ibu Hamil Diprediksi akan Tinggi, Apa Pemicunya?
PBB prediksi angka kematian ibu hamil bakal tinggi karena hal ini
11 April 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemangkasan dana untuk bantuan kesehatan global diperkirakan akan menyebabkan lonjakan angka kematian pada ibu hamil dan ibu melahirkan. Peringatan ini disampaikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam laporan terbarunya pada Selasa (8/4/2025).
Dalam laporan yang diterbitkan bersama sejumlah lembaga lain, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), disebutkan bahwa angka kematian ibu di seluruh dunia telah menurun sebesar 40% sejak tahun 2000 hingga 2023.
Penurunan ini disebabkan oleh semakin baiknya akses terhadap layanan kesehatan yang penting. Namun, WHO mengeklaim pencapaian tersebut kini terancam terbalik. Kira-kira apa alasannya?
Simak ulasan selengkapnya telah Popmama.com siapkan mengenai jumlah angka kematian ibu hamil diprediksi akan tinggi melansir dari Reuters.
1. Pemangkasan dana kemanusiaan dari negara-negara besar membawa dampak buruk
Pemangkasan dana kemanusiaan dari Amerika Serikat telah berdampak parah pada perawatan kesehatan di banyak negara, sehingga membuat negara-negara lainnya untuk menghentikan layanan vital kesehatan ibu hamil, bayi baru lahir, dan anak.
Sejumlah negara lainnya, seperti Inggris, juga telah mengumumkan rencana pemotongan anggaran bantuan.
"Salah satu pesan utama dari laporan ini adalah pemangkasan dana tak hanya menghentikan kemajuan, tapi bisa membuat situasi memburuk," kata Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Cakupan Kesehatan Universal, Dr Bruce Aylward.
Editors' Pick
2. Kesehatan ibu hamil terancam akibat pemotongan anggaran untuk berbagai program
Aylward mengatakan bahwa pemotongan dana ini telah menimbulkan ‘dampak seperti pandemi’ terhadap sistem kesehatan global dan bisa menyebabkan kerusakan struktural lebih serius di masa depan.
Menurut WHO, pengurangan anggaran sudah mulai berdampak pada berkurangnya layanan penting untuk kesehatan ibu hamil, bayi baru lahir, dan anak-anak di berbagai negara.
Dampak yang terlihat antara lain adalah berkurangnya jumlah tenaga medis, ditutupnya fasilitas kesehatan, serta terganggunya distribusi obat-obatan penting, seperti obat untuk menghentikan pendarahan dan menangani preeklamsia.
Selain itu, PBB juga menyebut bahwa pemotongan anggaran untuk program-program lain seperti penanggulangan malaria dan pengobatan HIV turut memperburuk keselamatan ibu hamil.