Apakah Serviks Pendek saat Hamil Bisa Meningkatkan Risiko Keguguran?
Jika tidak ditangani, maka kondisi ini dapat memicu risiko keguguran
1 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, serviks menjadi pusat perhatian, membuka dan menipis untuk memungkinkan bayi melewati jalan lahir. Jadi, jika mengetahui bahwa Mama memiliki serviks yang pendek, maka akan mulai bertanya-tanya apa pengaruhnya bagi kehamilan dan janin.
Cobalah untuk tidak khawatir dan ketahui bahwa meski serviks yang pendek berpotensi menyebabkan beberapa komplikasi, ini masih dapat ditangani. Jika sudah ditangani dengan baik, maka Mama tetap bisa memiliki kehamilan yang sehat.
Untuk menambah wawasan Mama soal serviks pendek, simak ulasan Popmama.com kali ini.
Yuk Ma, disimak!
Apa Artinya Jika Mama Memiliki Serviks yang Pendek?
Sebelum dan selama kehamilan, serviks biasanya memiliki panjang antara 30 dan 50 milimeter, tetapi terkadang seorang calon mama memiliki serviks yang sedikit lebih pendek dari normal. Bahkan ada yang memiliki panjang serviks di bawah 25 milimeter.
Leher rahim yang pendek dapat berarti Mama lebih mungkin mengalami insufisiensi serviks atau inkompetensi serviks. Ini menjadi kondisi di mana serviks membuka lebih awal dari waktunya melahirkan. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, persalinan dini, bahkan keguguran.
Editors' Pick
Apakah Leher Rahim yang Pendek Memengaruhi Kemampuan untuk Hamil?
Walau kemampuan hamil tidak dipengaruhi oleh leher rahim yang pendek, namun memiliki segala jenis kelainan struktural pada bagian tubuh dapat memengaruhi kemampuan untuk mengandung bayi selama sembilan bulan penuh kehamilan.
Dokter mungkin melakukan USG untuk memeriksa panjang serviks atau pemeriksaan panggul. Terutama jika Mama menunjukkan tanda-tanda persalinan prematur (kontraksi, sakit punggung).
Berikut panjang serviks normal saat hamil, yaitu:
- Pada usia kehamilan 16-20 minggu adalah 4-4,5 cm
- Pada usia kehamilan 24-28 minggu adalah 3,5-4 cm
- Pada usia kehamilan 32-36 minggu adalah 3-3,5 cm
Panjang leher rahim yang makin memendek dapat berarti usia kehamilan makin tua dan waktu kelahiran memang semakin dekat.
Risiko Serviks Pendek Saat Hamil
Penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Obstetrics and Gynecology tahun 2002 membuktikan bahwa panjang leher rahim yang kurang dari 3 cm sebelum usia kehamilan 16 minggu berhubungan dengan kelahiran prematur.
Panjang leher rahim pada usia kehamilan 20-24 minggu menjadi prediktor dari kelahiran prematur.
Apa Penyebab Serviks Pendek?
Hingga saat ini tidak diketahui dengan jelas terkait alasan bagi sebagai perempuan memiliki serviks yang pendek. Namun, ada beberapa faktor yang mungkin ikut berperan, seperti:
- Rahim yang membesar atau terbelah. Rahim yang meregang atau cacat dapat memengaruhi panjang serviks. Rahim terbelah, yang disebut rahim bersepta, terjadi ketika dinding jaringan tumbuh melalui bagian tengah rahim, membelahnya menjadi dua.
- Cedera serviks. Kelahiran yang sulit yang menyebabkan robekan serviks dapat merusak serviks.
- Bedah serviks. Prosedur tertentu yang digunakan untuk mengatasi pap smear yang abnormal.
- Infeksi. Peradangan atau iritasi pada rahim yang disebabkan oleh perdarahan atau infeksi juga dapat menjadi faktor panjang serviks.
- Paparan obat. Jika orangtua terpapar bentuk sintetis estrogen yang dikenal sebagai dietilstilbestrol atau DES, maka leher rahim Mama mungkin juga berisiko.
Penanganan untuk Serviks yang Pendek
Pilihan perawatan leher rahim pendek biasanya tergantung pada pengukuran yang dilakukan dokter, usia kehamilan dan apakah Mama mengandung satu bayi atau lebih.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut tentang merawat serviks pendek dengan ultrasound, terapi hormon, dan pembedahan.
- Pemantauan. Jika serviks memiliki panjang kurang dari 29 milimeter, tetapi panjangnya lebih dari 25 milimeter. Dokter mungkin merekomendasikan pemantauan rutin dengan USG secara intens. Tujuannya agar bisa terus memeriksa panjang serviks saat masa kehamilan.
- Progesteron. Untuk serviks yang panjangnya di bawah 25 milimeter, terapi hormon progesteron dapat membantu mencegah kelahiran prematur dan mengurangi komplikasi. Kondisi ini dapat dilakukan jika Mama hanya mengandung satu janin. Supositoria vagina dimulai pada saat diagnosis dan berhenti pada 37 minggu. Jika Mama memiliki riwayat persalinan prematur, maka dokter mungkin akan meresepkan suntikan progesteron mingguan.
- Penjahitan serviks. Jika usia kehamilan kurang dari 24 minggu dan mengandung satu janin, cara ini dapat dipertimbangkan. Prosedur pembedahan ini menggunakan jahitan atau selotip sintetis untuk menopang leher rahim dan menjaganya tetap tertutup. Jika Mama mendapatkan perawatan ini, hubungan seksual tidak boleh dilakukan sampai bayi dilahirkan.
- Arabin pessary. Alternatif untuk pembedahan dan terapi hormon ini adalah potongan kecil berbentuk kerucut yang dirancang untuk mengelilingi dan menopang serviks agar tetap tertutup.
Leher rahim pendek di luar kendali Mama, jadi tidak ada yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Jika mengalami kondisi ini, ketahuilah ada perawatan untuk mengatasi masalah ini. Dengan perawatan yang tepat, Mama dapat memiliki kehamilan yang sehat dan melahirkan tepat pada waktunya.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- Serviks Terbuka sebelum Waktunya, Apa Risikonya bagi Ibu Hamil?
- 4 Risiko Ketuban Pecah Dini bagi Janin, Harus Diwaspadai!
- Korioamnionitis, Infeksi Air Ketuban yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil