Faktor Pembuahan Tidak Sempurna, Istri Gilang Dirga Keguguran Dua Kali
Mendapat pengalaman pahit dua kali berturut-turut, Adiezty dan Gilang tetap mendukung satu sama lain
30 September 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lagi-lagi, Gilang Dirga dan sang Istri, Adiezty Fersa harus mengikhlaskan calon bayi mereka yang sudah berusia 22 minggu.
Setelah Adiezty mengalami keguguran akibat pembuahan yang tidak sempurna, maka keguguran calon anak kedua mereka pun juga diakibatkan oleh faktor tersebut.
Pada (26/9), Gilang Dirga dan Adiezty Fersa kompak mengunggah postingan beserta penjelasan mereka mengenai kepergian calon anak kedua mereka.
Pembuahan yang tidak sempurna tersebut mengakibatkan kelainan jantung berat bawaan yang dialami oleh sang Bayi dalam kandungan.
1. Apa saja yang menyebabkan pembuahan tidak sempurna?
Pembuahan adalah bertemunya sel sperma dan sel ovum. Setelah bertemu, umumnya sel ini akan terus membelah dan membentuk janin.
Gagalnya pertumbuhan sel ini dapat terjadi secara alamiah. Hal ini disebabkan karena tubuh memiliki mekanisme untuk mengeluarkan benda yang tidak sempurna ataupun berbahaya.
Sel sperma yang tidak sempurna dan membuahi sel telur dapat mengakibatkan kecacatan pada janin. Pada kasus ini, tubuh akan secara otomatis mengeluarkannya. Hal ini adalah mekanisme alami untuk mengurangi semakin banyaknya kecacatan yang dialami oleh manusia.
Selain itu, infeksi pada sel yang sedang berkembang juga dapat menyebabkan sel tersebut tidak dapat berkembang sempurna dan akan luruh dengan sendirinya.
Satu contoh kasus lainnya adalah kecacatan berat pada janin yang dapat disebabkan oleh faktor genetik atau infeksi sehingga mengakibatkan janin gugur sendiri karena janin tidak akan mampu bertahan hidup apabila dilahirkan.
Apabila sangat awal atau baru terbentuk sel-sel, maka keguguran tidak ada bedanya dengan menstruasi biasa. Namun apabila sudah cukup besar, maka akan ditandai dengan keluarnya gumpalan-gumpalan darah ataupun benda yang menyerupai daging.
Apabila sudah lebih dari 12 minggu, maka yang akan didapatkan adalah janin yang sudah memiliki bentuk sempurna sebagai manusia yang keluar dari rahim.
Meskipun poin di bawah ini tidak terjadi pada kasus Gilang dan Adiez, namun beberapa faktor berikut dapat menjadi salah satu pemicu pembuahan tidak sempurna lainnya:
- Aktifitas terlalu berat
Apabila aktifitas sehari-hari Mama sebelum mengalami masa kehamilan sudah membuat Mama merasa kelelahan yang cukup berlebih dan
Mama masih melakukan aktifitas yang sama setelah memutuskan untuk hamil, maka ini bisa menjadi salah satu ciri pembuahan gagal.
Ciri ini akan semakin nampak apabila Mama sudah merasa bahwa Mama melakukan hubungan seksual yang cukup sering pada masa subur tetapi tidak segera mengalami kehamilan.
Dan apabila Mama telah berhasil untuk hamil, maka cobalah untuk mengurangi aktifitas-aktifitas tersebut dan cobalah untuk melakukan olahraga ibu hamil untuk membantu menambah stamina Mama.
- Kualitas sperma yang kurang baik
Setelah melakukan hubungan seksual yang cukup rutin tetapi Mama tidak juga hamil, maka bisa jadi hal tersebut merupakan salah satu ciri kegagalan pembuahan.
Hal ini bisa diakibatkan oleh karena kualitas sperma yang kurang baik. Kualitas sperma yang kurang baik bisa menyebabkan terjadinya kehamilan kosong yang seringkali memunculkan pertanyaan apakah kehamilan kosong bisakah dipertahankan bisa atau tidak.
Ciri-ciri dari kualitas sperma yang kurang baik ini bisa berupa cairan sperma yang encer atau terlalu kental, muncul bau busuk pada cairan sperma, warna cairan sperma yang tidak wajar (selain putih atau putih kekuningan), dan tekstur cairan sperma yang kurang lengket ataupun terlalu lengket.
- Kualitas sel telur yang kurang baik
Tidak hanya sel sperma tetapi sel telur juga bisa memiliki kualitas yang kurang baik. Karena mendeteksi kualitas sel telur yang kurang baik akan menjadi lebih susah, maka pola hidup dari perempuan juga bisa dilihat untuk menentukan kualitas sel telurnya.
Apabila perempuan tersebut sebelumnya memiliki pola hidup yang tidak sehat seperti mengkonsumsi alkohol berlebih, merokok, dan mengkonsumsi makanan instan, maka hal ini bisa menjadi penanda pembuahan yang gagal.