BAB Berdarah pada Trimester Kedua, Bahayakah?
Ketahui gejala, penyebab, dan cara mengatasinya dengan tepat ya, Ma!
8 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Darah yang keluar saat buang air besar memang membuat setiap orang merasa panik, apalagi Mama yang sedang mengandung.
Buang air besar yang berdarah (BAB) saat hamil merupakan salah satu kondisi yang wajib diwaspadai.
Meski tidak membahayakan kondisi ibu hamil, namun keluhan yang satu ini sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
Biasanya darah yang keluar bersama kotoran akan berwarna cerah dan jumlahnya hanya sedikit.
Mengetahui hal tersebut akan mengganggu kegiatan mama pada masa kehamilan, berikut Popmama.comtelah merangkum tiga fakta BAB berdarah saat hamil yang perlu Mama ketahui!
Editors' Pick
1. Penyebab BAB berdarah
Ada beberapa penyebab BAB berdarah saat hamil, yakni wasir, fisura ani, serta sembelit.
Wasir tergolong umum ditemukan pada ibu hamil, terutama pada trimester kedua serta beberapa minggu setelah persalinan. Wasir terjadi ketika pembuluh darah di bagian anus melebar, seperti bengkak.
Ketika dilalui kotoran yang keras saat buang air besar, maka pembuluh darah yang bengkak tersebut akan robek dan terjadilah perdarahan.
Selain itu, mengelap anus dengan tisu, juga dapat memicu perdarahan pada pembuluh darah yang bengkak.
Selain wasir, BAB berdarah saat hamil juga bisa disebabkan fisura ani, yaitu kondisi di mana dinding anus mengalami robekan.
Fisura ani dapat menimbulkan keluhan nyeri pada anus. Hampir serupa dengan wasir, kondisi ini biasanya dipicu tinja yang keras lantaran konstipasi. Selain itu, konstipasi sendiri sangat sering terjadi pada saat kehamilan.
2. Gejala BAB berdarah
Perdarahan yang disebabkan wasir dan fisura ani, pastinya akan memicu rasa sakit pada anus dan membuat kotoran tampak kemerahan.
Jika tampak hanya sedikit darah yang keluar dan segera berhenti, tak perlu terlalu khawatir karena penanganan sederhana mungkin sudah cukup untuk mengatasi hal tersebut.
Namun jika kotoran sudah berwarna hitam ataupun gelap, kemungkinan ada perdarahan pada saluran cerna bagian atas, seperti lambung atau usus dua belas jari.
Kotoran berwarna hitam juga dapat terjadi karena mengonsumsi suplemen zat besi.
Sementara itu, darah yang berwarna merah terang pada kotoran, kemungkinan disebabkan oleh darah yang berasal dari saluran pencernaan bagian bawah atau sekitar anus.
Waspadai jika kotoran berwarna kehitaman dan tidak lancar, atau tinja tampak terdiri atas campuran darah warna merah gelap dan terang.
Selain itu, sakit perut yang diiringi dengan keluarnya darah segar juga harus segera mendapat penanganan dokter.
Untuk melakukan pemeriksaan dan memastikan penyebab BAB berdarah, kemungkinan dokter akan meminta sampel dari kotoran yang bermasalah tersebut.
Jika hal tersebut berlanjut atau tampak semakin parah, maka segeralah konsultasikan dengan dokter sebelum terlambat.