Digigit Tikus Saat Hamil 4 Bulan, Perempuan Ini Lahirkan Bayi Cacat!
Apakah benar gigitan tikus dapat berbahaya bagi ibu hamil dan janin?
10 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kisah menyedihkan dialami oleh seorang Mama muda bernama Dina Oktavia. Perempuan yang baru berusia 21 tahun ini diketahui telah melahirkan anak pertamanya dengan kondisi cacat.
Malangnya lagi, Dina mengaku bahwa kondisi kelainan pada anaknya tersebut diduga akibat gigitan tikus yang ia alami saat hamil.
Sang Suami, Muhammad Abdul Azis (23), sosok yang seharusnya menjadi partner untuk membesarkan anak tersebut tak mengakuinya dan justru pergi meninggalkan mereka.
Kecewa dan sakit hati atas perlakuan suami dan keluarga mertua, membuat Dina memutuskan untuk menggugat cerai suaminya.
Mengetahui kabar malang tersebut, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa fakta penting seputar kisah Dina beserta beberapa bahaya gigitan tikus pada ibu hamil dan janin.
Editors' Pick
1. Pandhu diduga terlahir cacat karena sang Mama dua kali digigit tikus saat hamil
Pandhu menderita kondisi facial cleft tessier hydrocephalus myelomeningocele yang membuat wajahnya terlihat rusak.
Dina menduga, kondisi kelainan pada anaknya terjadi akibat gigitan tikus saat ia hamil. Selama ini, Dina tinggal di rumah petak berukuran 2x6 meter di kawasan Jojoran, Surabaya.
Lingkungan rumahnya yang kumuh membuat banyak tikus berkeliaran. Dina mengaku bahwa dirinya telah digigit tikus saat hamil 4 bulan sebanyak dua kali dalam kurun waktu seminggu, gigitan tersebut membuat kakinya terluka hingga berdarah.
“Saya sempat ke dokter, tapi karena dokternya tahu saya sedang mengandung, jadi tidak berani kasih obat, cuma diberi obat oles saja,” tutur Dina dikutip dari beberapa sumber.
Pandhu lahir melalui proses caesar saat usia kandungan Dina baru 8 bulan, secara fisik bayi tersebut terlihat normal, hanya bagian wajahnya saja yang mengalami kelainan.
Saat mengetahui kondisi putranya tersebut, Dina mengaku sempat kaget, namun keluarga besarnya tetap menerima keadaan Pandhu.
“Ibu saya merangkul nerima apa adanya. Karena bagaimanapun juga anak titipan dari Yang Maha Kuasa,” tuturnya.
Sayangnya, penerimaan ini tidak datang dari keluarga sang Suami. Mereka tidak mau mengakui Pandhu sebagai cucu lantaran mengalami kelainan yang dialami bayi malang tersebut.
2. Dina dan Pandhu telah mendapatkan rumah yang lebih layak dari pemerintah daerah
Merasa simpati dengan kisah yang dialami Dina dan Pandhu, pihak Pemkot Surabaya dan Pemprov Jawa Timur bekerjasama untuk membantu.
Kini, Mama muda ini mendapatkan tempat tinggal yang jauh lebih layak dan sehat di Rusunawa Gunungsari Surabaya.
Pemerintah daerah juga menjamin akan membantu biaya perawatan Pandhu di rumah sakit. Hal ini tentu saja disambut dengan rasa syukur dan bahagia oleh keluarga besar Dina.
Meski masih tersimpan rasa sedih, karena sejak putranya lahir, mertua justru belum pernah menengok cucunya. Bahkan suami Dina juga sudah meninggalkannya.
”Sejak lahir sampai sekarang, mertua pun tidak pernah sekalipun menengok anak saya, katanya malu punya cucu seperti ini,” ujar Dina pada awak media.