10 Pantangan Ibu Hamil Menurut Adat Minang
Kepercayaan ini dibuat agar ibu hamil dan janin di kandungan terhindar dari hal buruk
20 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adat Minangkabau sangat kental dengan berbagai kepercayaan yang ada, khususnya pantangan-pantangan yang dilarang oleh para leluhur.
Pantangan banyak ditunjukkan kepada ibu hamil mengingat perempuan yang sedang mengandung dipercaya sangat disukai oleh makhluk halus. Kepercayaan seperti ini memang sudah ada sejak zaman dahulu.
Sejatinya, pantangan-pantangan yang beredar di masyarakat hanya dibuat sebagai aturan agar ke depannya ibu hamil bisa terhindar dari hal buruk.
Nah, kali ini Popmama.com siap membahas sejumlah pantangan ibu hamil menurut adat Minang.
1. Duduk di depan pintu
Perempuan yang sedang hamil tidak boleh duduk di depan pintu. Jika tetap melakukan pantangan tersebut, maka dipercaya nantinya ia akan mengalami kesulitan saat melahirkan sang buah hati.
“Urang hamil jan duduak di pintu, tasakang anak (orang hamil jangan duduk di pintu susah melahirkan).”
Selain itu, ibu hamil tidak boleh duduk di depan pintu karena akan menghalangi orang lain yang akan keluar masuk rumah. Sebenarnya, larangan ini tidak hanya diperuntukkan kepada ibu hamil saja, tetapi juga berlaku untuk semua orang.
2. Minum dengan gelas retak
Pantangan satu ini berkaitan dengan bayi yang sedang bertumbuh di dalam rahim janin ibu hamil. Apabila dilanggar atau sengaja dikerjakan, maka dapat berakibat bayi yang dilahirnya menjadi sumbing.
"Urang nganduang jan minum digaleh ratak, sumbiang bibi anak (orang hamil tidak boleh minum dengan gelas retak nanti sumbing bibir anak)."
Itu sebabnya, banyak perempuan hamil dari Minang yang menghindari hal ini karena bisa berdampak kepada calon bayinya. Selain itu, minum dari gelas retak juga dapat membahayakan ibu hamil karena memicu luka pada bibir dari goresan kaca tajam.
3. Suami ibu hamil tidak boleh membunuh ular
Tak hanya diperuntukkan untuk ibu hamil, ada juga pantangan adat Minang yang ditunjukkan kepada suami yang istrinya sedang hamil. Calon Papa dilarang membunuh ular, karena ditakutkan kulit calon anaknya menjadi bersisik ketika lahir nanti.
"Urang nganduang lakinyo ndak buliah mambunuah ula, basisik kulik anak beko (suami ibu hamil tidak boleh membunuh ular, nanti anaknya bersisik)."
Hewan termasuk ular mempunyai hak untuk hidup. Jadi, sebaiknya manusia tidak sembarangan membunuh atau menganiayanya, terlebih jika yang melakukannya adalah suami dengan istri sedang hamil.
4. Makan sambil berjalan
Ibu hamil tidak dianjurkan untuk menyantap makanan sambil berjalan karena ditakutkan anaknya nanti akan menjadi nakal ketika bertumbuh dewasa. Selain itu, akibat dari perbuatan ini juga bisa membuat bayi cenderung banyak rewel dan nakal.
"Urang nganduang ndak buliah makan sambia bajalan, paranyang anak (orang hamil tidak boleh makan sambil berjalan nanti anaknya rewel)."
Di sisi lain, makan sambil berjalan atau berdiri juga terlihat kurang beretika. Apalagi, jika yang melakukannya adalah ibu hamil karena bisa membahayakan bayi di kandungannya. Kalau mau makan, boleh sambil duduk saja, ya, Ma.
Editors' Pick
5. Membenci seseorang secara berlebihan
Ibu hamil tidak boleh terlalu membenci seseorang karena dipercaya dapat membuat wajah anak di kandungan kemungkinan mirip dengan orang yang dibencinya tersebut. Kendati begitu, pantangan ini belum ada pembuktian secara ilmiah.
Hal ini dibuat agar ibu hamil tidak memendam rasa benci kepada seseorang. Makna pada kepercayaan ini juga mengajarkan untuk lebih sabar dan saling memaafkan orang lain yang sudah melakukan kesalahan.
6. Duduk di lantai keramik
Selain tidak dianjurkan untuk duduk di depan pintu, ibu hamil juga sebaiknya tidak duduk di lantai yang terbuat dari keramik. Pasalnya, hal itu dipercaya dapat membuat anak terus melekat pada rahim sang Mama.
Jika ibu hamil ingin duduk di lantai, setidaknya duduk lah menggunakan tikar atau karpet sebagai alas. Jangan langsung duduk bersinggungan langsung dengan lantai keramik itu sendiri, ya, Ma.
7. Membunuh hewan atau menyakitinya
Baik secara agama maupun adat, ibu hamil dilarang untuk membunuh atau menyakiti hewan. Hal ini juga berlaku di kepercayaan masyarakat Minangkabau.
Ibu hamil tidak boleh membunuh hewan karena dipercaya dapat membuat anak yang dikandung menjadi seperti hewan yang disakiti.
Misalnya, jika di rumah terdapat seekor tikus dan Mama tidak sengaja menginjak buntutnya, maka kemungkinan calon bayi mama akan sama seperti hewan tersebut. Pantangan ini bukan hanya ditunjukkan kepada ibu hamil saja, tetapi juga kepada Papa dari calon bayi.
8. Keluar pada saat magrib
Pantangan satu ini sebenarnya bersifat umum, bukan hanya untuk perempuan yang sedang hamil saja. Adat Minangkabau melarang masyarakatnya keluar pada saat magrib tiba.
Jika ada ibu hamil keluar saat magrib, biasanya di Minang disebut dengan Tasapo, Ma.
Tasapo adalah kondisi di mana kita diganggu oleh makluk halus. Usut punya usut, hal itu bisa menyebabkan ibu hamil keguguran.
9. Melilitkan handuk di leher
Dilarang melilitkan handuk di leher perempuan yang sedang hamil lantaran dipercaya dapat membuat calon bayi di kandungan terlilit tali pusar.
Sehingga, bisa berdampak mengalami kesulitan saat ibu hamil melahirkan nantinya. Jika anak yang dikandung dalam kondisi terlilit tali pusar, maka bisa berefek juga pada keselamatan bayi ke depannya.
10. Mandi pada waktu magrib
Pantangan ini kurang lebih sama dengan kepercayaan perempuan hamil dilarang keluar saat waktu maghrib karena dapat menyebabkan Tasapo. Tak hanya itu, ibu hamil yang mandi waktu magrib dipercaya mudah terkena palasik atau dijilat palasik.
Palasik adalah seseorang yang menuntut ilmu hitam, biasanya ia tega menumbalkan janin dalam kandungan atau pun bayi yang baru lahir. Perempuan yang terkena palasik juga bisa mengalami keguguran.
Jadi, itu dia beberapa pantangan ibu hamil menurut adat Minang. Meski ada beberapa aturan yang tidak masuk logika, pantangan-pantangan ini dibuat agar kita bisa lebih patuh aturan dan menjaga perilaku.
Semoga informasinya membantu, ya, Ma!
Baca juga:
- 12 Pantangan Suami saat Istri Hamil Menurut Adat Jawa
- 7 Pantangan Suami saat Istri Hamil Menurut Islam
- 5 Jenis Pantangan Suami Saat Istri Hamil, Mitos atau Fakta?