Rawan Keguguran, Syahnaz Alami Pengentalan Darah Saat Hamil Kembar
Ketahui penyebab, gejala, risiko, dan cara mengatasi pengentalan darah saat hamil
27 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Usia kehamilan istri Jeje Govinda, Syhanaz Sadiqah kini sudah memasuki bulan keenam.
Meski kini ia sedang berbahagia karena mengandung bayi kembar sepasang, Syhanaz rupanya sempat mengalami masa sulit di mana ia harus menghadapi salah satu masalah kehamilan, yakni janin lambat berkembang.
Akibat hal tersebut, Raffi Ahmad yang ikut buka suara menyebutkan bahwa Syahnaz harus benar-benar banyak istirahat bahkan menggunakan kursi roda jika ingin berjalan-jalan jauh.
Namun masa-masa tersebut kini telah berlalu, di usia kehamilan 6 bulan ini Syahnaz lebih ketat menjaga kedua bayi kembarnya dengan mengonsumsi suplemen dan obat-obatan yang diberikan oleh dokter.
Melalui InstaStory-nya, adik ipar Nagita Slavina ini menunjukkan kelima obat yang dikonsumsinya semasa hamil, salah satunya ialah obat pengencer darah.
"Terus juga ini ada obat untuk kalsium sama ini untuk pengencer darah. Tapi kalsium sama pengencer darah biasanya aku minum tuh nanti," ujar Syahnaz dalam ceritanya tersebut.
Tak hanya sampai di situ, sebelumnya Syahnaz pun sempat menjalani infus usai pulang dari aktivitasnya sebagai aktris sinetron.
Hal itu dilakukannya, lantaran memiliki kekurangan hemoglobin serta zat besi.
"Selesai syuting langsung ke rumah sakit buat infus zat besi. Karena kemarin hasil darahnya, aku kekurangan zat besi dan Hb aku rendah," ucap Syahnaz di Instastorynya.
Mengetahui adanya bahaya pengentalan darah yang dialami Syahnaz saat hamil, berikut Popmama.com telah merangkum 5 informasi lengkapnya.
1. Apa itu pengentalan darah?
Laman American Pregnancy menjelaskan bahwa pengentalan darah atau yang biasa disebut sebagai trombofilia atau hiperkoagulasi adalah kondisi di mana sel darah memiliki kecenderungan untuk membeku dan menggumpal, sehingga menyebabkan sumbatan di dalam pembuluh darah. Di masa kehamilan, kekentalan darah dapat meningkat dan proses pembekuan darah lebih mudah terjadi.
Sebagian besar penderita darah kental tidak memiliki gejala yang khas. Namun, pada beberapa orang, gangguan ini bahkan tidak menimbulkan keluhan sama sekali.
Keluhan akibat darah kental hanya muncul di saat bekuan darah terbentuk dan menyumbat pembuluh darah.
Editors' Pick
2. Penyebab pengentaan darah pada ibu hamil
Meningkatnya kekentalan darah merupakan mekanisme perlindungan tubuh ibu hamil terhadap risiko perdarahan, misalnya pada saat keguguran atau setelah melahirkan.
Itulah sebabnya, ketika hamil, seorang perempuan menjadi 4-5 kali lebih berisiko untuk mengalami darah kental atau hiperkoagulasi. Darah kental diperkirakan terjadi dalam 1 dari 1.000 kehamilan.
Dilansir dari americanpregnancy.org, beberapa faktor berikut ini ternyata dapat meningkatkan risiko terjadinya pengentalan darah sekaligus terjadinya komplikasi akibat kondisi tersebut:
- Memiliki anggota keluarga yang menderita darah kental
- Berusia lebih dari 35 tahun
- Hamil anak kembar
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
- Kurang melakukan aktivitas fisik
- Merokok
- Menderita penyakit tertentu, seperti lupus dan sindrom antifosfolipid, juga dapat memperbesar risiko seseorang mengalami darah kental
Selain itu, rahim yang membesar saat hamil ternyata juga dapat menekan pembuluh darah di daerah perut.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan aliran darah, terutama pada tungkai, dan memperberat kondisi darah kental.
3. Gejala pengentalan darah pada ibu hamil
Risiko darah kental biasanya bisa dicegah dengan pola hidup sehat dan makan makanan yang sehat.
Para calon ibu hamil atau bahkan yang sudah menjadi Mama sebaiknya perhatikan hal berikut di bawah ini, karena mungkin disebabkan oleh pengentalan darah:
- Sakit kepala atau migrain
Ibu hamil akan merasakan migrain hebat dan sakit kepala akibat kurangnya pasokan darah yang membawa okisgen ke bagian otak dan kepala.
- Merasa seperti mabuk padahal tidak mabuk
Pasokan oksigen ke otak akan mengakibatkan tubuh menjadi tidak seimbang dan gestur tubuh akan berubah menjadi seperti orang mabuk.
- Mata menjadi tidak jelas penglihatannya
Penderita dapat mengalami pandangan ganda, berbayang, bahkan sama sekali tidak melihat.
Hal ini terjadi karena pasokan darah ke jaringan arteri dan vena mata mengalami hambatan akibat darah mengental.
4. Risiko pengentalan darah pada ibu hamil
Dilansir dari laman cochrane.com, trombofilia mengacu pada gangguan pembekuan darah yang terkait dengan kecenderungan trombosis yang menggumpal sehingga dapat meningkatkan risiko penyumbatan trombotik.
Pengentalan darah atau trombofilia atau hiperkoagulasi diketahui dapat menyebabkan komplikasi kehamilan termasuk:
- keguguran,
- kelahiran prematur,
- serangan jantung,
- struk.
Pengentalan darah saat hamil memang bisa saja terjadi, karena risiko pembekuan darah saat hamil lebih mudah terjadi dibandingkan pada perempuan yang sedang tidak hamil.
Pengentalan darah saat hamil cenderung terjadi pada pembuluh darah yang berada di daerah perut, panggul, dan kaki.
5. Cara mengatasi pengentalan darah pada ibu hamil
Bagi para ibu hamil yang mengalami darah kental saat hamil, penting untuk mendapatkan suntikan heparin (obat pengencer darah) dari dokter, dan terus memantau ketat perkembangan kehamilan hingga melahirkan.
Obat pengencer darah tersebut harus disuntikkan di bagian perut sekitar pusar ibu hamil. Tujuannya untuk memastikan darah tetap normal encer dan mencegah terjadinya pendarahan ketika hamil.
Penting juga untuk menjaga berat badan ibu dan janin selama kehamilan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko pembekuan darah selama kehamilan.
Perlu diperhatikan juga, jika Mama mengalami pengentalan darah saat hamil, kondisi ini dapat terjadi lagi pada kehamilan berikutnya.
Nah, itulah 5 informasi penting terkait pengentalan darah saat hamil yang juga dirasakan oleh Syahnaz Sadiqah.
Semoga Mama Syahnaz dan si Kecil sehat selalu, ya!
Baca juga:
- Ungkap Jenis Kelamin Anak Kembarnya, Syahnaz: Doa Kita Terkabul!
- Hamil Kembar, Syahnaz & Jeje Babymoon ke 2 Negara Termasuk Australia