Sebagian besar orang ingin terlihat menarik, termasuk ibu hamil. Selain melakukan perawatan tubuh, penggunaan kuku akrilik menjadi salah satu cara untuk tampil cantik.
Kuku akrilik merupakan kuku palsu yang dipasangkan di atas kuku asli. Sekarang ini banyak dijual beragam kuku akrilik yang cantik. Ini tentu dapat membuat penampilan makin cantik.
Namun, untuk melakukan pemasangan kuku dibutuhkan lem atau bahan kimia lainnya. Apakah ini aman untuk ibu hamil?
Apakah ibu hamil boleh menggunakan kuku akrilik? Yuk, simak rangkuman informasinya pada ulasan Popmama.com berikut ini!
Apa itu Kuku Akrilik?
Pixabay/mountainbeehive
Kuku akrilik adalah kuku palsu yang dapat dengan mudah ditempelkan pada kuku asli. Selain untuk mempercantik, kuku akrilik ini menambah panjang kuku secara estetis.
Kuku ini dibuat menggunakan beberapa bubuk dan cairan. Banyak salon khusus kuku atau salon biasa yang dapat menawarkan ini dengan harga terjangkau.
Editors' Pick
Apakah Ibu Hamil Boleh Menggunakan Kuku Akrilik?
Pixabay/nuno_lopes
Mama bisa mendapatkan kuku akrilik selama kehamilan. Apabila masih merasa ragu, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk sekadar memastikan.
Pastikan ruangan berventilasi baik saat sedang melakukan pemasangan kuku. Hal ini dikarenakan salon mungkin saja menggunakan bahan kimia yang kuat, sehingga memungkinkan terkena asap pelarut yang bisa membuat mual.
Mama juga harus memberi tahu ahli manikur kalau sedang hamil, sehingga mereka berhati-hati dengan produk yang digunakan.
Apa Efek Samping dari Penggunaan Kuku Akrilik saat Hamil?
Freepik/user15285612
Akrilik adalah kuku palsu yang dipasang pada kuku asli untuk mempercantiknya.
Kuku ini dicat dengan warna atau ditutupi dengan bubuk atau cairan. Walau tidak ada bukti tentang komplikasi atau efek samping yang dapat terjadi, namun Mama perlu berhati-hati. Berikut beberapa kemungkinan efek sampingnya yang dapat terjadi, antara lain:
Berisiko dapat merusak kuku alami karena membuat kuku sulit tumbuh ketika sedang dipasangkan akrilik. Kuku yang rusak dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan jamur.
Jika alat yang digunakan tidak bersih, maka kutikula mungkin akan mengalami peradangan.
Kuku akrilik dapat menyebabkan kuku asli terbelah atau rusak. Usahakan untuk pastikan terlebih dahulu kalau kuku asli dalam keadaan sehat dan tebal.
Akrilik dapat melemahkan kuku jika diletakkan dengan tidak benar atau tidak dirawat.
Tips Aman Memasang Kuku Akrilik saat Hamil
Pixabay/Bru-nO
Ketika sedang hamil, berbagai aktivitas yang sedang dijalani memang perlu dipikirkan dengan matang. Ini juga termasuk saat berkeinginan memasang kuku akrilik.
Berikut beberapa langkah terkait keamanan yang perlu dipastikan sebelum memasang kuku akrilik, antara lain:
Hindari menggunakan produk kuku akrilik jika diketahui memiliki penyakit kuku atau kulit, sayatan, goresan, atau luka terbuka di jari.
Pilih salon bagus yang menggunakan produk aman dan berkualitas tinggi.
Periksa prosedur pembersihan dan sterilisasi alat di salon.
Pastikan Mama melakukan pemasangan kuku di ruangan yang berventilasi baik untuk menghindari menghirup asap berbahaya.
Kenakan masker wajah yang aman dan kacamata pengaman untuk menghindari paparan asap saat berada di salon.
Jangan melakukan pemasangan kuku saat Mama dalam kondisi tidak sehat.
Bersihkan dan persiapkan kuku alami sebelum prosedur untuk mencegah infeksi.
Hentikan penggunaan jika terjadi ruam pada jari dan sekitar kuku.
Hindari kontak dengan mata, mulut, atau kulit saat pemasangan kuku.
Ikuti metode bertahap untuk melepas kuku akrilik. Jangan melepasnya secara paksa.
Cuci tangan dengan benar setelah prosedur pemasangan kuku.
Lakukan pemasangan kuku di salon pada pagi hari, di mana paparan bahan kimia belum terlalu banyak.
Dengan bantuan ahli kuku yang terampil dan beberapa langkah keamanan selama hamil, Mama bisa mendapatkan kuku yang cantik. Jika Mama masih khawatir, sebaiknya hindari pemasangan kuku akrilik.
