Loratadine untuk Ibu Hamil: Manfaat, Dosis, dan Tips Mengonsumsi
Loratadine kerap digunakan ibu hamil untuk mengatasi gangguan kulit, termasuk alergi
10 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika mengalami alergi, banyak orang memilih untuk menggunakan Loratadine untuk meredakannya. Namun, perlu diketahui bahwa obat ini tidak bisa menyembuhkan alergi.
Loratadine berfungsi untuk mengatasi gatal-gatal serta reaksi alergi pada umumnya. Termasuk kategori obat alergi, Loratadine dijual bebas alias over-the-counter (OTC).
Ibu hami boleh mengonsumsi Loratadine. Lebih dari 90 persen ibu hamil mengonsumsi Loratadine untuk menghilangkan gatal-gatal yang dirasakannya.
Di bawah ini Popmama.com ulas tentang Loratadine untuk ibu hamil.
Fungsi loratadine yang kerap digunakan ibu hamil
Loratadine merupakan obat antihistamin yang berfungsi mengatasi gejala alergi umum, seperti kulit gatal-gatal, bersin-bersin, hidung berair, mata berair, dan hidung tersumbat. Obat ini bekerja dengan menghambat efek senyawa histamine di dalam tubuh.
Buat yang belum tahu, histamine adalah senyawa yang menimbulkan gejala-gejala alergi. Selain itu, Loratadine juga bisa digunakan untuk mengatasi ruam pada kulit, biduran, gejala pilek, atau gangguan kulit kronis.
Editors' Pick
Apakah Loratadine aman untuk ibu hamil?
Menurut Badan Pengawas Obat di Amerika Serikat, Loratadine termasuk obat alergi yang masuk dalam kategori B.
Obat-obatan dalam kategori B menandakan obat tersebut cukup aman bagi ibu hamil dan tidak akan menimbulkan efek bahaya bagi janin. Hingga saat ini, belum ada penelitian lebih lanjut yang membuktikan risiko penggunaan Loratadine untuk ibu hamil.
Di sisi lain, zat Loratadine yang dikonsumsi ibu hamil dapat disalurkan melalui ASI. Bayi akan menerima kurang 1% dari dosis yang dikonsumsi bumil.
Penelitian dari Journal of Clinical Pharmacology menemukan bahwa dalam 48 jam setelah ibu hamil mengonsumsi Loratadine, hanya ada 0,010% dari dosis Loratadine yang ditemukan pada ASI. Jumlah ini dianggap sangat rendah untuk menimbulkan gangguan pada bayi.
Dibanding obat antihistamine lainnya, Loratadine memiliki risiko lebih sedikit untuk membuat ngantuk ibu hamil maupun bayi. Namun, cara teraman adalah berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter terkait obat yang ingin dikonsumsi.
Biasanya, dokter akan memberikan Loratadine untuk ibu hamil apabila manfaatnya lebih besar dibanding risikonya terhadap bayi. Kesimpulannya, Loratadine cukup aman bagi ibu hamil asalkan dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.
Dosis Loratadine untuk ibu hamil
Untuk mengurangi reaksi alergi dan gatal-gatal pada kulit, dokter akan memberikan dosis Loratadine kepada ibu hamil sebanyak 10 mg sekali sehari atau 5 mg sebanyak dua kali dalam sehari.
Namun, lagi-lagi Mama tetap perlu mengikuti dosis sesuai anjuran yang ditetapkan dokter. Penggunaan Loratadine untuk ibu hamil perlu dihentikan setelah gejala alergi mulai menghilang.
Tips mengonsumsi Loratadine
Demi mendapat hasil optimal dan mengurangi risiko efek samping, berikut tips mengonsumsi Loratadine untuk ibu hamil:
- Loratadine bisa diminum dengan atau tanpa makanan, konsumsi satu kali sehari
- Walaupun jarang menyebabkan kantuk, tetap ada risiko efek samping usai mengonsumsi Loratadine. Maka dari itu, hindari mengemudikan kendaraan jika bumil merasa mengantuk usai mengonsumsi obat tersebut
- Segera pergi ke dokter jika mengalami gejala tak wajar, seperti gatal-gatal, pembengakan di wajah, pusing, kesulitan berbicara, atau sesak napas
- Loratadine bukan pengganti epinephrine dalam mengobati alergi berat maupun anafilaksis
Jadi, itu dia pembahasan terkait Loratadine untuk ibu hamil. Semoga informasinya membantu, ya, Ma!
Baca juga:
- Cara Konsumsi Buah Parijoto untuk Program Hamil
- 9 Doa Cepat Hamil setelah Keguguran yang Bisa Diamalkan
- Berapa Kadar Gula Darah Normal Ibu Hamil?