Obesitas saat Hamil, Ini Dampak Buruknya bagi Janin
Obesitas saat hamil berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan, Ma
23 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi ibu hamil, kesehatan sangatlah penting. Pentingnya menjaga kesehatan saat hamil tidak hanya untuk ibu yang mengandung, tetapi juga janin dalam kandungan. Kesehatan janin yang masih berada dalam kandungan bergantung sepenuhnya pada Mama selama kehamilan.
Untuk itu, penting bagi Mama untuk memastikan kesehatan janin selama kehamilan. Salah satu aspek yang harus dipastikan selama kehamilan adalah indeks massa tubuh (IMT).
IMT merupakan perhitungan atas status gizi berdasarkan perbandingan berat badan dan tinggi badan seseorang. IMT yang berlebih dapat berbahayam Ma. Hal tersebut disebabkan IMT yang berlebih menunjukkan kondisi lemak dalam tubuh yang berlebih pula. Kondisi tersebut disebut dengan obesitas.
Pada masa kehamilan, obesitas dapat berdampak buruk bagi Mama dan janin. Untuk itu, Popmama.com rangkum informasi mengenai dampak buruk obesitas saat hamil bagi janin.
Disimak, yuk, Ma!
Bagaimana Cara Mengetahui Obesitas saat Hamil?
Kelebihan berat badan selama kehamilan dapat diketahui melalui perhitungan indeks massa tubuh (IMT). Indeks tersebut dihitung saat pra-kehamilan untuk menunjukkan perhitungan berdasarkan berat badan dan tinggi badan Mama seperti berikut:
Indeks massa tubuh (IMT) = berat badan (kg) : tinggi badan (m).tinggi badan (m)
Apabila hasil dari IMT berada di angka 25.0 hingga 29.0, Mama mengalami kelebihan berat badan. Sementara itu, apabila Mama mengalami obesitas, IMT Mama mencapai angka 30.0 atau lebih tinggi.
Editors' Pick
Apa Dampak Tingginya IMT saat Hamil?
Tingginya indeks massa tubuh (IMT) menunjukkan kondisi lemak yang berlebih dalam tubuh mama. Apabila IMT Mama mencapai angka yang tinggi, diperoleh kemungkinan risiko komplikasi saat kehamilan, seperti:
Keguguran atau lahir mati. Keguguran adalah kondisi berhentinya kehamilan sebelum mencapai 20 minggu. Kondisi tersebut menyebabkan meninggalnya janin dalam kandungan. Sementara itu, lahir mati adalah kondisi meninggalnya janin dalam kandungan sebelum lahir, tetapi setelah berusia 20 minggu.
Diabetes gestasional. Diabetes gestasional adalah kondisi kadar gula darah tinggi yang kerap terjadi pada ibu hamil. Apabila Mama memiliki diabetes gestasional saat hamil, Mama memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes setelah melahirkan.
Permasalahan jantung. Permasalahan jantung yang dapat terjadi adalah stroke atau serangan jantung. Hal tersebut disebabkan pecahnya pembuluh darah.
Gangguan tidur. Gangguan tidur disebut juga dengan apnea tidur. Dampak dari terjadinya gangguan tidur adalah terhentinya pernapasan sementara selama beberapa kali ketika tidur.
Caesar dan komplikasi. Tingginya IMT saat hamil yang menunjukkan berlebihnya lemak dalam tubuh dapat menyebabkan ibu hamil perlu melakukan operasi caesar saat melahirkan. Akan tetapi, operasi yang dilakukan juga memiliki risiko komplikasi, seperti infeksi luka.
Apa Dampak Obesitas bagi Janin?
Kesehatan mama menentukan kesehatan janin. Apabila Mama mengalami permasalahan kesehatan, bukan tidak mungkin si Kecil akan mengalami permasalahan kesehatan serupa, khususnya pada kasus obesitas saat hamil.
Kelebihan berat badan atau obesitas selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai risiko kesehatan pada janin, antara lain:
- Kelainan kongenital. Kelainan kongenital adalah kondisi cacat lahir. Artinya, kondisi tersebut telah ada sejak lahir sebagai kelainan bawaan.
- Makrosomia. Makrosomia adalah kondisi janin yang terlalu besar saat hamil. Janin dikatakan terlalu besar jika berat badannya lebih dari 4 kg saat lahir.
Tidak hanya berdampak pada janin, obesitas saat hamil juga dapat berdampak pada bayi setelah kelahiran.
Risiko yang dapat dialami bayi setelah kelahiran, antara lain adalah masalah pertumbuhan, asma dan obesitas masa kecil, serta permasalahan kognitif dan penundaan tumbuh kembang.
Bagaimana Cara Meminimalisir Dampak Obesitas saat Hamil?
Tahapan pertama yang harus dilakukan Mama adalah berkonsultasi pada dokter. Lebih baiknya, apabila Mama telah mempertimbangkan untuk hamil dan memiliki IMT yang mencapai angka 30.0 atau lebih tinggi, Mama dapat membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter.
Dengan berkonsultasi lebih awal, dokter dapat merekomendasikan vitamin prenatal harian dan memberikan rujukan kepada ahli gizi untuk membantu Mama mencapai berat badan yang sehat sebelum hamil.
Apabila kondisi tersebut baru Mama ketahui setelah kehamilan, Mama dapat melakukan cara-cara berikut untuk meminimalisasi dampak dari obesitas saat hamil:
Pantau kesehatan mama dan janin secara teratur. Pastikan Mama memperhatikan kondisi kesehatan Mama dan janin secara teratur dengan mengunjungi perawatan prenatal dan layanan kesehatan untuk memantau kesehatan Mama dan janin.
Makan makanan yang sehat. Untuk menghindari kenaikan berat badan yang berlebihan, pola makan yang sehat sudah seharusnya dijaga, ya, Ma. Namun, perlu diingat bahwa kebutuhan nutrisi selama kehamilan tetap harus terpenuhi. Mama memerlukan lebih banyak asam folat, protein, kalsium, zat besi, dan nutrisi lainnya untuk dikonsumsi selama kehamilan.
Aktif secara fisik. Penting bagi ibu hamil untuk bergerak dan tidak bermalas-malasan. Untuk itu, Mama dapat berkonsultasi dengan dokter untuk tetap aktif secara fisik selama kehamilan. Pilihan yang dapat Mama lakukan di antaranya adalah berjalan, berenang, atau melakukan aerobik atau yoga untuk ibu hamil.
Hindari zat berisiko yang membahayakan kesehatan. Untuk yang satu ini, apabila Mama merokok, Mama perlu menghentikannya selama kehamilan. Selain itu, alkohol dan obat-obatan juga perlu dijauhi. Apabila Mama hendak mengonsumsi obat dan suplemen, alangkah baiknya dikonsultasikan dengan dokter lebih dulu.
Tingginya IMT yang menandakan obesitas yang dimiliki Mama saat hamil memang dapat berbahaya bagi Mama dan janin. Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk selalu berkonsultasi dengan dokter agar menghindari risiko komplikasi yang mungkin terjadi.
Semoga informasi di atas membantu, Ma!
Baca juga:
- Detak Jantung Janin Sulit Terdeteksi jika Ibu Hamil Mengalami Obesitas
- Waspada! Ini 5 Komplikasi yang Bisa Dialami Bayi Obesitas
- 9 Fakta Kasus Viral Bayi Obesitas di Bekasi, Menkes Ikut Turun Tangan