Kalkulator Jenis Kelamin Bayi Warisan Cina Kuno, Ibu Hamil Perlu Tahu

Kalkulator kalender Cina Kuno dinilai bisa memprediksi jenin kelamin calon bayi

12 Agustus 2024

Kalkulator Jenis Kelamin Bayi Warisan Cina Kuno, Ibu Hamil Perlu Tahu
Freepik/rawpixel.com

Kalkulator jenis kelamin bayi atau dikenal sebagai kalender Cina merupakan salah satu cara untuk menjawab rasa penasaran calon orangtua dalam mengetahui jenis kelamin bayi di dalam kandungan. 

Buat Mama yang masih asing dengan jenis kalender ini, sekitar 700 tahun lalu, kalender prediksi jenis kelamin ditemukan di sebuah makam kerajaan Cina. Metode ini melibatkan tanggal lahir calon Mama dan tanggal pembuahan yang dimasukkan ke dalam kalender khusus. 

Kemudian, mengubah angka tersebut menjadi usia lunar saat hamil dan bulan konsepsi. Hasil akhirnya akan memberi tahu apakah bayi yang Mama kandung berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. 

Praktisi astrologi Tiongkok percaya bahwa kalkulator jenis kelamin bayi ini bekerja cukup baik dalam memprediksi jenis kelamin bayi. Namun, tidak banyak informasi dari sumber terpercaya mengenai fungsi atau keakuratan kalender kalkulator Cina.

Melansir dari laman The Bump, berikut Popmama.com siap mengulas lebih lanjut terkait kalkulator jenis kelamin bayi warisan Cina kuno.

Kalkulator Jenis Kelamin Bayi Warisan Cina Kuno

Kalkulator Jenis Kelamin Bayi Warisan Cina Kuno
Popmama.com/Aristika Medinasari

Kalkulator jenis kelamin bayi dari kalender Cina Kuno diambil berdasarkan usia lunar Mama dan tanggal lunar konsepsi. Jika Mama tidak mengetahui tanggal lunar, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. 

Cara mudahnya seperti ini:

  • Tulis bulan pembuahan.
  • Tulis usia Mama saat pembuahan. 
  • Cocokkan dengan bagan atau tabel kalender Cina. 

Sebelum menggunakan kalkulator jenis kelamin ini, Mama perlu memahami siklus masa subur terlebih dahulu. Mama juga harus mengingat kapan hari pertama menstruasi terakhir. 

Metode ini memerlukan usia ama saat pembuahan atau saat pertama kali mengetahui kehamilan. Penghitungan didasarkan pada kalender kalkulator Cina, di mana pembuahan biasanya terjadi antara 11-21 hari setelah hari pertama periode menstruasi terakhir. Semakin lama siklus menstruasi, semakin jauh tanggal konsepsi.

Misalnya, jika Mama memiliki siklus 28 hari, kemungkinan besar akan hamil sekitar hari ke-14. Namun, jika siklus Mama adalah 40 hari, maka kemungkinan besar akan hamil sekitar hari ke-20. 

Perlu diingat bahwa tanggal konsepsi sering kali adalah perkiraan. Misalnya, jika Mama lahir pada 15 Januari 1989, maka menurut kalender lunar tanggal lahirnya adalah 8 Desember 1988. 

Begitu juga, jika tanggal pembuahan adalah 5 Juni 2018, maka tanggal pembuahan lunar adalah 22 April 2018. Berdasarkan usia lunar dan bulan pembuahan menurut kalender kalkulator Cina, kemungkinan besar jenis kelamin bayi adalah perempuan.

Secara umum, Mama akan berusia satu atau dua tahun lebih tua dalam sistem lunar Cina karena adanya perbedaan antara kalender dan praktik penghitungan waktu di Cina.

Editors' Pick

Sejarah Kalkulator Jenis Kelamin Cina

Sejarah Kalkulator Jenis Kelamin Cina
Freepik/Rawpixel.com

Terdapat beberapa teori yang menjelaskan terkait kalkulator jenis kelamin warisan Cina Kuno. Kalkulator ini diklaim didasarkan pada I Ching atau Kitab Perubahan, serta bergantung pada konsep Yin dan Yang, Lima Elemen, dan Delapan Trigram. 

Kalender ini awalnya dibuat untuk keluarga kekaisaran Dinasti Qing. Mereka menggunakan bagan tersebut agar bisa mengandung anak laki-laki untuk bekerja, menghasilkan uang, dan meneruskan garis keturunan keluarga. 

Kalender ini disimpan di istana Qing oleh para kasim yang berdedikasi dan tidak dipamerkan atau digunakan untuk umum.

Selama Pemberontakan Boxer di akhir Dinasti Qing, bagan ini merupakan salah satu harta yang dijarah dan kemudian dibawa ke Inggris, diterjemahkan, dan dihargai oleh Raja saat itu. 

Bagan tersebut dibawa ke Austria oleh seorang profesor yang merupakan sarjana Cina untuk dipelajari secara rinci dan kemudian dibawa kembali ke tanah air. 

