Kedua Bayi Irish & Ammar Meninggal Akibat Mirror Syndrome, Apakah Itu?
Ketahui penyebab, gejala, dan cara mengatasi mirror syndrome pada ibu hamil
8 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hingga kini, kabar duka masih dirasakan oleh pasangan selebriti, Ammar Zoni dan Irish Bella. Calon bayi kembar mereka yang seharusnya dilahirkan tiga bulan lagi meninggal di dalam kandungan pada Minggu (6/10/19) kemarin.
Menurut dokter yang menangani Irish Bella di Rumah Sakit Harapan Kita, dr. Gatot Abdurrazak, Sp.OG, kondisi Irish Bella atau yang biasa disapa Ibel pada Jumat (4/10/19) yang lalu sudah berbahaya.
Dua hari setelah kedatangan, kondisi Ibel dan kedua calon bayinya menurun hingga akhirnya tak terselamatkan.
"Pasien jam 9 dipindah ke HDU, dan ternyata sudah tidak ada detak jantung. Meninggal diperkirakan jam 8," jelas dr. Gatot.
Ia menambahkan bahwa kematian dua calon bayi mereka terjadi karena Ibel mengalami mirror syndrome yang menyebabkan preeklampsia.
"Secara caesar. Iya meninggal di dalam. Itu akibat dari sebagian plasenta yang lepas. Itu disebabkan preeklampsia yang disebabkan mirror syndrome. Itu salah satu penyebab preeklampsia. Tekanan darah naik dan membuat plasenta lepas hingga aliran darah tidak lancar ke bayi," sambungnya.
Apa Itu Mirror Syndrome?
Mirror syndrome adalah istilah lain dari Sindrom Ballantyne yang juga termasuk kondisi langka. Kondisi ini terjadi pada kehamilan ketika janin memiliki kelebihan cairan yang tidak normal dan sang Mama mengalami preeklampsia, demikian dirangkum berdasarkan Very Well Family.
Sedangkan dilansir dari Mayo Clinic, preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan tanda kerusakan pada sistem organ lain, paling sering hati dan ginjal.
Mengetahui hal tersebut, berikut Popmama.com telah merangkum 3 informasi penting seputar mirror syndrome yang juga dialami oleh Irish Bella, istri dari Ammar Zoni.
Editors' Pick
1. Penyebab mirror syndrome pada ibu hamil yang juga dirasakan oleh Irish Bella
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, mirror syndrome adalah penyakit langka. Karena kelangkaannya, penyebab pasti sindrom ini masih belum tidak diketahui dengan pasti.
Namun, mirror syndrome biasanya disebabkan oleh sesuatu yang disebut hidrops janin. Hidrops janin adalah suatu kondisi di mana cairan meninggalkan aliran darah dan menumpuk di jaringan janin. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal tergantung pada jenis hidrops janin, tetapi biasanya muncul dari komplikasi yang mengganggu kemampuan alami janin untuk mengatur cairan.
Masih dikutip dari laman Very Well Family, jenis-jenis komplikasi yang dapat meningkatkan risiko hidrops janin, antara lain infeksi, sindrom genetik, masalah jantung, gangguan metabolisme, dan lain sebagainya.
Dalam beberapa kasus, perempuan yang sedang hamil kembar lebih berisiko tinggi untuk terkena hidrops janin.
Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis mirror syndrome. Namun, kelebihan cairan pada janin umumnya akan terlihat saat ibu hamil melakukan USG.
Sedangkan preeklampsia dapat didiagnosis saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah dan protein dalam urine.
Jika ibu hamil mengalami keduanya, maka kemungkinan besar ibu hamil mengalami mirror syndrome.
2. Gejala mirror syndrome pada ibu hamil yang juga dirasakan oleh istri Ammar Zoni
Jika sedang mengandung, penting bagi Mama untuk memerhatikan gejala mirror syndrome sesegera mungkin guna mendapatkan perawatan yang tepat.
Terkadang gejalanya dapat tumpang tindih dengan kondisi lain, seperti preeklampsia, sehingga pemeriksaan profesional dan diagnosis sangat penting untuk dilakukan.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa gejala mirror syndrome pada ibu hamil:
- Pembengkakan parah dan signifikan di beberapa bagian tubuh,
- tekanan darah tinggi,
- protein yang ditemukan dalam urin (mudah didiagnosis dengan tes urin oleh dokter),
- jumlah plasma darah lebih jauh lebih tinggi ketimbang sel darah merah akibat adanya penumpukan cairan dalam tubuh,
- kenaikan berat badan yang signifikan dan berlebihan dalam waktu singkat.
3. Cara mengatasi mirror syndrome yang membuat anak Irish Bella dan Ammar Zoni meninggal
Pengobatan mirror syndrome sangat bergantung dari pemicu hidrops janin itu sendiri. Jika sudah diketahui pemicunya, barulah pengobatan dapat dilakukan dan bisa meringankan gejala dari sindrom tersebut.
Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah ketika Mama menemukan bahwa tekanan darah meninggi dan tubuh membengkak secara signifikan dalam waktu singkat, maka segeralah periksakan diri ke dokter kandungan.
Selain itu, ada beberapa hal yang juga bisa dilakukan untuk menekan risiko preeklampsia pada ibu hamil, yaitu:
- Ibu hamil tidak boleh melewatkan sesi pemeriksaan dengan dokter kandungan untuk menghindari kejang, pendarahan, pembengkakan tak normal, dan lain sebagainya.
- Jangan sampai lupa minum obat-obatan yang memang sudah dianjurkan oleh dokter.
- Terapkan diet rendah garam secara konsisten.
- Tetap berolahraga ringan selama hamil, misalnya jalan kaki, yoga, dan berenang. Tekanan darah tinggi berkaitan juga dengan organ jantung, sehingga sangat disarankan ibu hamil untuk tetap melakukan latihan kardio ringan.
Meski masih jarang dijumpai pada ibu hamil, gejala mirror syndrome ini bisa dikenali. Makin cepat dikenali gejalanya, makin cepat pula penyakit ini bisa diatasi.
Perhatikanlah perubahan fisik Mama ketika hamil. Ketika terjadi pembengkakan yang tak wajar dan tekanan darah meninggi, segera periksakan diri ke dokter.
Dan selama mendapatkan pengobatan, percepat proses penyembuhan dengan melakukan diet rendah garam agar tekanan darah bisa terkontrol dan mengurangi penumpukan cairan tubuh.
Nah, itulah ketiga informasi penting terkait mirror syndrome yang menjadi penyebab kematian bayi kembar Irish Bella dan Ammar Zoni.
Semoga bermanfaat dan dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.
Baca juga:
- Irish Bella Kontraksi dan Pendarahan Usai USG, Ammar Jadi Suami Siaga
- Dandan Lama Saat Kenakan Hijab, Irish Bella Salut Ammar Zoni Mau Sabar
- Kenali Mirror Syndrome, Penyakit Langka yang Bisa Menyerang Ibu Hamil