Berhubungan intim selama masa kehamilan memiliki banyak manfaat. Kegiatan ini aman untuk dilakukan selama Mama tidak memiliki kehamilan yang berisiko.
Saat berhubungan intim, pasangan melakukan beragam cara untuk memuaskan dorongan seksual. Jika Mama dan suami pernah melakukan BDSM sebelum hamil, Mama mungkin bertanya-tanya bolehkah melakukan BDSM saat hamil?
BDSM adalah praktik seks yang meliputi pengikatan, disiplin, dan dominasi seperti di film 50 Shades of Grey. Bagi sebagian pasangan, praktik seks ini mungkin dapat memicu adrenalin dan menambah kesenangan dalam berhubungan intim. Tetapi seperti yang Mama ketahui, meski berhubungan seks boleh dilakukan saat hamil, Mama harus melakukannya dengan hati-hati.
JIka Mama tertarik untuk melakukan BDSM, simak dulu penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Bolehkah Melakukan BDSM saat Hamil?
Freepik/alexvolot
Sebelum hamil, Mama dan Papa mungkin pernah melakukan BDSM atau mencari cara baru untuk memuaskan dorongan gairah seks.
Namun apakah praktik seks ini aman untuk dilakukan saat hamil? Dan apakah Mama bisa menikmatinya?
Faktanya, kehamilan tidak harus meredam kehidupan seks pasangan suami istri. Selama dokter telah memberikan lampu hijau berpetualang selama kehamilan, tidak ada alasan untuk menghindarinya. Semua ini dapat membuat mama dan papa lebih bergairah.
Secara umum, aliran darah ke area genital meningkat selama kehamilan. Berhati-hatilah saat menggunakan mainan seks atau melakukan hubungan seks yang kasar.
Jika Mama melihat adanya pendarahan vagina yang signifikan, hubungi dokter. Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan jika direkomendasikan oleh dokter. Namun tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan dokter dulu, ya, Ma.
Berikut beberapa praktik seks yang boleh dilakukan saat hamil:
Editors' Pick
1. Slavery (perbudakan)
Freepik/wirestock
Jika Mama mempertimbangkan untuk berfantasi sebagai budak dan majikannya, cobalah versi lembut. Ini dapat mengakomodasi baby bump yang makin besar serta perubahan ambang batas rasa sakit dan ketidaknyamanan.
Baby bump dapat membuat beberapa posisi seks menjadi tidak nyaman, dan bahkan berisiko dari sudut pandang medis.
Slavery aman dilakukan selama masa kehamilan namun pastikan Mama selalu berkomunikasi dengan jelas satu sama lain.
2. Memukul
Freepik/marymarkevich
Saat berhubungan seks, Mama mungkin membuat skenario tertentu, misalnya berbuat kesalahan. Pukulan menjadi hukumannya. Apakah ini aman untuk dilakukan saat hamil?
Selama pukulan tidak terlalu keras, ini aman kok, Ma. Pastikan ini dilakukan dengan lembut dan tidak mengenai perut.
3. Bermain peran saat hamil
Pixabay/PublicDomainPictures
Bermain peran saat berhubungan seks dapat meningkatkan mood. Selama ini membuat Mama nyaman, tidak merasa takut, dan tidak berisiko bagi kehamilan, ini aman untuk dilakukan.
Tetapi, jika Mama merasa bahaya meski dapat memicu kegembiraan, ini bukan hal yang ingin Mama rasakan saat hamil. Ketakutan intens dapat menyebabkan pelepasan hormon stres kortisol. Alih-alih menikmati hubungan seks, Mama malah stres.
Ingat juga, bahwa Mama tidak boleh menyetujui apa pun yang menurut Mama mungkin melanggar batas. Jika ragu, beri tahu suami bahwa Mama tidak nyaman dan sarankan cara lain untuk berhubungan intim yang membuat aman.
BDSM yang Tidak Diperbolehkan saat Hamil
Pexels/Anna Shvets
Meski BDSM boleh dilakukan saat hamil, Mama juga harus memperhatikan beberapa faktor keamanan.
Misalnya saat melakukan slavery atau perbudakan, Mama berbaring telentang dan diikat. Ini tidak disarankan setelah bulan keempat. Pose ini menempatkan berat rahim yang membesar pada vena cava. Ini merupakan vena utama yang membawa darah kembali ke jantung dari daerah tubuh bagian bawah. Gangguan pada vena cava yang dapat mengganggu sirkulasi.
Berada dalam satu posisi terlalu lama juga bisa sangat tidak nyaman saat hamil. Bicaralah jika ada yang tidak beres atau terasa tidak nyaman, Ma.
Pembengkakan yang dialami selama kehamilan mungkin membuat ikatan di sekitar pergelangan tangan dan pergelangan kaki terasa lebih kencang dan kurang nyaman. Alih-alih menggunakan tali atau borgol yang membuat tidak nyaman, gunakan kain sutra yang lembut dan ringan untuk mengikat.
Sesak napas erotis (Sexual Asphyxiation) adalah hal yang dilarang selama kehamilan. Setiap aktivitas seksual yang sengaja atau bahkan tidak sengaja membatasi kemampuan untuk bernapas adalah ide yang buruk secara umum. Lebih-lebih ketika ini dilakukan saat hamil.
Itu karena pembatasan udara dapat memotong suplai oksigen ke Mama dan akhirnya memengaruhi janin. Jelas, risikonya tidak sebanding dengan kenikmatannya, Ma.
Nah, jadi bolehkah Mama melakukan BDSM saat hamil? Praktik seks yang meliputi pengikatan, disiplin, dan dominasi ini boleh dilakukan asal faktor keamanannya tetap diperhatikan, ya, Ma.