Awas! Wajah Miring atau Bell's Palsy Sering Terjadi pada Ibu Hamil
Ketahui penyebab, gejala, pengobatan, dan risiko yang mengancam!
11 April 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, setiap calon Mama tentu ingin menjaga kesehatannya serta janin yang ia kandung. Namun kenyataannya, daya tahan tubuh Mama justru cenderung menurun saat hamil, sehingga Mama pun akan lebih rentan terinfeksi virus dan bakteri.
Nah, salah satu bahaya yang mengancam ibu hamil adalah bell's palsy.
Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat membuat wajah seseorang miring atau molorot ke bawah.
Selain menurunkan tingkat kepercayaan diri, bell's palsy juga dapat mengganggu aktivitas seseorang saat bericara.
Pasalnya, salah satu sisi otot wajah akan menjadi kaku dan kesulitan untuk digerakan saat berbicara.
Tak hanya itu, ada risiko lain yang dapat ditimbulkan dari bell's palsy yang dialami oleh ibu hamil, berikut Popmama.com telah merangkum beberapa poin pentingnya.
1. Apa itu bell's palsy?
Penyakit yang menyerang saraf wajah nomor 7 (Carnial Nerve VII) ini menyebabkan kelumpuhan pada otot wajah di salah satu sisi yang disebabkan oleh infeksi virus seperti herpes zoster, herpes simplek, cytomegalovirus dan lain-lain. Kondisi pasien bell's palsy sebenarnya hampir serupa dengan kondisi pasien struk.
Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah seseorang terkena stroke atau bell's palsy, biasanya dokter akan memastikannya dengan melakukan CT Scan atau radiografi polos.
Meski bell's palsy bisa saja terjadi pada semua orang, namun risiko penyakit ini memang meningkat tiga kali lipat kepada ibu hamil trimester dua hingga tiga.
Pasalnya, pada saat ini daya tahan tubuh seseorang memang sedang lemah-lemahnya.
Editors' Pick
2. Penyebab bell's palsy pada ibu hamil
Hingga saat ini, penyebab terjadinya bell's palsy masih belum dipahami sepenuhnya, namun kondisi ini lebih sering ditemukan pada ibu hamil, penderita diabetes, dan HIV.
Berdasarkan data penelitian, ibu hamil 3,3 kali lebih sering ditemukan dengan bell's palsy dibandingkan perempuan yang tidak hamil.
Kondisi ini dikaitkan dengan komposisi cairan ekstraseluler yang tinggi, inflamasi virus, dan karakteristik imunosupresi selama kehamilan, namun hingga saat ini masih kontroversial.
Selain itu, banyak juga informasi yang beredar bahwa bell's palsy diakibatkan terlalu banyak kena angin atau AC.
Namun sebenarnya, kedua hal tersebut hanyalah faktor yang mendukung menyebarnya virus penyebab bell's palsy itu sendiri.
Virus ini memang bisa menyebabkan infeksi, pembengkakan atau kelumpuhan saraf fasialis.
Oleh karena itu, pada 10 menit pertama menyalakan AC atau kipas angin sebaiknya biarkanlah udara keluar, karena saat itu virus sedang bersirkulasi.
Jangan lupa juga untuk selalu menjaga imunitas dan kesehatan tubuh agar tidak mudah terserang virus itu sendiri.