Jangan Diabaikan, Ini 9 Ciri-Ciri Pneumonia pada Ibu Hamil
Pneumonia adalah infeksi serius yang menyerang paru-paru, dan harus diwaspadai
12 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pneumonia adalah infeksi serius yang menyerang paru-paru dan dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil, bahkan bisa berpengaruh pada janin jika tidak segera ditangani. Infeksi ini sering kali terjadi akibat bakteri, virus, atau jamur, dan memiliki gejala yang mirip dengan flu biasa sehingga kerap diabaikan.
Namun, jika gejala terus berlanjut atau semakin parah, pneumonia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti gangguan pernapasan, kelahiran prematur, hingga risiko terhadap nyawa.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengenali tanda-tanda awal pneumonia, agar bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat. Di bawah ini Popmama.com sudah merangkum ciri-ciri pneumonia pada ibu hamil. Yuk, disimak!
1. Sesak napas yang tidak wajar
Sesak napas adalah keluhan umum yang sering dialami ibu hamil, terutama di trimester ketiga saat rahim semakin membesar dan menekan diafragma.
Namun, jika Mama merasa sesak napas yang tidak biasa, seperti terengah-engah meskipun sedang duduk atau beristirahat, kondisi ini perlu diwaspadai.
Pneumonia membuat paru-paru terisi cairan atau lendir, sehingga kemampuan paru-paru untuk menyerap oksigen menjadi sangat terganggu. Jika dibiarkan, sesak napas ini dapat memengaruhi pasokan oksigen ke janin, yang sangat penting untuk perkembangan organ vitalnya.
Apabila Mama merasa kesulitan bernapas hingga tidak dapat tidur nyenyak atau menjalani aktivitas sehari-hari, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter spesialis paru-paru.
2. Demam tinggi yang tidak mereda
Salah satu tanda paling umum dari pneumonia adalah demam tinggi yang berlangsung dalam waktu lama. Biasanya, suhu tubuh mama akan meningkat hingga di atas 38 derajat Celcius disertai dengan keringat dingin atau menggigil hebat.
Kondisi ini menunjukkan bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi berat. Meskipun demam mungkin dianggap wajar selama kehamilan, demam yang berkepanjangan atau tidak merespons pengobatan harus segera diperiksakan.
Jika tidak ditangani dengan baik, demam tinggi dapat menyebabkan dehidrasi, yang berisiko memengaruhi kondisi janin di dalam kandungan.
3. Batuk berkepanjangan yang semakin parah
Batuk akibat pneumonia sering kali berlangsung lebih dari dua minggu dan bisa disertai dengan dahak yang berwarna hijau, kuning, atau bahkan bercampur darah.
Pada kasus lain, pneumonia juga dapat menyebabkan batuk kering yang sangat menyakitkan. Batuk ini biasanya terjadi terus-menerus, terutama di malam hari, sehingga mengganggu kualitas tidur Mama.
Batuk yang disertai nyeri dada atau rasa berat di bagian dada perlu diwaspadai sebagai gejala pneumonia. Jangan abaikan gejala ini, ya, Ma. Pemeriksaan medis dapat membantu memastikan penyebab batuk dan memberikan pengobatan yang sesuai untuk meredakannya.
Editors' Pick
4. Nyeri dada yang tajam dan mengganggu pernapasan
Gejala khas lainnya dari pneumonia adalah nyeri dada yang terasa seperti ditusuk setiap kali Mama bernapas dalam, batuk, atau bahkan saat tertawa.
Nyeri ini terjadi akibat peradangan pada lapisan paru-paru, yang semakin memburuk jika infeksi tidak segera diobati. Rasa sakit ini sering kali membuat Mama kesulitan untuk menarik napas panjang, yang pada akhirnya dapat memperburuk kondisi pernapasan.
