Apakah Ibu Hamil dengan Asma Bisa Melahirkan Normal?
Simak informasi ini jka Mama punya riwayat asma dan berencana untuk melahirkan normal
12 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melahirkan normal menjadi keinginan sebagian calon ibu, mungkin termasuk Mama. Namun, bagi mereka yang hamil dengan asma mungkin bertanya-tanya: apakah ibu hamil dengan asma bisa melahirkan secara normal?
Hanya karena Mama menderita asma bukan berarti Mama tidak dapat memiliki kehamilan yang sehat dan tidak bisa melahirkan normal. Yang harus Mama lakukan adalah mengendalikan asma.
Rangkuman informasi seputar asma dan persalinan normal bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut.
Apakah Ibu Hamil dengan Asma Bisa Melahirkan secara Normal?
Dilansir dari laman Instagram dr. Keven Tali @keventali, ibu hamil dengan asma bisa melahirkan normal. “Asalkan Mama tidak sedang mengalami serangan asma menjelang persalinan atau saat bersalin,” kata dr. Keven.
Jadi untuk Mama yang berencana untuk melahirkan normal, pastikan Mama selalu melakukan jadwal pemeriksaan kandungan rutin. Dokter akan memeriksa kondisi Mama, termasuk dengan asma yang diidap saat hamil.
Editors' Pick
Risiko Asma yang Tidak Terkontrol saat Hamil
Berikut beberapa risiko asma yang tidak terkontrol saat hamil:
- janin mengalami kekurangan oksigen sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya,
- kelahiran prematur,
- berat badan lahir di bawah rendah,
- mengalami mual dan muntah yang lebih parah,
- hipertensi dan preeklamsia.
Perawatan Asma selama Kehamilan
Saat Mama dalam kondisi hamil dan punya riwayat asma, sediakan selalu inhaler ke mana pun Mama pergi. Diskusikan dengan dokter saat memilih jenis inhaler yang cocok.
Hindari sebisa mungkin kebiasaan merokok atau paparan asap rokok, Ma. Asap rokok sering kali menjadi salah satu pemicu kambuhnya asma, lho. Selain itu, hindari juga hal-hal yang memicu reaksi alergi seperti bulu hewan peliharaan, debu atau serbuk sari.
Lakukan juga olahraga secara teratur. Jangan lupa, tanyakan dulu kepada dokter apakah beberapa jenis olahraga favorit Mama bisa dilakukan atau sebaiknya tidak dilakukan dengan alasan keamanan.
Yang tak kalah penting, selalu waspadai gejala-gejala awal asma yang muncul. Jika Mama sulit bernapas, pengobatan yang biasa tak bekerja dengan baik, atau janin tidak banyak bergerak seperti biasa, segera hubungi dokter.
Pengaruh Asma pada Janin
Asma berat atau yang tidak terkontrol dengan baik biasanya bisa memicu berbagai masalah pada kehamilan. Beberapa di antaranya yakni mual di pagi hari, perdarahan, masalah pada plasenta, tekanan darah tinggi dan persalinan prematur.
Selain itu, persalinan juga lebih berisiko jika Mama memiliki riwayat asma. Oleh sebab itu, penting bagi dokter kandungan untuk mengetahui riwayat penyakit asma mama jika memang ada.
Dilansir WebMD, asma membuat Mama sulit bernapas, sementara janin sangat bergantung pada pasokan oksigen yang konsisten dari Mama untuk tumbuh.
Jika gejala asma mama tidak dikontrol dengan baik, aliran darah Mama mungkin tidak akan memiliki cukup oksigen untuk janin. Kondisi ini pun berisiko dapat menyebabkan janin lahir dengan berat badan rendah
Tapi tenang, Ma. Selama asma dikontrol dengan baik dan dirawat secara tepat, maka janin akan tetap tumbuh dan berkembang dengan normal. Jadi, jangan lupa untuk memberikan informasi lengkap pada dokter kandungan mama tentang riwayat asma jika Mama memilikinya sejak dini, ya.
Apakah Kehamilan Memperburuk Asma?
Kehamilan bisa memperburuk asma. Tidak ada jawaban yang jelas untuk pertanyaan ini. Asma juga bisa tetap sama atau membaik. Secara umum, jika asma parah, kemungkinan itu bisa menjadi sedikit lebih buruk selama kehamilan.
Di sisi lain, jika Mama pernah hamil sebelumnya dan asma tidak bertambah buruk, kemungkinannya tidak akan menjadi lebih buruk selama kehamilan berikutnya.
Asma hampir tidak pernah menjadi alasan untuk tidak hamil. Tetapi jika Mama menderita asma yang cukup parah, ada baiknya konsultasikan dengan dokter sebelum hamil.
Jika asma mama terkait dengan alergi, jauhi alergen. Ini berarti menghindari bulu binatang, tungau debu, kecoa, serbuk sari, dan jamur dalam ruangan.
Kontrol asma yang baik adalah kunci keberhasilan kehamilan. Untuk mengurangi dampak kondisi mama pada janin, lakukan beberapa hal berikut:
- Buat rencana. Bekerja sama dengan dokter untuk menemukan jenis dan jumlah obat yang tepat untuk diminum selama hamil.
- Kenali pemicu asma. Buat catatan harian tentang apa yang memperburuk asma dan temukan cara untuk menghindari pemicu tersebut.
- Terima perawatan terkoordinasi. Pastikan dokter dan tenaga ahli yang merawat kehamilan mama mengoordinasikan perawatan untuk Mama.
Berita baiknya, selama asma terkontrol, ibu hamil dapat melahirkan secara normal. Diskusikan dengan dokter mengenai pilihan persalinan mama. Apapun jenis persalinannya, yang terpenting adalah janin berkembang dengan baik dan Mama selalu sehat.
Nah itu penjelasan tentang apakah ibu hamil dengan asma dapat melahirkan normal. Apakah Mama punya pengalaman yang sama?
Baca juga:
- Cegah Sesak Napas, Ketahui 5 Tips Mencegah Asma Kambuh saat Hamil
- Amankah Pakai Inhaler saat Hamil untuk Pengobatan Asma? Ini Faktanya!
- Konsumsi Minuman Manis saat Hamil Tingkatkan Risiko Asma pada Bayi