Bolehkah Ibu Hamil Berhubungan Seks jika Mengalami Plasenta Previa?
Perhatikan hal ini jika ibu hamil dengan plasenta previa ingin berhubungan seks!
14 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berhubungan seks saat hamil memang diperbolehkan. Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang membuat ibu hamil perlu was-was sebelum memutuskan untuk melakukannya bersama pasangan.
Salah satunya adalah kondisi ibu hamil yang mengalami plasenta previa. Jika Mama mengalami kondisi ini, berhubungan seks selama kehamilan lebih baik dipertimbangkan kembali.
Alasannya telah dirangkum Popmama.com dalam informasi berikut. Yuk, disimak, Ma!
Apa itu Plasenta Previa?
Sebelum mengetahui definisi plasenta previa, ada dua istilah yang penting untuk Mama ketahui. Dua istilah itu adalah serviks dan plasenta. Serviks adalah saluran pendek dalam rahim yang terhubung dengan vagina. Pada proses persalinan, serviks akan melebar untuk memberi jalan bagi bayi.
Sementara itu, plasenta merupakan organ yang terbentuk di rahim pada masa kehamilan. Plasenta berfungsi menyalurkan oksigen dan nutrisi dari ibu hamil kepada janin dan membuang limbah dari janin.
Plasenta umumnya menempel di sepanjang dinding atas rahim yang terletak jauh dari leher rahim yang berada di bagian bawah. Akan tetapi, pada kasus plasenta previa, kondisi plasenta akan menutupi bagian serviks.
Dr. Idries Abdur-Rahman, dilansir dari Romper, menjelaskan bahwa kondisi plasenta yang menutupi serviks pada kasus plasenta previa tidak hanya mencegah persalinan normal bagi ibu hamil, tetapi juga meningkatkan risiko perdarahan vagina yang signifikan selama kehamilan.
Editors' Pick
Bolehkah Ibu Hamil Berhubungan Seks jika Mengalami Plasenta Previa?
Berdasarkan kondisi yang terjadi pada plasenta dan serviks, serta risiko yang disebabkan dari ibu hamil yang mengalami plasenta previa, berhubungan seks saat mengalami plasenta previa selama kehamilan akan sangat berisiko.
"Risiko paling berbahaya dari plasenta previa adalah perdarahan vagina yang berat dan berkepanjangan yang dapat membahayakan nyawa ibu dan bayi sehingga persalinan harus dilakukan secara prematur," ujar dr. Abdur-Rahman.
dr Abdur juga kemudian menambahkan bahwa tidak ada yang boleh ditempatkan di vagina saat mengalami plasenta previa. Hal itu ditujukan untuk menghindari risiko bahaya yang disebabkan plasenta previa. Oleh karena itu, berhubungan seks bagi ibu hamil yang mengalami plasenta previa tidak diperkenankan karena bahaya yang dapat terjadi tidak hanya menimpa ibu hamil, tetapi juga janin.
Selain itu, berdasarkan penjelasan tambahan mengenai tidak bolehnya ditempatkan apapun di vagina jika mengalami plasenta previa, masturbasi bagi ibu hamil dengan plasenta previa juga tidak diperbolehkan. Hal tersebut disebabkan orgasme dapat memicu kontraksi pada rahim yang menyebabkan serviks membesar. Pada akhirnya, ibu hamil dapat mengalami perdarahan.