Bukan Hanya Penyakit Tulang Biasa, Waspadai Skoliosis pada Ibu Hamil!
Ketahui dampak dan aturan tentang skoliosis bagi ibu hamil
20 Juli 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada masa kehamilan berlangsung, maka sudah pasti setiap ibu hamil menginginkan kehamilan yang lancar tanpa ada satupun hambatan.
Mengingat begitu sulitnya melalui masa-masa kehamilan, maka penting bagi setiap ibu hamil untuk mengetahui cara yang tepat untuk mengatasi kesulitan yang mereka jalani.
Sindrome yang wajar Mama jalani pada masa kehamilan seperti mual, muntah, kaki bengkak, dan lain sebagainya saja sudah cukup mengganggu kegiatan, apalagi jika Mama juga harus mengalami gangguan kehamilan yang tidak wajar seperti skoliosis.
Memang tidak semua Mama mengalami skoliosis, karena secara umum skoliosis dapat diartikan sebagai kelainan tulang belakang yang mengalami pembengkokan ke arah samping kiri atau kanan.
Kelainan tulang jenis ini juga ternyata paling sering terjadi pada awal pubertas remaja perempuan, dan menetap hingga dewasa.
Jika Mama merupakan satu dari beberapa perempuan yang mengalami skoliosis, maka penting bagi Mama untuk mengetahui dampak dan aturan yang perlu Mama jalani
saat didiagnosa mengidap skoliosis.
Mengetahui betapa pentingnya informasi tersebut, berikut Popmama.com merangkum fakta mengenai skoliosis yang perlu Mama ketahui!
Editors' Pick
1. Dampak negatif skoliosis bagi ibu hamil
Bagi ibu hamil dengan skoliosis dibawah 40 derajat, maka tidak ada masalah baginya untuk hamil.
Hanya saja, ibu hamil pengidap skoliosis yang derajatnya besar akan mengalami kesulitan yang lebih berat daripada ibu hamil yang memiliki derajat skoliosis yang kecil.
Begitu pula dengan keluhan sakit punggung. Keluhan umum lainnya yang dirasakan oleh ibu hamil penderitan skoliosis adalah pegal-pegal.
Namun, rasa pegal yang dialami akan berbeda-beda, karena itu semua bergantung pada seberapa besar derajat bengkoknya tulang belakang dan usia kehamilan.
Perlu digaris bawahi juga, ibu hamil dengan skoliosis perlu menjaga kesehatan punggungnya ketika menginjak trimester ketiga kehamilan.
Sebab, hormon yang dilepaskan selama kehamilan akan membuat ligamen menjadi lebih rileks secara alami.
Walaupun terdengar aman, hal ini justru menyebabkan terjadinya peningkatan sudut Cobb sehingga dapat memunculkan rasa nyeri yang lebih besar pada punggung, pinggung, atau kaki.
2. Bahaya skoliosis bagi perempuan
Skoliosis dapat menyebabkan nyeri punggung, meski tidak semua penderita skoliosis mengalami hal ini.
Penderita skoliosis dewasa lebih sering mengalami nyeri punggung pada titik lengkungan, dan nyeri ini dapat bertambah jika lengkungan tulang belakang semakin parah.
Sakit yang dialami penderita skoliosis sangat beragam.
Beberapa penderita skoliosis ada yang mengalami rasa sakit yang menjalar dari tulang belakang ke kaki, pinggul, dan bahkan hingga tangan, terutama saat mereka sedang berjalan atau berdiri.
Rasa sakit mereda jika mereka berbaring dengan punggung lurus atau pada salah satu sisi tubuh.
Sebagian penderita skoliosis ada yang mengalami nyeri punggung secara konstan, bagaimanapun posisi mereka.
Selain nyeri punggung, penderita skoliosis yang parah juga bisa mengalami kesulitan bernapas.
Skoliosis juga dapat memengaruhi sistem saraf jika ujung saraf tertekan oleh salah satu atau lebih tulang belakang yang melengkung.
Hal ini dapat menyebabkan kaki terasa kebas atau lemah, inkontinensia atau tidak mampu menahan buang air kecil maupun besar.
Sebagian penderita skoliosis pria bisa mengalami disfungsi ereksi.