Amankah Pakai Inhaler saat Hamil untuk Pengobatan Asma? Ini Faktanya!
Bagaimana mengendalikan asma selama kehamilan?
10 Juni 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama memiliki asma dan sedang hamil? Mungkin Mama bertanya-tanya apakah asma dapat memengaruhi kehamilan terutama janin.
Hanya karena Mama menderita asma bukan berarti Mama tidak dapat memiliki kehamilan yang sehat. Yang harus Mama lakukan adalah mengendalikan asma.
Sekitar sepertiga dari wanita hamil dengan asma biasanya merasakan gejala asma membaik selama kehamilan, sepertiga akan memiliki asma yang lebih buruk, dan sepertiga akan memiliki gejala penyakit yang stabil.
Biasanya ketika asma tidak terkendali, Mama akan menggunakan inhaler. Apakah obat-obatan yang ada pada inhaler aman bagi Mama dan janin? Yuk, cari tahu jawabannya di ulasan Popmama.com berikut ini.
Bagaimana jika Asma Tidak Terkendali selama Kehamilan?
Jika asma tidak terkontrol, kadar oksigen dalam darah bisa turun. Janin mendapatkan oksigen dari darah mama, sehingga ini dapat meningkatkan risiko bayi kekurangan oksigen.
Kontrol asma yang baik juga menurunkan risiko komplikasi kehamilan seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan preeklampsia.
Editors' Pick
Apakah Penggunaan Inhaler Aman untuk Kehamilan dan Janin?
Jika Mama tidak dapat mengontrol asma dengan baik selama kehamilan, ini akan membahayakan diri Mama sendiri dan janin. Lebih berbahaya dibandingkan jika Mama menggunakan obat-obatan yang tepat untuk mengontrolnya.
Penggunaan inhaler diperbolehkan selama kehamilan. Obat-obatan yang bekerja cepat dalam inhaler yang digunakan setiap hari, seperti albuterol, levalbuterol, pirbuterol, dan ipratropium, semuanya aman untuk ibu dan janin.
Selain itu, mengobati asma juga menurunkan risiko terjadinya serangan asma yang tiba-tiba dan membantu paru-paru untuk bekerja lebih baik.
Hal terbaik untuk dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter. Dokter yang akan memeriksa seberapa parah asma yang mama alami dan perawatan apa yang tepat selama masa kehamilan.
Bagaimana Mengurangi Dampak Asma pada Janin?
Kontrol asma yang baik adalah kunci keberhasilan kehamilan. Untuk mengurangi dampak kondisi mama pada janin, lakukan beberapa hal berikut:
- Buat rencana. Bekerja sama dengan dokter untuk menemukan jenis dan jumlah obat yang tepat untuk diminum selama hamil.
- Kenali pemicu asma. Buat catatan harian tentang apa yang memperburuk asma dan temukan cara untuk menghindari pemicu tersebut.
- Terima perawatan terkoordinasi. Pastikan dokter dan tenaga ahli yang merawat kehamilan mama mengoordinasikan perawatan untuk Mama.
Apakah Kehamilan dapat Memperburuk Asma?
Kehamilan bisa memperburuk asma. Tidak ada jawaban yang jelas untuk pertanyaan ini. Asma juga bisa tetap sama atau membaik. Secara umum, jika asma parah, kemungkinan itu bisa menjadi sedikit lebih buruk selama kehamilan.
Di sisi lain, jika Mama pernah hamil sebelumnya dan asma tidak bertambah buruk, kemungkinannya tidak akan menjadi lebih buruk selama kehamilan berikutnya.
Asma hampir tidak pernah menjadi alasan untuk tidak hamil. Tetapi jika Mama menderita asma yang cukup parah, ada baiknya konsultasikan dengan dokter sebelum hamil.
Jika asma Mama terkait dengan alergi, jauhi alergen. Ini berarti menghindari bulu binatang, tungau debu, kecoa, serbuk sari, dan jamur dalam ruangan.
Apakah Suntikan Alergi dan Flu Aman untuk Kehamilan?
Beri tahu dokter mengenai alergi jika Mama hamil. Mama tidak harus mendapatkan suntikan alergi jika hamil. Tetapi jika Mama sudah mendapatkannya, dokter mungkin akan melanjutkan dan memantau untuk masalah apapun.
Vaksin flu direkomendasikan untuk wanita hamil dan penderita asma karena mereka berada di antara kelompok berisiko tinggi untuk komplikasi flu parah, termasuk kematian. Wanita hamil seharusnya hanya mendapatkan suntikan flu.
Selama Mama dapat mengendalikan asma, menghindari alergen, dan tetap hidup sehat, asma tidak akan memengaruhi kehamilan dan janin.
Nah, itulah penjelasan mengenai keamanan pakai inhaler saat hamil. Semoga tetap sehat, Ma.
Baca juga:
- Waspada, Dehidrasi Selama Kehamilan Dapat Berpengaruh Buruk pada Janin
- Mual setelah Mengonsumsi Vitamin Prenatal? Ketahui Penyebabnya
- Berbahayakah jika Mengalami Cacar Ular saat Hamil? Kenali Gejalanya!