Bolehkah Ibu Hamil Membersihkan Telinga ke Dokter THT?
Penumpukan kotoran telinga bisa menyebabkan beberapa ketidaknyamanan
2 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meskipun kita menganggapnya menjijikkan, kotoran telinga dapat menjaga telinga aman dari hal-hal seperti mikroorganisme dan debu. Namun, hal itu juga dapat menjadi bumerang bagi ibu hamil juga.
Kotoran telinga yang terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan tinitus.
Bila ini terjadi, bolehkah ibu hamil membersihkan telinga ke dokter THT? Penjelasannya sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini, ya, Ma.
Bolehkah Ibu Hamil Membersihkan Telinga ke Dokter THT?
Jika terjadi penyumbatan kotoran telinga, Mama mungkin mengalami gangguan pendengaran yang tidak akan membaik hingga kotoran telinga yang berlebih dikeluarkan.
Mama dapat mencoba menggunakan obat tetes telinga untuk menghilangkan kotoran telinga di rumah. Tapi pastikan bila obat ini aman untuk ibu hamil dan Mama sudah mendapatkan persetujuan dari dokter untuk menggunakannya.
Selain itu, Mama juga dapat meminta dokter THT untuk membuang kotoran telinga yang berlebih dengan menggunakan alat kecil yang disebut kuret. Untungnya, masalah ini biasanya mudah diatasi.
Untuk menangani penumpukan kotoran telinga, dokter mungkin menggunakan satu atau kombinasi metode untuk membuang kotoran telinga mama:
- menyendoknya dengan sendok plastik kecil yang disebut kuret.
- mengairi telinga dengan air hangat, natrium bikarbonat, atau obat tetes telinga lain yang aman dan membilas kotoran telinga tersebut.
- menggunakan penyedotan lembut untuk membuang kotoran telinga.
Apa Itu Penumpukan Kotoran Telinga?
Kotoran telinga diproduksi oleh kelenjar di liang telinga. Meskipun para ilmuwan masih belum sepenuhnya yakin mengapa kita memiliki kotoran telinga, kotoran telinga memerangkap debu dan partikel kecil lainnya serta mencegahnya mencapai dan mungkin merusak atau menginfeksi gendang telinga.
Biasanya, kotoran telinga mengering dan keluar dari telinga, bersama dengan debu atau kotoran yang terperangkap. Setiap orang menghasilkan kotoran telinga, tetapi jumlah dan jenisnya ditentukan secara genetik seperti warna rambut atau tinggi badan.
Liang telinga yang lebih kecil atau berbentuk aneh dapat menyulitkan kotoran telinga yang diproduksi secara alami untuk keluar dari liang. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan kotoran telinga. Ini adalah penumpukan kotoran telinga.