7 Penyebab Keluar Flek Berbahaya saat Hamil 6 Bulan
Penyebab keluar flek saat hamil 6 bulan bisa disebabkan gangguan yang lebih serius, Ma
27 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjaga kesehatan janin selama kehamilan adalah prioritas utama setiap ibu hamil. Jangan anggap remeh jika Mama mengalami keluarnya flek saat hamil, terutama saat usia kehamilan sudah mencapai 6 bulan.
Ini bisa menjadi pertanda adanya masalah serius dalam kandungan. Walaupun sedikit flek terkadang bisa normal, penting untuk tetap waspada dan memantau tanda-tanda yang muncul.
Jika Mama merasakan adanya pendarahan yang lebih banyak, segera hubungi dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Di bawah ini Popmama.com sudah merangkum beberapa penyebab keluar flek berbahaya saat hamil 6 bulan. Apa saja?
1. Plasenta previa
Salah satu kondisi yang perlu diwaspadai ibu hamil adalah plasenta previa, yang bisa menyebabkan keluarnya flek.
Plasenta berfungsi sebagai penghubung antara bayi dan dinding rahim, dan dalam beberapa kasus, plasenta previa dapat menutupi sebagian atau bahkan seluruh pembukaan serviks, yang berakibat pada keluarnya darah dari area kewanitaan.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya plasenta previa, seperti kehamilan ganda, riwayat plasenta previa sebelumnya, serta pengalaman melahirkan melalui operasi caesar.
Jadi, penting bagi Mama untuk tetap waspada dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala ini!
2. Solusio plasenta
Solusio plasenta juga bisa jadi salah satu penyebab keluarnya flek yang perlu Mama waspadai. Kondisi ini terjadi ketika plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum waktunya, sehingga darah bisa terakumulasi di antara plasenta dan uterus.
Walau penyebab pastinya belum sepenuhnya diketahui, ada beberapa faktor risiko yang bisa membuat solusio plasenta lebih mungkin terjadi.
Misalnya seperti tekanan darah tinggi, mengalami trauma, penggunaan kokain atau tembakau, dan jika Mama pernah mengalami gangguan ini sebelumnya. Jadi, jika Mama merasakan gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk segera konsultasi dengan dokter, ya!
Editors' Pick
3. Pendarahan pada uterus
Gangguan lain yang berbahaya dan dapat menyebabkan keluarnya flek saat hamil 6 bulan adalah perdarahan pada uterus. Ini terjadi akibat pembukaan uterus yang tidak normal, sehingga bayi bisa keluar sebagian atau seluruhnya ke dalam perut. Meskipun kasus ini jarang, dampaknya bisa sangat serius.
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya perdarahan pada uterus meliputi mengalami lebih dari empat kehamilan, trauma, penggunaan berlebihan obat untuk memperkuat kontraksi, dan bahu bayi tersangkut di tulang kemaluan saat persalinan.
Jika Mama mengalami gejala yang mencurigakan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
4. Pecahnya pembuluh darah pada janin
Pembuluh darah pada tali pusar bayi dapat terhubung ke membran, bukan ke plasenta, yang dapat menyebabkan munculnya flek berkelanjutan pada Mama. Kondisi ini dikenal sebagai vasa previa, di mana pembuluh darah tersebut melewati pintu masuk jalan lahir.
Jika vasa previa tidak terdiagnosis dan terjadi pecah, bisa berakibat serius, termasuk risiko perdarahan yang berbahaya bagi Mama dan bayi.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan agar kondisi ini dapat terdeteksi lebih awal dan ditangani dengan tepat.
5. Iritasi atau infeksi serviks
Flek saat hamil bisa jadi tanda-tanda yang perlu Mama perhatikan. Salah satu penyebabnya adalah perdarahan akibat iritasi, seperti setelah penetrasi vagina atau pemeriksaan panggul.
Bercak darah yang muncul umumnya berwarna merah atau cokelat dan akan berhenti dengan sendirinya dalam beberapa jam.
Namun, jangan anggap remeh, ya! Infeksi pada serviks juga dapat menyebabkan keluarnya flek saat hamil, dan gejala yang menyertainya bisa termasuk rasa gatal, nyeri di bagian bawah perut, keputihan, sensasi panas saat berkemih, serta luka di area luar vagina.
Jika Mama mengalami gejala-gejala ini, segera konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kondisi mama dan janin di dalam kandungan.
6. Bayi meninggal dalam kandungan
Kondisi bayi meninggal dalam kandungan atau yang sering disebut stillbirth bisa menjadi perhatian serius bagi Mama. Gejala yang biasanya muncul antara lain perdarahan saat hamil, nyeri perut atau kram, serta kontraksi yang mungkin terjadi.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stillbirth meliputi kegemukan, kebiasaan merokok, kehamilan di usia lanjut, hamil dengan lebih dari satu bayi (kembar), dan adanya komplikasi selama kehamilan.
7. Rahim robek (ruptur uteri)
Perdarahan saat persalinan bisa menjadi tanda adanya masalah serius, seperti robeknya rahim atau ruptur uteri. Salah satu gejala utamanya adalah jeda pada kontraksi selama proses persalinan.
Salah satu faktor yang meningkatkan risiko terjadinya robeknya rahim adalah riwayat operasi caesar yang pernah Mama jalani.
Jika Mama memiliki riwayat tersebut, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter dan memantau tanda-tanda yang mungkin muncul selama persalinan agar kesehatan Mama dan si Kecil tetap terjaga!
Nah, itu diapenyebab keluar flek berbahaya saat hamil 6 bulan. Jika Mama mengalami salah satu gejala di atas, jangan ragu untuk segera menemui dokter. Tetap jaga kesehatan dan terus pantau setiap perubahan yang terjadi selama kehamilan. I
Baca juga:
- 7 Cara Makan Buah Naga untuk Ibu Hamil, Lezat dan Tidak Membosankan
- 15 Manfaat Anggur Muscat untuk Ibu Hamil
- Cara Mengolah Buah Bit untuk Ibu Hamil, Praktis Banget