Di Indonesia, banyak masyarakat yang masih percaya dengan pandangan-pendangan yang berkaitan soal kehamilan. Mengingat hamil merupakan fase penting bagi suami istri, maka ada banyak sekali berbagai pantangan saat hamil yang berhubungan dengan adat istiadat tertentu.
Salah satu yang mungkin familiar di telinga mama adalah pantangan suami saat istri hamil menurut adat Jawa. Jika Mama atau suami berasal dari keluarga Jawa, mungkin pernah mendengar pantangan yang tidak boleh dilakukan saat mengandung.
Hal ini biasa juga disebut dengan istilah pemali. Kira-kira apa saj, ya, Ma? Yuk, simak pembahasan selengkapnya telah Popmama.comrangkum.
1. Membunuh hewan
Freepik/freepik
Menurut tradisi Jawa, suami diharapkan untuk tidak membunuh hewan karena diyakini dapat berpotensi merugikan perkembangan janin. Jika dilakukan, banyak orang percaya hal itu dapat mengakibatkan situasi yang merugikan, seperti terjadinya keguguran.
Meski terdengar seperti mitos semata, namun ada beberapa pasangan yang percaya konsep ini sebagai salah satu metode untuk menjaga kewaspadaan dan kehati-hatian suami ketika istri sedang mengandung.
2. Menyembelih dan menguliti hewan
Freepik/freepik
Pantangan menurut tradisi Jawa berikutnya adalah menyembelih dan menguliti hewan. Tindakan ini diyakini bisa menyebabkan kelahiran janin dengan kelainan fisik.
Itu sebabnya, banyak suami di luar sana lebih cenderung untuk membeli unggas atau ikan yang sudah dibersihkan dan siap dipotong. Sehingga, tugas istri hanya sebatas mengolah atau memasaknya saja.
3. Merendam cucian terlalu lama
Freepik/pressfoto
Sampai sekarang, sejumlah masyarakat Jawa percaya jika aktivitas merendam cucian terlalu lama dapat menyebabkan kaki istri yang sedang hamil menjadi bengkak hingga sulit untuk digerakkan.
Wah, apakah Mama dan pasangan termasuk yang percaya dengan pantangan yang satu ini?
4. Mengeluh dalam hati
Freepik/jcomp
Dalam bahasa Jawa, mengeluh dalam hati dikenal juga dengan sebutan mbathin. Hal tersebut dipercaya banyak orang memiliki pengaruh negatif untuk kondisi bayi yang sedang dikandung.
5. Memercikkan sisa air dari ember ke kaki
Pexels/Polina Tankilevitch
Banyak orang Jawa percaya bahwa suami yang istrinya sedang hamil dan termasuk ibu hamil itu sendiri dilarang memercikan air sisa di ember ke kakinya.
Pasalnya, hal tersebut dapat membuat sang ibu hamil agar mengalami gangguan pada kencingnya. Lebih tepatnya, kencing tidak akan terasa atau keluar dengan sendirinya tanpa diperintah oleh otak.
Editors' Pick
6. Memotong rambut istri ketika hamil
Freepik/cookie_studio
Larangan selanjutnya yang berlaku bagi suami selama istri hamil adalah dilarang memotong rambut istri. Ketika istri sedang mengandung, suami diharapkan tidak menggunting rambut istri ataupun memberi instruksi agar istri memotong rambutnya.
Sebab, tindakan tersebut dapat memengaruhi kesehatan calon bayi. Banyak yang percaya bahwa bayi berisiko mengalami patah tulang atau ada bagian tubuh terputus. Serta, ada pula yang mengatakan perumbuhan janin tidak akan sempurna.
7. Merobek bungkus plastik dengan kasar
Freepik/Vgstockstudio
Dalam tradisi adat Jawa, masyarakatnya percaya, suami dan istri yang sedang hamil tidak boleh membuka bungkus makanan atau beda lainnya dengan cara merobeknya.
Sehingga, Mama dan Papa disarankan untuk membuka bungkus plastik dengan metode yang benar. Serta, sebaiknya tidak menggunakan cara yang kasar seperti merobeknya secara langsung.
Masyarakat Jawa percaya bahwa tindakan membuka kemasan plastik dengan cepat dan kasar dapat berdampak pada kondisi bayi yang akan lahir, terutama pada bagian perutnya.
Ada kekhawatiran bahwa bayi yang lahir nantinya bisa mengalami kelainan pada perutnya, seperti terjadi robekan atau bentuk cacat lainnya.
8. Tidak boleh menuruti keinginan istri yang ngidam makan belut
Freepik/user18526052
Suami yang istrinya tengah hamil ingin makan belut dianggap tidak boleh dituruti permintaannya. Alasannya adalah karena belut merupakan hewan yang sangat lincah dan gesit.
Hal itu dipercaya menurut mitos dapat memengaruhi pola pikir serta tingkah laku bayi saat lahir nanti. Ditakutkan pula anak yang lahir nantinya terlalu hiperaktif.
9. Menggaruk perut istri
Freepik/partystock
Ketika istri sedang mengandung, suami diharapkan untuk tidak menggaruk perut istri. Sebab, diyakini bahwa tindakan tersebut bisa mengakibatkan cedera atau memar pada bayi yang tengah dikandung.
Jika perut istri terasa gatal, cara yang lebih dianjurkan adalah dengan mengelusnya lembut, bukan menggaruk dengan keras. Dalam bidang medis, kegiatan menggaru perut juga dapat menyebabkan timbulnya stretch mark pada area tersebut.
10. Tidak boleh menjahit menggunakan jarum
Freepik/cookie_studio
Hampir sama dengan pantangan agar tidak membunuh hewan, orangtua zaman dulu percaya kalau menjahit menggunakan jarum pada saat hamil dapat memberikan dampak buruk apda janin.
Meski tidak ada hubungannya dengan kesehatan janin, namun mereka percaya hal itu bisa membuat bayi yang lahir nantinya menjadi cacat.
11. Tidak membakar semua alat yang digunakan untuk membersihkan tubuh ibu hamil
Freepik/freepik
Selama masa kehamilan, mungkin ada momen di mana istri membersihkan tubuhnya menggunakan kain pembersih, seperti tisu, kain tipis, atau peralatan lainnya.
Berdasarkan mitos, sebaiknya benda-benda itu tidak dibuang sembarangan atau bahkan sampai dibakar. Jika benda dibakar oleh orang lain secara tidak sengaja, ditakutkan dapat menyebabkan kulit calon bayi menjadi merah-merah iritasi, seperti terbakar.
12. Tidak boleh melakukan hubungan intim
Freepik/Racool_studio
Masyarakat Jawa juga masih percaya ‘pamali’ untuk melakukan hubungan seksual saat istri sedang hamik. Konon, hubungan intim dipercaya bisa mengganggu tumbuh kembang janin dalam kandungan.
Tentu mitos ini tidak terbukti benar ya, Ma. Berhubungan seksual selama kehamilan masih diperbolehkan asalkan kondisi kandungan dalam keadaan baik dan sehat. Konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu agar kesehatan kehamilan lebih terjaga.
Nah, jadi itu dia beberapa pantangan suami saat istri hamil menurut adat Jawa. Kira-kira mitos mana yang paling sering Mama dengar?