Jika Mama merasa nyeri dada yang terus-menerus atau semakin parah, segera konsultasikan ke dokter agar infeksi dapat ditangani sebelum menyebar lebih jauh.
5. Kelelahan yang berlebihan
Merasa lelah selama kehamilan adalah hal yang wajar karena tubuh bekerja lebih keras untuk mendukung perkembangan janin.
Namun, kelelahan yang tidak biasa, seperti merasa lemas sepanjang hari meski sudah tidur cukup, bisa menjadi tanda pneumonia. Infeksi ini memaksa tubuh bekerja ekstra untuk melawan bakteri atau virus penyebabnya, sehingga energi Mama terkuras habis.
Jika Mama merasa lelah secara ekstrem hingga sulit menjalani aktivitas sehari-hari, jangan abaikan kondisi ini. Pastikan Mama mendapatkan istirahat yang cukup dan segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebab kelelahan tersebut.
6. Mual dan muntah yang berulang tanpa sebab yang jelas
Pada beberapa kasus pneumonia, Mama mungkin juga mengalami mual atau muntah yang tidak biasa. Kondisi ini sering kali terjadi akibat tubuh yang lemah dan sistem kekebalan yang terganggu selama melawan infeksi.
Jika mual atau muntah terus-menerus hingga memengaruhi asupan makanan, kondisi ini dapat mengganggu kebutuhan nutrisi untuk janin.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar Mama mendapatkan perawatan dan saran nutrisi yang tepat untuk memulihkan kondisi tubuh.
7. Menggigil hebat yang tidak wajar
Mama mungkin pernah merasa menggigil hingga seluruh tubuh bergetar, meskipun suhu ruangan terasa hangat. Kondisi ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami infeksi serius seperti pneumonia.
Menggigil yang intens biasanya disertai demam tinggi, yang menunjukkan bahwa infeksi telah menyebar lebih luas di dalam tubuh. Jika Mama mengalami menggigil yang berlangsung berulang kali atau disertai sesak napas, segera cari bantuan medis untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
8. Berkeringat berlebihan hingga merasa tidak nyaman
Mama sering merasa tubuh menjadi sangat berkeringat, bahkan saat tidak melakukan aktivitas fisik? Berkeringat secara berlebihan bisa menjadi respons tubuh terhadap infeksi.
Namun, pada pneumonia, kondisi ini sering kali disertai dengan gejala lain seperti demam, batuk, atau nyeri dada. Berkeringat yang terus-menerus juga dapat menyebabkan dehidrasi, yang berbahaya bagi ibu hamil. Oleh karena itu, jangan abaikan tanda-tanda ini dan pastikan Mama mendapatkan penanganan medis yang tepat.
9. Kehilangan nafsu makan
Selama kehamilan, asupan makanan yang seimbang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan janin. Namun, pneumonia dapat menyebabkan kehilangan nafsu makan yang signifikan, sehingga Mama mungkin merasa tidak ingin makan sama sekali.
Kondisi ini dapat berisiko menyebabkan malnutrisi, baik bagi Mama maupun bayi dalam kandungan. Jika Mama mengalami penurunan berat badan atau sulit makan, segera diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.
Itu tadi ciri-ciri pneumonia pada ibu hamil. Mendeteksi pneumonia pada ibu hamil sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius. Jangan pernah ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika Mama merasa ada gejala yang tidak biasa.
Pengobatan yang tepat dan cepat dapat membantu Mama pulih lebih cepat, sehingga kesehatan mama dan janin tetap terjaga. Ingatlah bahwa pencegahan lebih baik daripada mengobati. Tetaplah waspada dan selalu prioritaskan kesehatan mama dan janin dalam setiap langkah yang diambil.
Baca juga:
- Resep Es Timun Serut untuk Ibu Hamil, Segar dan Sehat
- 10 Istilah dalam Vitamin Kehamilan dan Artinya
- Zodiak yang Bisa Jadi Suami Siaga saat Istri Hamil