Apakah Boleh Suami Mengisap Payudara Istri saat Hamil?
Sebelum melakukannya, cari tahu dulu apakah aktivitas ini aman atau tidak
6 Juni 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain berhubungan seks, ada beragam cara untuk meningkatkan keintiman antara suami dan istri saat hamil. Keintiman ini penting untuk mempererat hubungan suami istri, Ma.
Salah satu cara yang mungkin dilakukan adalah mengisap payudara istri saat hamil. Seperti yang Mama ketahui, ibu hamil perlu berhati-hati dalam beraktivitas, termasuk aktivitas intim dengan suami.
Karena itu, Mama mungkin bertanya-tanya: apakah boleh suami menghisap payudara istri saat hamil? Nah, untuk mengetahui jawabannya, simak dulu penjelasan Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
Alasan Suami Mengisap Payudara Istri saat Hamil
Ada beberapa alasan mengapa suami mengisap payudara istri saat hamil, seperti:
- Meningkatkan gairah
Beberapa orang sensitif terhadap rangsangan payudara atau puting dan mungkin mengalami perasaan seksual payudaranya diisap oleh suami. Aktivitas ini dapat menimbulkan aspek yang tidak terduga dan menyenangkan dalam hubungan seksual suami istri saat hamil.
- Meningkatkan keintiman
Mengisap payudara mungkin dapat membuat pasangan suami istri menjadi lebih dekat secara intim. Aktivitas ini bisa menjadi pengalaman yang sangat istimewa dan memuaskan.
Apakah Boleh Suami Mengisap Payudara Istri saat Hamil?
Meski ini dapat meningkatkan keintiman, mengisap payudara istri sebaiknya tidak dilakukan saat hamil, Ma. Pasalnya, aktivitas ini dapat memicu kontraksi.
Mengisap payudara itu berarti menstimulasi putting dan dapat menginduksi persalinan. Oksitosin memainkan peran penting dalam memulai persalinan dengan memicu kontraksi uterus. Stimulasi pada putting dengan mengisap payudara dapat melepaskan hormon ini dan mendorong kontraksi untuk membantu gerakan bayi menyusuri jalan lahir.
Bila ini dilakukan di awal atau tengah kehamilan, ketika janin belum cukup umur untuk lahir, maka dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, Ma. Pada akhirnya, ini dapat membahayakan kehamilan dan janin.
Dalam unggahan Instagramnya @dokterhmd, dr. Masnu'atul Hamidah mengungkapkan bahwa mengisap payudara dapat merangsang kontraksi. Pada akhirnya, meningkatkan risiko persalinan prematur bila kehamilan belum memasuki usia 9 bulan. Bila bayi lahir prematur, ia berisiko mengalami beragam masalah kesehatan, Ma.
Suami bisa melakukan aktivitas ini ketika Mama sudah mendekati hari perkiraan lahir dan Mama tidak memiliki komplikasi kehamilan.
Selain itu, Mama juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai aktivitas intim yang aman untuk kehamilan dan janin.