Salinan asli dari bagan saat ini disimpan di Institute of Science di Beijing dan menarik perhatian baik dari dunia barat maupun timur.

Seberapa Akurat untuk Menentukan Jenis Kelamin Calon Bayi?

Seberapa Akurat Menentukan Jenis Kelamin Calon Bayi
Pexels/𝗚𝗮𝗯𝘆

Melihat asal usul yang masih dipertanyakan, sulit untuk menilai keakuratan kalkulator jenis kelamin Cina. Ada yang mengatakan jika kalender satu ini memiliki akurasi mencapai 90 persen, namun penelitian dan ilmu matematika tidak sepenuhnya memvalidasi statistik tersebut. 

Faktanya, beberapa orang yang telah mempelajari kalkulator jenis kelamin bayi warisan Cina Kuno secara lebih mendalam, mengatakan kalau presentasi akurasinya hanya 55 persen aja. 

Cara Lain untuk Mengetahui Jenis Kelamin Bayi di Kandungan

Cara Lain Mengetahui Jenis Kelamin Bayi Kandungan
Freepik/Stocking

Ada beberapa metode modern dan tradisional untuk mengetahui jenis kelamin bayi yang sedang dikandung. Berikut adalah beberapa cara yang umum digunakan:

1. Ultrasonografi (USG)

Ultrasonografi adalah metode yang paling umum dan akurat untuk mengetahui jenis kelamin bayi. USG biasanya dilakukan antara minggu ke-18 hingga ke-22 kehamilan.

Dokter menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar bayi di dalam rahim. Jika posisi bayi memungkinkan, dokter dapat melihat organ genital untuk menentukan jenis kelamin.

2. Tes Darah Non-Invasif (NIPT)

Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT) adalah tes darah yang dapat mendeteksi DNA bayi yang beredar dalam darah ibu. Tes ini biasanya dilakukan mulai dari minggu ke-10 kehamilan dan dapat menentukan jenis kelamin bayi dengan akurasi tinggi. 

NIPT terutama digunakan untuk mendeteksi kelainan kromosom, tetapi juga bisa mengungkap jenis kelamin bayi.

3. Amniosentesis

Amniosentesis adalah prosedur medis di mana sampel cairan ketuban diambil dari rahim ibu untuk diuji. Tes ini biasanya dilakukan antara minggu ke-15 hingga ke-20 kehamilan dan dapat menentukan jenis kelamin bayi. 

Amniosentesis biasanya dilakukan untuk memeriksa kelainan genetik atau kromosom dan membawa risiko kecil keguguran, sehingga biasanya tidak dilakukan hanya untuk mengetahui jenis kelamin.

4. Chorionic Villus Sampling (CVS)

Chorionic Villus Sampling (CVS) adalah tes yang mirip dengan amniosentesis, tetapi dilakukan lebih awal, antara minggu ke-10 hingga ke-13 kehamilan. 

CVS melibatkan pengambilan sampel kecil dari plasenta untuk diuji dan dapat menentukan jenis kelamin bayi serta mendeteksi kelainan genetik. Seperti amniosentesis, CVS juga membawa risiko kecil keguguran.

5. Tes Urin 

Ada beberapa tes urin yang dapat dibeli bebas di pasaran yang mengklaim dapat menentukan jenis kelamin bayi. Tes ini bekerja dengan mendeteksi hormon dalam urin ibu, tetapi keakuratannya bervariasi dan tidak seandal metode medis seperti USG atau NIPT.

6. Metode Tradisional

Selain metode ilmiah, ada juga banyak metode tradisional dan mitos yang digunakan untuk memprediksi jenis kelamin bayi, seperti:

  • Bentuk perut ibu: Ada yang percaya bahwa bentuk perut yang bulat dan tinggi menunjukkan bayi perempuan, sedangkan perut yang lebih rendah dan menonjol ke depan menunjukkan bayi laki-laki.
  • Ngidam makanan: Ngidam makanan manis dikatakan mengindikasikan bayi perempuan, sementara ngidam makanan asin atau asam mengindikasikan bayi laki-laki.
  • Detak jantung bayi: Beberapa orang percaya bahwa detak jantung bayi yang lebih cepat dari 140 denyut per menit menunjukkan bayi perempuan, sementara yang lebih lambat menunjukkan bayi laki-laki.

7. Kalender Kalkulator Cina

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kalender kalkulator Cina adalah metode tradisional yang digunakan untuk memprediksi jenis kelamin bayi berdasarkan usia ibu saat hamil dan bulan konsepsi. 

Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung keakuratannya, metode ini masih populer di kalangan beberapa orang.

Itu dia penjelasan mengenai kalkulator jenis kelamin bayi dari kalender Cina Kuno. Setiap metode memiliki tingkat akurasi yang berbeda. Jadi, kembali lagi pada Mama untuk menjadikannya sebagai rujukan atau tidak.

Baca juga:

The Latest